Serangan teror oleh sejumlah orang serentak di beberapa tempat. Skenario seperti di Paris bagi Jerman menakutkan. Sekarang ada polisi satuan khusus untuk hadapi ancaman itu. Apa itu perlindungan yang bisa diandalkan?
Iklan
BFE+ adalah nama satuan khusus anti terornya. Satuan pertama dengan anggota 50 orang bertugas di Blumenberg dekat ibukota Berlin. Peresmiannya tahun 2015 dilaksanakan Menteri Dalam Negeri Thomas de Maiziere dalam upacara singkat. BFE+ terdiri dari 250 polisi, dan ditempatkan di lima lokasi di seluruh Jerman.
Satuan baru ini bertugas untuk menghentikan teroris, dan jika perlu menembak mati. Untuk itu mereka dilengkapi sebuah pistol yang biasa digunakan polisi Jerman, dan ditambah senapan serbu tipe G36, yang jadi standar perlengkapan bagi angkatan bersenjata Jerman.
Dari namanya, BFE+ (Beweissicherungs- und Festnahmeeinheit Plus) berarti satuan pengamanan barang bukti dan penangkapan. Pembentukan satuan ini adalah reaksi pemerintah Jerman atas serangan teror di Paris November lalu. Ini juga reaksi dari semakin kuatnya tuntutan agar angkatan bersenjata Jerman juga bisa ditempatkan di dalam negeri, mengingat ancaman teror yang semakin marak.
Ramalan Astrologi 2018 – Dunia Dinaungi Energi Gelap
Energi gelap menggayuti 2018. Ini prediksi dua peramal kenamaan, Nostradamus dan Baba Vanga. Artinya akan banyak bencana alam, aksi terorisme atau bahkan perang dunia ketiga. Anda boleh percaya atau tidak pada ramalan.
Foto: Fotolia/Photosani
Tahun Penuh Bencana Alam
Tahun 2018 diramalkan akan dipenuhi bencana alam. Ini tafsir metafor Nostradamus dan visi Baba Vanga tentang energi gelap, yang dilakukan 100 peramal modern. Bencana alam akibat perubahan iklim makin dahsyat. Kekeringan makin parah, gelombang panas atau badai salju makin hebat, lapisan es kutub terus lumer dan gempa bumi atau letusan gunung api dahsyat akan melanda pada 2018.
Foto: picture-alliance/dpa
Komet Pertanda Bencana
Nostradamus meramalkan, konflik dan aksi kekerasan di Bumi berkorelasi dengan kemunculan atau bahkan jatuhnya sebuah komet ke bumi. Terorisme nuklir dan bencana alam akan menghancurkan bumi. Perbankan global ambruk, kesenjangan melebar. Saat itulah dimulai bencana. Apakah akan ada komet jatuh ke Bumi pada tahun 2018, sejauh ini NASA maupun ESA belum membuat prediksinya.
Foto: AP
Konflik Global Makin Berat
Nostradamus menuliskan hasil meditasinya lewat metafora tentang pecahnya konflik global berat, yang dipicu manuver politik ceroboh maupun kebijakan ekonomi yang riskan. Baba Vanga dalam visinya melihat pertanda berupa datangnya ksatria bercahaya yang memberitakan akan pecahnya konflik global hebat pada 2018. Ia juga meramalkan, AS di bawah Trump akan alami banyak penderitaan.
Foto: Getty Images/AFP/M. Huwais
Perang Dunia Ketiga?
Kedua peramal kenamaan dari abad yang berbeda itu bahkan meramalkan akan pecahnya perang dunia ketiga. Nostradamus menyebutkan, melihat turunnya makhluk setengah manusia dan setengah hewan dari langit, sebagai metafora pecahnya perang dunia. Sementara peramal Jerman, Irlmaier juga menyebut penyebab perang dunia 3 adalah ambruknya sistem perbankan global.
Foto: Getty Images/AFP
Cina Jadi Negara Adidaya
Baik Baba Vanga maupun Nostradamus, meramalkan pada tahun 2018 Cina akan merebut posisi Amerika Serikat sebagai negara adidaya nomor wahid dunia. Disebutkan Amerika akan makin redup dan Cina bersinar gemilang. Sejumlah peramal beken lain juga menyebut makin pudar atau bahkan akan tenggelamnya Eropa.
Foto: picture-alliance/AP Photo
Aksi Teror Meningkat
Nostradamus, pakar matematika dan farmasi yang menerbitkan buku ramalannya tahun1550 menyebutkan akan makin meningkatnya serangan teror di tahun 2018. Peramal Perancis ini menyebut serangan teror dari timur terhadap barat. Sementara Baba Vanga peramal buta dari Bulgaria yang meninggal 1996, dalam visinya meramalkan bangkitnya teroris radikal Islam.
