Giliran Skandal Telur Guncang Jerman
26 Februari 2013Ribuan ayam berdesak-desakan dalam kandang besi besar. Badan ayam luka-luka, bulu-bulunya gundul. Itulah situasi yang direkam diam-diam pada sebuah perusahaan peternakan organik. Sementara ini pihak kejaksaan melakukan pemeriksaan terhadap peternakan ekologis di negara bagian Niedersachsen. Dan itu bukan pengecualian. Minggu (24/2) terungkap bahwa kejaksaan di utara dan barat Jerman melakukan penyidikan terhadap 200 peternakan organik. Telur-telur dari peternakan semacam itu dijual ke pasaran dengan etiket telur organik.
Kapan Telur disebut Telur Organik
Sejak 1 Januari 2004 di Uni Eropa telur yang diproduksi di Uni Eropa harus diberi kode produksi. 3 berarti telur dari ayam ternak di kandang, 2 telur yang diproduksi di peternakan tertutup, 1 untuk telur yang berasal dari ternak ayam kampung dan 0 untuk telur organik atau Bio Eier. Makanan, cara berternak ayam dan kepadatan ayam dalam kandang antara lain juga menentukan apakah telur yang diproduksi memenuhi kriteria ekologis.
Ayam petelur organik, menurut keterangan Badan Ekonomi Pertanian dan Pangan pada dasarnya harus diberi makan dengan makanan organik. Apa saja yang diijinkan, diatur oleh peraturan hukum Eropa untuk pertanian ekologis. Makanan hasil teknologi genetika misalnya dilarang. Juga peternakan dalam kandang hal yang tabu. Dalam petak lahan per satu meter persegi hanya diijinkan maksimal enam ayam organik petelur, maksimal 3000 ayam per kandang. Sebagai perbandingan, dalam peternakan konvensional pada petak lahan 1 meter persegi boleh dipelihara sampai 12 ayam.
Sekitar sepertiga masa hidupnya dilewatkan ayam organik petelur di udara terbuka, dimana pohon atau semak-semak melindunginya dari sengatan matahari. Juga masa tidur ayam oranik diatur. Mereka punya hak minimal 8 jam dalam kondisi gelap dalam kandang, tanpa matahari atau penyinaran buatan dalam kandang.
Skandal Terungkap pada Pengadilan Sipil
Skandal manipulasi etiket untuk telur organik terungkap oleh seorang hakim beberapa waktu lalu. Dalam proses pengadilan sipil seorang petani mengatakan, ia terlalu banyak membeli ayam untuk kandangnya dan bahwa itu hal yang sudah biasa, Demikian dikatakan ketua kejaksaan Oldenburg, Roland Hermann, Senin (25/2) kepada kantor berita dpa. Hakim selanjutnya menginformasikan kepada Badan Pelindung Konsumen negara bagian Niedersachsen. Badan ini menurut majalah informasi „Der Spiegel“ melakukan pemeriksaan dugaan penipuan terhadap sejumlah perusahaan sejak musim gugur 2011.
Dalam skandal baru manipulasi etiket telur dan peternakan ayam secara massal, Menteri Perlindungan Konsumen Jerman Ilse Aigner menuntut adanya penjelasan segera. „Seandainya tuduhan itu benar, ini menyangkut penipuan dalam lingkup besar. Penipuan terhadap konsumen, tapi juga penipuan terhadap peternak organik di Jerman yang bekerja dengan jujur,“ demikian dijelaskan Aigner Senin (25/2)