1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
Sosial

GrabCar Tarik Iklan Berlumuran Darah Gaya Zombie

21 September 2016

Jasa transportasi panggilan GrabCar akhirnya menarik iklan bertagar #PilihAman di Indonesia yang menampilkan adegan video seorang perempuan berlumuran darah. Pengguna media sosial ramai mengeritik video " zombie" itu.

Indonesien Verkehr via Internet
Foto: Getty Images/AFP/Bay Ismoyo

Setelah mendapat kritik bertubi-tubi di media sosial, Grab Indonesia akhirnya menarik iklan bertagar #PilihAman yang menampilkan adegan seorang perempuan berlumuran darah. Iklan itu sempat memicu kehebohan di media sosial. Para pengguna menyebutnya sebagai iklan film zombie.

Iklan berdurasi 45 detik itu akhirnya diganti dengan iklan versi tanpa lumuran darah.

"Kami melihat berbagai macam reaksi terhadap video iklan kampanye #PilihAman dari Grab, dan kami berterima kasih kepada masyarakat yang telah memberikan umpan balik kepada kami. Kami memahami bahwa video tersebut menimbulkan ketidaknyamanan dan dipandang mengerikan oleh sejumlah pihak," demikian pernyataan resmi Grab yang dirilis Selasa (20/09) sebagaimana dikutip oleh kompas.com.

Kampanyekan standar keselamatan

Iklan itu dirilis sebagai bagian dari dari kampanye menyoroti standar keselamatan Grab. Video yang disebar lewat internet dengan tagar #PilihAman itu menampilkan seorang remaja perempuan sedang berjalan kaki. Tiba-tiba, sekujur tubunya berdarah di muka sampai ke kaki mirip film zombie atau seperti korban kecelakaan lalu lintas.

Lalu ada suara lelaki yang berperan menjadi ayah perempuan itu. Suara voice-over itu menggambarkan si perempuan berisiko mengalami kecelakaan, jika memilih transportasi yang tidak aman.

Perempuan itu kemudian membuka aplikasi Grab di smartphonenya dan memesan ojek Grab. "Pengemudi GrabBike 100 persen lulus pelatihan keselamatan berkendara," demikian tertulis dalam iklan itu, dengan kalimat penutupnya: "Karena Anda tak tergantikan".

Iklan dinilai mengerikan

Sebagian netizen menganggap iklan itu mengerikan. Kritik lalu ramai bermunculan di media sosial. Grab Indonesia yang membuat dan menyebarkan video itu, antara lain lewat YouTube, lalu bereaksi dan mengganti iklan tersebut dengan versi spot pendek berdurasi 15 detik tanpa adegan berdarah-darah.

Layanan transportasi Grab, Uber dan Gojek bersaing lewat aplikasi smartphone di JakartaFoto: Getty Images/AFP/Bay Ismoyo

Di Twitter, berbagai reaksi mempertanyakan iklan Grab tersebut.

"Mengapa membuat iklan menakutkan? Apakah untuk zombie atau untuk jasa pelayanan," tulis seorang netizen di Twitter.

Pengguna lain dengan akun @AroonP menanggapi: "Jadi Grab kampanye untuk #PilihAman dengan iklan penuh dengan darah."

Direktur pemasaran Grab Indonesia, Mediko Azwar mengatakan, perusahaan tadinya berharap video itu akan "mengajak orang berpikir" tetapi kenyataannya lain. "Kami mengakui bahwa penggambarannya mungkin terlalu suram dan mengganggu," kata dia.

"Tujuan kami bukan untuk mennakut-nakuti, melainkan untuk menegaskan konsekuensi jika menggunakan standar keamanan yang rendah," kata Mediko Azwar dalam sebuah pernyataan.

Kontroversi video iklan Grab itu muncul tak lama setelah perusahaan itu mengumumkan telah berhasil mengumpulkan dana senilai 750 juta dolar Singapura dari para investornya untuk melakukan ekspansi di pasaran Asia Tenggara. GrabCar berambisi menyaingi jasa panggilan transportasi populer lainnya, Uber.

Selain di Indonesia, pasar utama Grab adalah Singapura, Filipina, Malaysia, Thailand dan Vietnam.

hp/as (afp, kompas.com)