Foto: picture-alliance/AP Photo
Apa Dampak Ramalan Pada Anda?
Pengikut Nostradamus atau Baba Vanga memuji ketepatan sang peramal. Contoh ramalan tepat, misalnya serangan 9/11, bencana atom Fukushima, Brexit, bangkitnya ISIS. Namun banyak pula ramalan yang meleset, misalnya kiamat 2012 atau perang nuklir. Jadi percaya atau tidak pada ramalan dan dampaknya, terserah pada Anda. as/ap (dari berbagai sumber)
Foto: picture alliance/F. Duenzl
7 foto1 | 7
Menurut konstitusi Jerman, angkatan bersenjata tidak boleh ditempatkan untuk operasi militer di dalam negeri. Mereka bisa diperbantukan misalnya jika bencana alam terjadi.
Mulai Juni lalu langkah memperlengkap polisi dengan senjata berat sudah mulai diperdebatkan di kalangan departemen dalam negeri. Penyebabnya adalah serangan teror atas kantor tabloid Perancis, Charlie Hebdo di Paris Januari 2015. Ketika itu teroris menggunakan Kalashnikov, senjata serbu buatan Rusia.
Serangan Teror Global 2017
Serangan teror dengan berbagai motif dan latar belakang juga marak di tahun 2017. Dunia mencatat, aksi teror mengatasnamakan agama tetap jadi pemicu terorisme nomor wahid.
Foto: DW/M. Hallam
Barcelona 17 Agustus 2017
Teroris menyerang turis di bulevar Las Ramblas, Barcelona dengan menabrakkan mobil van dengan kecepatan tinggi. Sedikitnya 13 orang tewas dan 100 terluka akibat serangan keji dan pengecut itu. Pelaku berhasil meloloskan diri dan masih terus dikejar aparat keamanan Spanyol. dalam aksi serupa di Cambrils, 100 km dari Barcelona, yang melukai 7 orang, polisi menembak mati 5 teroris.
Foto: picture-alliance/AP Photo/O. Duran
Jakarta 24 Mei
Bom bunuh diri menyasar target anggota polisi meledak di terminal Kampung Melayu, Jakarta Rabu (24/5). Sedikitnya 3 anggota polisi dan dua terduga pelaku serangan teror tewas. Puluhan terluka. Aparat keamanan menduga pelaku terkait jaringan Kalifat Islamic State-ISIS.
Foto: picture-alliance/AP Photo/D. Alangkara
Manchester 22 Mei
Manchester diguncang serangan teror bom bunuh diri yang menyasar "target lunak", remaja yang usai nonton konser musik pop. Sedikitnya 22 orang tewas dan 59 cedera. Banyak korban adalah anak-anak, yang termuda berusia 8 tahun. Terduga pelakunya Salman Abedy (22) kelahiran Inggris dari keluarga migran Libya. Polisi Inggris menduga Salman terkait jaringan teror ISIS.
Sebuah serangan bom bunuh diri menyasar konvoi tokoh politik Abdul Ghafoor Haidary yang meninjau kawasan krisis Baluchistan di Pakistan menewaskan 28 orang dan melukai 37 lainnya. Lagi-lagi Islamic State-ISIS yang menyatakan bertanggung jawab.
Foto: Getty Images/AFP/B. Khan
Mashar i Sharif 21 April
Sebuah serangan ke kamp militer Afghanistan di Mashar i Sharif menewaskan 266 tentara Afghanistan dan lukai 160 lainnya. Penyerang adalah anggota Taliban yang menyamar jadi anggota militer dan menembaki tentara yang sedang tidur.
Foto: Getty Images/AFP/F. Usyan
Tanta dan Alexandria 9 April
Dua serangan bom bunuh diri simultan dilancarkan saat upacara Minggu Palem kaum Kristen Koptik di Mesir. Dalam serangan teror di Tanta (foto) sedikitnya 30 orang tewas dan 70 cedera. Serangan serupa di Saint Mark (Mar Amina) Church di Alexandria tewaskan 17 orang dan lukai 66 lainnya. Aparat keamanan Mesir menyebut ISIS sebagai dalang serangan.
Foto: Reuters/M. Abd El Ghany
St.Petersburg 3 April
Sebuah serangan bom bunuh diri di stasiun kereta bawah tanah St.Petersburg Rusia, menewaskan sedikitnya 16 orang dan melukai 64 lainnya. Serangan dilancarkan menjelang kunjungan presiden Putin ke kota tersebut. Batalion Imam Shamil yang berafiliasi dengan Al-Qaida menyatakan bertanggung jawab atas aksi teror itu.
