Gunung Sinabung Muntahkan Abu Panas dan Gas 22 Kali
7 Februari 2017
Gunung Sinabung di Kabupaten Karo, Sumatera Utara, memuntahkan abu panas dan gas 22 kali dalam dua hari terakhir. Debu vulkanik mencapai ketinggian 5000 meter.
Iklan
Gunung Sinabung sudah memuntahkan debu vulkanik dan gas sampai 22 kali dalam dua hari terakhir, kata Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
"Kolom abu vulkanik mencapai ketinggian 5.000 meter dari 4-6 Februari," kata Sutopo Nugroho, Kepala Pusat Data Informasi dan Hubungan Masyarakat BNPB. Selanjutnya dia mengatakan, status gunung berapi tetap berstatus Awas Tertinggi.
Sejak minggu terakhir, kegiatan vulkanik Gunung Sinabung meningkat dan sudah mengalami lebih 20 kali erupsi. "Aktivitas vulkanik atau erupsi terjadi sejak pukul 00.00 WIB hingga pukul 16.50 WIB, total 7 kali erupsi," kata pejabat Pos Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Gunung Sinabung,.
Masyarakat dan wisatawan setempat diimbau agar menggunakan masker dan pelindung mata, karena abu dari erupsi Gunung Sinabung sangat berbahaya. "Akibat erupsi ini, Kota Berastagi mengalami hujan debu, namun tidak terlalu tebal,” kata Arif Cahyo, pejabat Pos Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Gunung Sinabung.
Debu vulkanik diberitakan menutupi beberapa desa dan membuat puluhan hektar lahan perkebunan warga rusak.
Saat ini Gunung Sinabung berstatus awas level empat. Masyarakat diimbau untuk selalu waspada dan menjauhi zona merah yang sudah ditetapkan. Sekitar 10.000 orang dari desa-desa sekitar dievakuasi.
Gunung setinggi 2.600 meter di distrik Karo itu, yang sempat istirahat selama ratusan tahun tahun, kembali aktiv memuntahkan material vulkanik sejak tahun 2010. Letusan hebat tahun 2014 menewaskan 16 warga. Mei 2016, erupsi material panas menewaskan 7 orang.
Indonesia memiliki sekitar 130 gunung berapi aktif dan terletak di lokasi Cincin Api Pasifik, daerah yang dikenal dengan banyak gejolak seismik dan letusan gunung berapi.
Sinabung Kembali Aktif Muntahkan Material Vulkanik
Gunung Sinabung kembali meletus. Semburan debu vulkanik capai ketinggiaan 5000 meter. Setelah 400 tahun tidur, gunung berapi ini kembali aktif beberapa tahun belakangan.
Foto: Alberth Damanik/Xinhua/imago images
Kembali lontarkan debu vulkanik ke udara
Semburan debu vulkanik tandai erupsi Sinabung, seperti diamati dari desa Kuta Rakyat, Karo (2/3). Setelah "tidur" 400 tahun, mulai 2010 Sinabung kembali aktif. PVMBG Badan Geologi mencatat 13 kali erupsi terbaru. Selain kolom abu naik ke atmosfir, guguran material vulkanik juga turun ke lereng. Belum dilaporkan ada korban jiwa.
Foto: Sastrawan Ginting/Antara Foto/REUTERS
Warga diimbau tidak beraktivitas dekat lokasi
Warga kebupaten Karo menonton letusan Sinabung (2/3). Pemerintah sudah mengimbau warga agar siaga dan tidak beraktivitas pada radius 3 hingga 5 km dari lokasi letusan. Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyebutkan, karakter erupsi berupa letusan eksplosif dengan pembentukan kubah lava di puncak. Sejak Mei 2019 level aktivitas adalah siaga III.
Foto: dpa/AP/picture alliance
Aktivitas Terlihat dari Jauh
Erupsi kecil Sinabung terlihat dari sebuah desa pada hari Sabtu (30/05/15) lalu. Sejauh ini seluruh warga yang bermukim dalam jarak tujuh kilometer dari gunung sudah diungsikan.
Foto: Getty Images/AFP/S. Aditya
Aliran Lava dari Kawah
Foto ini menunjukkan aliran lava dari kawah Sinabung (31/05/15). Ribuan warga dari daerah sekitar sudah diungsikan. Menurut pemerintah daerah, sektiar 3.500 orang yang diungsikan akibat erupsi tahun 2014 lalu sampai sekarang msih beradai tempat penampungan.
Foto: Getty Images/AFP/S. Aditya
Menutupi pertanian
Akibat letusan tahun 2014, abu vulkanik menutupi sekitar hampir 3000 hektar lahan pertanian di Karo. Rata-rata jenis tanaman di lahan ini merupakan tanaman hortikultura dan tanaman pangan.
Foto: Getty Images/Ulet Ifansasti
Terancam gagal panen
Tahun 2014, petani terancam gagal panen karena lahannya terkena debu vulkanik dari erupsi Gunung Sinabung. Lahan pertanian semestinya memasuki masa panen.
Foto: AFP/Getty Images/Sutanta Aditya
Produksi terganggu
Berkurangnya produksi pertanian terjadi di kawasan yang terkena dampak meletusnya Sinabung tahun lalu.
Foto: Getty Images/Ulet Ifansasti
Penduduk mengamati Sinabung
Di Brastagi, Sumatera Utara, para penduduk desa berkumpul, mengamati gunung Sinabung ketika aktif tahun lalu. Jumlah kerugian sektor pertanian akibat debu vulkanik ini diperkirakan mencapai miliaran rupiah.
Foto: Getty Images/Ulet Ifansasti
Awan gelap
Awan gelap karena tertutup abu vulkanik. Dampak abu vulkanik akibat letusan 2014 juga sempat menggganggu aktivitas penerbangan. Jarak pandang bahkan sempat hanya mencapai 500 m.
Foto: Getty Images/Ulet Ifansasti
Gunung aktif
Tahun 2013, Gunung Sinabung meletus berkali-kali. Hujan abu mencapai kawasan Sibolangit dan Berastagi. Ribuan warga pemukiman sekitar terpaksa mengungsi ke kawasan aman. Kini gunung tersebut kembali aktif.