PBB Desak Penangguhan Utang Bagi Negara-Negara Termiskin
10 April 2020
Lebih dari 60 badan PBB dan organisasi internasional mendesak dunia membantu negara-negara termiskin hadapi guncangan ekonomi yang ditimbulkan pandemi corona.
Iklan
Lebih 60 badan PBB dan organisasi internasional yang tergabung dalam Inter-Agency Task Force on Development and Financing mendesak negara-negara dunia untuk segera menangani resesi global, terutama meringankan beban negara-negara termiskin, antara lain dengan menangguhkan pembayaran utang mereka.
Task Force PBB itu dalam laporan yang dirilis hari Kamis (9/4) menulis: "Miliaran orang tinggal di negara-negara yang tertatih-tatih di tepi jurang keruntuhan ekonomi karena berbagai guncangan keuangan yang dipicu pandemi Covid-19, kewajiban utang yang besar, dan turunnya dana bantuan pembangunan (dari negara-negara kaya).''
Menghadapi guncangan ekonomi dan volatilitas pasar keuangan yang intens selama sebulan terakhir, para investor asing telah menarik sekitar 90 miliar dollar dari dari pasar di negara-negara berkembang. Ini aliran keluar modal asing terbesar yang pernah direkam.
Dalam laporan setebal 207 halaman, Task Force PBB mengatakan bahwa sebelum pandemi Covid-19, satu dari lima negara di dunia sudah mengalami kemandekan atau kemunduran ekonomi. Pandemi saat ini membuat situasi makin buruk, terutama bagi miliaran penduduk yang hidup dalam kemiskinan.
"Guncangan ekonomi dan keuangan terkait Covid-19, seperti gangguan pada produksi industri, jatuhnya harga komoditas, volatilitas pasar keuangan, dan meningkatnya rasa tidak aman, telah menggagalkan agenda pembangunan dan meningkatkan risiko dari faktor-faktor lain'' kata laporan itu. Faktor-faktor lain itu termasuk "mundurnya multilateralisme, ketidakpuasan dan ketidakpercayaan terhadap globalisasi, meningkatnya risiko utang serta guncangan iklim yang parah.''
Bantuan dana dan penangguhan utang bagi negara-negara termiskin
Untuk mencegah krisis utang, Task Force PBB mendesak penangguhan pembayaran utang segera bagi negara-negara termiskin dan berpenghasilan rendah, yang mengajukan permohonan penangguhan.
Task Force PBB, yang juga beranggotakan Dana Moneter Internasional IMF dan Bank Dunia, mendesak tindakan segera “untuk membangun kembali stabilitas keuangan”. Pemerintahan diminta untuk memastikan likuiditas yang cukup, penguatan jaring pengaman finansial, mempromosikan perdagangan, meningkatkan akses untuk dana internasional, dan meningkatkan anggaran kesehatan publik.
Perusahaan Ternama Dunia Bersaing Produksi Masker
Siapa yang masih berminat membeli mobil mewah atau tas mahal di saat pandemi Covid-19? Karena itu sejumlah perusahaan produk barang mewah kini membuat produk yang paling dicari: masker.
Foto: picture-alliance/Geisler-Fotopress/C. Hartd
Bukan Barang Mewah dari Prada
Prada, merek adibusana mewah yang berasal dari Italia, sekarang memproduksi masker pelindung. Prada berbasis di provinsi Lombardy, kawasan yang paling parah dilanda wabah virus corona. (Foto: Toko Prada yang tutup di Madrid)
Foto: Getty Images/C. Alvarez
Lamborghini Ikut Serta
Sebelum terjadinya krisis virus corona, Lamborghini memperkenalkan mobil tipe baru seharga 715.000 euro pada tahun 2018 di Monako. Namun, kini pabrik mobil sport mewah dari Italia tersebut juga memproduksi masker.
Foto: picture-alliance/Maxppp/J.F. Ottonello
Apple Tak Mau Kalah
Pada tahun 2015, penggemar Apple berpose dengan model Apple Watch baru di depan sebuah toko di Tokyo. Sekarang perusahaan elektronik raksasa tersebut juga ikut serta memproduksi masker - yang terbuat dari plastik transparan, yang menutupi seluruh wajah dan ditujukan untuk staf rumah sakit.