Foto: picture-alliance/AP Photo/Y. Kurskov
London 22 Maret
Sedikitnya 6 orang tewas akibat aksi yang dilakukan Khalid Masood (52). Mula-mula ia mengemudikan mobilnya dan menyeruduk pejalan kaki di kawasan Westminster, menewaskan 4 orang. Pelaku keluar dari mobil membawa senjata tajam dan menusuk mati seorang polisi, sebelum ditembak mati petugas polisi lain. Pelaku adalah mualaf yang teradikalisasi di Arab Saudi.
Foto: picture-alliance/AP/J.West
Gao 10 Januari
Serangan bom bunuh diri di dekat markas tentara NATO di Gao, Mali tewaskan 77 orang dan lukai 177 lainnya. Tidak ada tentara NATO yang jadi korban. Milisi jihadis Al Mourabitun yang berafiliasi dengan Al Qaida di Maghreb menyatakan bertanggung jawab.
Foto: Getty Images/AFP
9 foto1 | 9
Menanggapi kemungkinan serangan
Sekarang polisi Jerman juga menggunakan senjata kaliber sama, agar jika terjadi tembak-menembak mereka setidaknya bisa menghadapi dengan perlengkapan seimbang. Tujuan perlengkapan ini adalah, “menguasai keadaan dalam temak-menembak dengan teroris.“ Demikian dikatakan Menteri Dalam Negeri negara bagian Rheinland Pfalz.
Potret Desa Muslim AS Yang Dicap "Sarang Teroris"
Pada dekade 1980-an sekelompok muslim membangun sebuah desa di tepi kota New York, AS, buat mencari kedamaian. Kini desa Islamberg dianggap sarang terorisme dan menjadi simbol permusuhan bagi kaum kanan Amerika.
Foto: picture-alliance/AP Photo/M. Lennihan
Mencari Damai di Desa Kecil
Sebuah desa kecil sekitar 190 km dari New York menampung migran muslim dan menamakan diri "Islamberg." Suasana desa berpenduduk sekitar 40 keluarga yang asri dan nyaman terkesan kontras dengan tudingan miring yang dilayangkan kelompok kanan AS. Islamberg dianggap sebagai sarang terorisme,
Foto: picture-alliance/AP Photo/M. Lennihan
Mengasingkan Diri
Adalah pengikut tokoh Sufi asal Pakistan, Syeikh Mubarik Gilani, yang membangun pemukiman muslim di New York. Penduduknya kebanyakan adalah generasi kedua atau ketiga pendatang Afro-Amerika. Kendati banyak yang bekerja di luar kota, penduduk Islamberg cenderung tertutup. Satu-satunya kontak dengan dunia luar adalah lewat klub olahraga lokal.
Foto: picture-alliance/AP Photo/M. Lennihan
Oase Terpinggirkan
Islamberg terletak agak terpencil di tepi gunung Catskill. Satu-satunya akses ke dunia luar adalah sebuah jalan sempit berbatu. Sebuah supermarket kecil memasok bahan pangan dan kebutuhan pokok untuk penduduk lokal. Hingga baru-baru ini semua warga terbiasa membiarkan pintu rumah terbuka saat berpergian.
Foto: picture-alliance/AP Photo/M. Lennihan
"Mimpi Buruk Terparah AS"?
Belakangan Islamberg sering menjadi sasaran ujaran kebencian kelompok kanan AS. Blog Freedom Daily misalnya pernah mengklaim sebuah penggerebekan di Islamberg atas perintah Presiden Donald Trump mengungkap "mimpi buruk paling parah buat Amerika," yakni kamp pelatihan Jihad buat teroris. Tudingan tersebut kemudian dibantah oleh berbagai media besar.
Foto: picture-alliance/AP Photo/M. Lennihan
Disambangi Kaum Kanan
Serangan terhadap Islamberg tidak sebatas ujaran kebencian. Tidak lama setelah geng motor "American Bikers Against Jihad" menyambangi Islamberg, seorang penduduk Tenessee ditangkap karena menyerukan pembakaran mesjid di Islamberg. Wali Kota Islamberg, Rashid Clark, menganggap kabar palsu dan ujaran kebencian terhadap desanya sebagai ancaman terbesar.
Foto: picture-alliance/AP Photo/M. Lennihan
Pembelaan Kepolisian
Kepolisian setempat juga menepis tudingan tersebut. "Penduduk di sini adalah warga negara AS. Mereka telah hidup di sini sejak lebih dari 30 tahun. Mereka membangun komunitas dan menjalin kontak dengan dunia luar. Di sini tidak pernah ada masalah," kata James Barnes dari Biro Investigasi Kriminal Kepolisian New York.
