1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
EkonomiIndonesia

GoTo Resmi Melantai di Bursa Efek Indonesia

11 April 2022

Perusahaan merger Gojek dan Tokopedia GoTo resmi melantai di Bursa Efek Indonesia pada Senin (11/04). Pengamat menilai, debut kuat mereka di pasar saham dinilai dapat menarik para investor besar masuk ke Indonesia.

Dalam debut pasarnya pada Senin (11/04) pagi, saham GoTo melonjak sebanyak 23 persen
Dalam debut pasarnya pada Senin (11/04) pagi, saham GoTo melonjak sebanyak 23 persenFoto: Andre M. Chang/Zumapress/picture alliance

Perusahaan digital berbasis teknologi terbesar di Indonesia, PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI). GoTo merupakan gabungan perusahaan jasa layanan angkut ojek, Gojek, dan perusahaan perdagangan daring, Tokopedia, pada Mei 2021 lalu.

Setelah melalui serangkaian proses, harga saham GoTo ditetapkan Rp338 per lembar saham. GoTo akan melepas sebanyak 40,61 miliar saham seri A dengan nominal Rp1 ke masyarakat. Dengan begitu, total dana segar yang akan diraih perusahaan diperkirakan mencapai Rp13,7 triliun.

Berdasarkan nilai tersebut, ini menjadikan initial public offering (IPO) atau penawaran umum perdana saham terbesar ketiga di Asia serta kelima di dunia sepanjang tahun 2022 ini. Kapitalisasi pasar diperkirakan mencapai Rp400,3 triliun.

"Mampu memasuki pasar dalam kondisi saat ini merupakan bukti potensi jangka panjang bisnis GoTo yang akan menguatkan neraca Perusahaan dan menciptakan nilai tambah bagi para pemegang saham. Pasar modal Indonesia, yang telah mengungguli pasar lain di seluruh dunia, memiliki ketangguhan dan kapasitas untuk mendukung pencatatan dengan skala sebesar ini," demikian kata CEO Grup GoTo Andre Soelistyo dalam pernyataan resminya, dikutip dari kantor berita AFP.

CEO Grup GoTo Andre Soelistyo mengatakan proses IPO GoTo mendapat tanggapan positif para investor di tengah gejolak ekonomi globalFoto: AFP

Debut yang kuat

Dilaporkan saham GoTo pun  sempat terbang hingga 23 persen dalam debut pasar mereka pada hari Senin (11/04).

Debut ini memberikan dorongan bagi beberapa raksasa teknologi yang telah mendukung GoTo, di mana investasi mereka yang lain terpukul oleh kekalahan pasar global sejak akhir tahun lalu, termasuk investor besar lama SoftBank Vision Fund dan Alibaba Group.

"IPO GoTo adalah momen penting bagi Indonesia," ujar Joel Shen, kepala teknologi Asia di firma hukum global Withers. "Dengan jutaan pengguna, pengemudi, dan merchant, tidak ada perusahaan yang lebih terhubung dengan ekonomi digital Indonesia.”

Andre mentakan pihaknya berencana untuk melakukan pencatatan ganda atau dual listing. Ia mengakui saat ini GoTo tengah melakukan persiapan.

GoTo berencana untuk menawarkan sahamnya di bursa luar negeri, antara lain di New York Stock Exchange (NYSE), National Association of Securities Dealers Automated Quotations (NASDAQ), Hong Kong Stock Exchange (HKSE), Singapore Stock Exchange (SGX), atau London Stock Exchange (LSE).

Di kawasan Asia Tenggara sendiri, Grab merupakan saingan utama dari GoTo.

Apa kata pemerintah?

Presiden Joko Widodo pun turut mengucapkan selamat atas pencatatan saham perdana GoTo. Hal itu disampaikan Jokowi melalui video yang diputar dalam peresmian IPO GoTo.

"Saya menyampaikan selamat atas terlaksananya penawaran umum perdana IPO PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk di Bursa Efek Indonesia," kata Jokowi, Senin (11/04).

Jokowi juga mengapresiasi program bagi-bagi saham GoTo. Menurutnya, program tersebut ialah program inklusif yang membuka akses untuk para mitra. Sebelumnya, GoTo mengumumkan akan mendistribusikan sahamnya senilai Rp310 miliar kepada ratusan ribu pengemudinya.

Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan IPO GoTo akan membawa nama Indonesia di tingkat Asia. Airlangga memprediksi kapitalisasi GoTo setelah melantai di BEI mencapai lebih dari 2% dari Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia.

"Sebagai referensi IPO GoTo itu saya hitung kira-kira 2,8% dari PDB Indonesia," ungkap Airlangga.

rap/hp (Reuters, AFP)