Google Bantu 75 Juta Dolar Untuk UKM Yang Terpukul Pandemi
17 Februari 2021
Google salurkan bantuan USD 75 juta untuk perusahaan kecil dan menengah yang terdampak Covid-19, bekerja sama dengan European Investment Fund (EIF) dan dua organisasi di Amerika Latin dan Asia.
Iklan
Google, salah satu anak perusahaan Alphabet Inc, menyatakan hari Rabu (17/2) akan menyalurkan dana investasi dalam skema bantuan European Investment Fund (EIF), antara lain senilai 15 juta dolar sebagai modal pinjaman kepada 1.000 usaha kecil di Eropa dan 10 juta juta dolar sebagai penyertaan modal untuk 200 perusahaan kesehatan.
Dana tersebut merupakan bagian dari inisiatif senilai 800 juta dolar yang diumumkan pada Maret tahun lalu, sebagai program tanggap darurat terhadap pandemi Covid-19. EIF adalah bagian dari Bank Investasi Eropa, yang menyalurkan pinjaman lunak dan penyertaan modal kepada perusahaan-perusahaan cildan menengah di Uni Eropa.
Selain di Eropa, Google juga bekerja sama dengan Inter-American Development Bank untuk mengalokasikan 8 juta dolar kepada perusahaan-perusahaan kecil di Amerika Latin.
Hal serupa dilakukan dalam kerjasama dengan Kiva, sebuah organisasi yang memberikan pinjaman crowdfunding, untuk membantu bisnis di Afrika, Timur Tengah dan Indonesia. Google menyiapkan dana 26 juta dolar untuk skema bantuan Kiva.
Hidup di Era Pandemi COVID-19
Lebih dari setahun yang lalu, virus corona mulai menyebar ke seluruh dunia dan telah menginfeksi lebih dari 100 juta orang. Wabah ini mengubah hidup kita.
Foto: Flaming Lips/Warner Music/REUTERS
Jaga jarak fisik
Singapura telah mencatat tingkat infeksi virus corona terendah sejak Oktober 2020. Para pengamat memuji negara itu karena memantau warganya secara ketat, salah satunya dengan menggunakan aplikasi pelacakan. Menurunnya infeksi membuat pemerintah mengizinkan penduduk setempat mengunjungi bioskop di area terbuka - asalkan menjaga jarak secara fisik.
Foto: Edgar Su/REUTERS
Kecemasan tersebar luas di Afrika Selatan
Afrika Selatan adalah negara di Afrika yang paling parah terdampak pandemi COVID-19. Pasien di rumah sakit dekat Cape Town ini adalah satu dari 1,4 juta warga yang telah terinfeksi virus corona. Varian baru yang dikenal sebagai B.1.351 atau 501Y.V2, meningkatkan kecemasan warga. Sama seperti varian Inggris, mutasi Afrika Selatan ini dianggap sangat menular.
Foto: Rodger Bosch/AFP/Getty Images
Jaga jarak sosial sambil menikmati matahari
Dengan suhu musim panas yang membumbung tinggi, banyak orang Australia menikmati berenang di laut. Tanda-tanda peringatan telah dipasang untuk mengingatkan pengunjung menjaga jarak sambil menikmati matahari, demi mencegah lonjakan infeksi baru. Jumlah kasus di Australia turun drastis sejak September lalu.
Foto: Bai Xuefei/Xinhua/imago images
Duka yang ditinggalkan
Kelvia Andrea Goncalves menangis di makam ibunya di kota Manaus, Brasil. Andrea dos Reis Brasao meninggal pada usia 39 tahun akibat COVID-19. Banyak orang menyalahkan Presiden Jair Bolsonaro atas situasi suram negara itu. Lebih dari 221.000 warga Brasil telah meninggal akibat virus corona.
Foto: Bruno Kelly/REUTERS
Lebih baik aman daripada menyesal?
Di Hong Kong, pihak berwenang telah menutup seluruh wilayah tanpa peringatan sebelumnya, sebagai respon atas peningkatan infeksi yang tiba-tiba. Sama seperti di Cina, kota itu telah memberlakukan tindakan tegas untuk mencegah penyebaran wabah. Kebijakan tersebut berhasil membuat tingkat infeksi sangat rendah.
Foto: Tyrone Siu/REUTERS
Aman di dalam 'gelembung'
Band rock asal AS, The Flaming Lips menemukan cara untuk menggelar konser dengan tetap memperhatikan jaga jarak fisik. Belum lama ini saat mereka konser di Oklahoma, penonton diminta untuk masuk ke dalam bola plastik besar. Dengan cara ini, mereka dapat menari menikmati musik dengan aman. Bahkan penonton juga bisa mengangkat tubuh Wayne Coyne saat dia terjun dari panggung.
Foto: Flaming Lips/Warner Music/REUTERS
Gereja jadi pusat vaksinasi
Banyaknya gereja yang tutup, kini dimanfaatkan sebagai pusat vaksinasi darurat seperti di Katedral Lichfield, dekat Birmingham, Inggris. Tidak seperti negara anggota Uni Eropa yang saat ini menghadapi kekurangan vaksin COVID-19, Inggris telah menerima pasokan dosis yang stabil.
Foto: Carl Recine/REUTERS
Banyak orang berharap pandemi segera berakhir
Amy Ezzat menyiapkan kue berbentuk dosis vaksin untuk dibagikan kepada pasien COVID-19 di sebuah rumah sakit di Kairo. Mesir telah berjuang melaksanakan kampanye inokulasi di seluruh negeri. Penulis: Ines Eisele (ha/pkp)
Foto: Hanaa Habib/REUTERS
8 foto1 | 8
Bantuan Usaha Kecil untuk pemulihan ekonomi
Saat pandemi Covid-19 melanda bulan Maret tahun lalu, Alphabet lewat Google.org sudah menyalurkan 100 juta dolar dalam bentuk hibah. Bantuan difokuskan pada area di mana sumber daya dapat memberikan dampak paling besar pada kesehatan, sains dan pemulihan ekonomi, serta pembelajaran jarak jauh.
Jutaan orang telah kehilangan pekerjaan di seluruh dunia saat bisnis terpaksa tutup karena pandemi. Menurut Organisasi Kerjasama Pembangunan OECD, kebijkaan pembatasan dan lockdown kemungkinan besar berdampak paling parah bagi usaha kecil dan menengah (UKM).
Banyak usaha kecil dan mikro di negara berkembang maupun di negara industri yang dijalankan oleh perempuan. Karena itu Google mengatakan telah mengibahkan 5 juta dolar kepada organsasi Common Future untuk memberikan bantuan modal dan teknis kepada 2.000 wanita dan pengusaha minoritas kecil di AS. Selain itu juga disalurkan dana bantuan sebagai respons krisis kepada lebih 200.000 UKM yang kurang terlayani di 32 negara di Eropa, Timur Tengah, Afrika, dan Asia Pasifik.