Foto: Reuters/T. Hanai
Trigema dari Kaos Kini Produksi Masker
Produsen pakaian Trigema terkenal di Jerman, karena iklannya menggunakan animasi seekor monyet. Bagi perusahaan konveksi asal Jerman ini, alih produksi produk baru bukanlah langkah sulit. Penjahit tetap bekerja, di saat penjualan kaos mandeg.
Foto: picture-alliance/dpa/Trigema
Jägermeister Produksi Disinfektan
Perusahaan minuman keras global dengan logo tanduk rusa ini juga beralih produksi, tetapi tak jauh dari alkohol - yaitu disinfektan. Pabrik minuman beralkohol dari Wolfenbüttel memasok 50.0000 liter alkohol ke ruah sakit Braunschweig untuk membuat disinfektan.
Kendaraan Sosial dari BMW
BMW sedang mengkaji apakah memungkinkan produksi masker untuk medis, kata perusahaan otomotif dari Bayern itu. Menurut keterangan sendiri, BMW akan menyediakan kendaraan bagi pekerja sosial dan instansi publik. Tujuannya adalah untuk memungkinkan mobilitas pekerja sukarela dan profesional di sektor kesehatan.
Foto: Reuters/W. Rattay
Ventilator Buatan Dyson
Dyson, pabrik elektronik di Inggris menerima Red Dot Design Award karena kipas angin baru rancangannya. Sekarang Dyson bersama beberapa pabrik lainnya akan memasok alat batu pernafasan alias ventilator. Pemerintah di London memesan 10.000 perangkat ventilator. Namun, belum jelas kapan ventilator tersebut akan benar-benar siap untuk digunakan.
Foto: Red dot design
Volkswagen Kaji Pencetakan Ventilator
Sejumlah perusahaan yang bukan produsen alat medis, kini mengkaji penggunaan printer 3D. Volkswagen juga ingin memproduksi alat bantu pernapasan, ujar seorang juru bicaranya. Namun, ia merujuk pada standar higienis yang tinggi, masalah material dan tidak adanya cetak biru. (Foto: Pabrik VW di Zwickau) (fs/as)
Foto: picture-alliance/AP Images/J. Meyer
8 foto1 | 8
Wakil Sekretaris Jenderal PBB Amina Mohammed yang memimpin Task Force mengatakan dalam sebuah pernyataan lewat video: "Covid-19 adalah darurat kerjasama pembangunan global yang pertama, dan semua negara harus bangkit menghadapinya.''
Dia menambahkan, Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres telah menyerukan paket fiskal setara 10% dari PDB global untuk membantu negara-negara miskin dan dan berkembang.
"Misalnya, stimulus di Jepang sebesar 20% dari PDB, dan stimulus AS sebesar 13% dari PDB. Dukungan fiskal seperti ini juga kini dibutuhkan untuk membantu negara-negara yang paling rentan.''
46 persen populasi dunia tidak punya akses ke teknologi digital
Amina Mohamed menyatakan, perbankan juga harus membantu mereka yang paling membutuhkan dengan cara menjadwal ulang utang usaha kecil dan menengah, dan invidual dengan pendapatan minim
"Ini juga harus mencakup insentif untuk mempertahankan lapangan kerja, dan mempromosikan perdagangan dengan menghilangkan hambatan dan batasan yang memengaruhi rantai pasokan bagi mereka yang hidupnya bergantung pada barang-barang itu,'' tambahnya.
Laporan Task Force menybutkan, kebijakan meredam penyebaran Covid-19 dengan lockdown dan physical distancing telah menjadikan kepemilikan dan akses ke teknologi digital sebagai hal utama.
Alat komunikasi digital telah membantu mempertahankan interaksi dan kesinambungan dalam kegiatan ekonomi dan pendidikan yang vital. Namun lebih dari 46% populasi dunia tidak memiliki akses ke internet. Kesenjangan digital tetap sangat tinggi, baik di dalam maupun antara negara, kata Task Force PBB.
hp/as (ap, dpa)
Bagaimana Pariwisata Global Bereaksi Hadapi Dampak Virus Corona?
Bagaimana Pariwisata Global Bereaksi Hadapi Dampak Virus Corona?
Foto: picture-alliance/nordphoto/Bratic
Selandia Baru Pulangkan Wisatawan
Ribuan wisatawan asing berbondong-bondong pulang dari Selandia Baru. Pasca lockdown pandemi virus corona, mereka diizinkan pulang ke negara asal mulai Jumat (3 April). Pemerintah Selandia Baru umumkan pemulangan wisatawan dengan aman dan tertib. Sebelumnya, Selandia Baru menghentikan penerbangan penjemputan oleh pemerintah asing.
Foto: Getty Images/P. Kane
Jerman Jemput Pulang Warganya
Semakin banyak negara menutup perbatasan mereka, dan semakin banyak penerbangan yang dibatalkan. Pemerintah Jerman membawa pulang hingga 6.500 wisatawan Jerman yang terlantar di Karibia, Kepulauan Canary dan di Mallorca dengan penerbangan khusus Lufthansa dan anak perusahaannya Eurowings.
Setelah lama menunda untuk melindungi sektor pariwisata, Thailand akhirnya menutup perbatasannya pada hari Kamis (26 Maret). Puluhan ribu wisawatan terjebak di negara wisata utama Asia Tenggara itu. Pemerintah Jerman sejauh ini tidak mengatur pemulangan wisatawan Jerman, karena Thailand tidak dianggap sebagai daerah yang berisiko tinggi.
Negara-negara di Afrika juga telah memerintahkan berbagai langkah untuk mencegah penyebaran virus corona. Afrika Selatan telah melarang akses masuk bagi orang-orang yang datang dari daerah berisiko tinggi. Nigeria memantau suhu tubuh wisatawan di bandara, pelabuhan dan perbatasan. Kamerun juga telah menutup perbatasannya sampai waktu yang belum ditentukan.
Foto: picture-alliance/dpa/AP
AS Larang Warga Eropa Masuk
Amerika Serikat memberlakukan larangan masuk dan melakukan perjalanan selama 30 hari hanya untuk orang-orang yang berasal dari Eropa. Larangan masuk mulai berlaku pada hari Jumat (13 Maret 2020). Namun, larangan itu tidak berlaku bagi warga negara Amerika Serikat yang tinggal di Eropa dan sudah dites negatif virus corona.
Foto: picture-alliance/dpa/J. D. Ake
India Larang Warga Asing Masuk
India telah menyatakan semua visa turis tidak berlaku selama 1 bulan untuk mengurangi penyebaran virus corona. Hanya wisatawan yang sudah berada di negara itu yang diizinkan untuk tinggal, demikian Kementerian Kesehatan India mengumumkan pada hari Rabu (11 Maret 2020). Larangan masuk akan berlaku hingga 15 April dan bisa diperpanjang.
Foto: picture-alliance/NurPhoto/N. Kachroo
Kapal Persiar Jadi Risiko Wabah
Berulang kali kapal pesiar harus dikarantina atau ditolak berlabuh. Setelah ditolak sandar di Thailand dan Malaysia, Costa Fortuna dengan 2.000 penumpang, termasuk 64 warga negara Italia, diizinkan memasuki pelabuhan di Singapura. Di Oakland, California, 2.000 penumpang dan 1.100 awak kapal pesiar Grand Princess dikarantina karena 19 penumpangnya dinyatakan positif terinfeksi COVID-19.
Foto: picture-alliance/AP Photo
Jumlah Wisatawan di Asia Turun Drastis
Kunjungan wisatawan di Asia sangat terengaruh pembatasan perjalanan bagi wisatawan Cina. Tempat wisata yang biasa ramai seperti kuil Senso-ji di Tokyo dan kompleks kuil Angkor Wat di Kamboja telah melaporkan penurunan dramatis jumlah pengunjung. Kementerian Pariwisata Thailand pada 9 Maret melaporkan penurunan 44% untuk Februari. Pariwisata menyumbang 11% dari produk domestik bruto.