Foto: picture-alliance/AP Photo/M. Lennihan
Label Teror dari Dekade Lampau
Tudingan miring terhadap Islamberg antara lain terkait keberadaan organisasi Muslims of America (MoA) yang bermarkas di sana. Menurut pemerintah AS MoA adalah pecahan dari kelompok kriminal "Jemaat al-Fuqra" yang aktif pada dekade 1980-an. "Kalau kami melatih teroris sejak 30 tahun," kata Ketua MoA Hussein Adams, "kenapa sampai sekarang belum ada serangan?"
Foto: picture-alliance/AP Photo/M. Lennihan
Setumpuk Rasa Frustasi
Tudingan miring tersebut membuat frustasi penduduk Islamberg. "Mereka tidak mengganggu siapa pun," kata Sally Zegers, editor harian lokal Hancock Herald kepada Associated Press.
Foto: picture-alliance/AP Photo/M. Lennihan
Normalisasi Kebencian
Hingga kini gelombang kebencian terhadap Islamberg belum mereda. Tahirah Clark yang bekerja sebagai pengacara hanya bisa berdoa sembari berharap segalanya akan berakhir. Namun hingga saat ini penduduk Islamberg harus membiasakan diri terhadap celotehan pedas kelompok konservatif kanan.
Foto: picture-alliance/AP Photo/M. Lennihan
9 foto1 | 9
Serangan seperti yang terjadi di Paris Januari lalu adalah yang pertama dalam bentuk ini di Eropa, demikian wakil kepala serikat pekerja untuk kepolisian GdP, Jörg Radke. Ia menambahkan, tipe penyerang di Paris menunjukkan pengalaman berperang dan menggunakan senjata perang. Sejauh ini teroris mengadakan serangan kemudian bersembunyi lama. Teroris tipe baru terus bergerak dinamis dan melaksanakan serangan di beberapa tempat. Ini tantangan besar bagi polisi biasa.
Selama ini Jerman hanya bisa mengandalkan tim istimewa seperti GSG9 yang terus dilatih dan dilengkapi know how terbaru. Tiap negara bagian juga punya tim sendiri, yang disebut SEK dan MEK. Tetapi mereka lebih berupa tim yang bergerak cepat untuk menangkap atau menghentikan serangan. Mereka misalnya tidak terlatih untuk melancarkan aksi pemantauan dan pengejaran secara besar-besaran. Untuk menutupi kekurangan ini, sekarang dibentuk BFE+.
Namun langkah pemerintah ini sudah mendapat kritik dari berbagai pihak. Serikat pekerja bagi kepolisian GdP mengkritik bahwa sampai BFE+ berfungsi penuh, polisi biasa masih harus dikerahkan jika terjadi serangan teror, padahal perlengkapan mereka tidak memadai. Jadi GdP menuntut agar polisi biasa juga lebih diperlengkapkan. Sementara pakar keamanan Wolfgang Petri menilai satuan baru tidak perlu didirikan. Dananya sebaiknya digunakan untuk menambah kapasitas dan perlengkapan satuan polisi yang sudah ada.
ml/as (twitter, die Zeit, Süddeutsche.de)
Serangan Teror di Eropa
Sejak satu dekade terakhir serangan teror radikal Islamis terus menyasar Eropa. Sebuah Kronologi dalam gambar.
Foto: AP
November 2015 Paris
Serangan yang terjadi pada Jumat (13/11/15) malam merupakan aksi paling berdarah yang mengguncang Perancis setelah Perang Dunia II satu tusukan bagi Perancis. Sedikitnya 130 orang tewas dan ratusan lainnya luka-luka akibat serangan yang dilancarkan ISIS di tujuh lokasi di Paris. Polisi melaporkan 8 pelaku serangan teror tewas; 7 diantaranya meledakkan diri.
Foto: Getty Images/AFP/K. Tribouillard
Serangan Terhadap Kebebasan Berpendapat
Serangan terhadap mingguan Charlie Hebdo 7 Januari 2015 dinilai para politisi dunia sebagai identik dengan serangan terhadap kebebasan berpendapat dan kebebasan pers. Pimpinan redaksi Stephane Charbonnier alias "Charb" dan sejumlah karikaturis utama majalah itu tewas akibat serangan tersebut. Charb dipuji sebagai pejuang kebebasan pers yang berani dan pantang mundur.
Foto: DW/Bernd Riegert
Januari 2015 Paris
Sedikitnya 12 orang tewas dalam serangan ke Kantor mingguan satir "Charlie-Hebdo" di Paris um. Pelaku masih diburon. Motifnya diduga balas dendam atas publikasi Karikatur Nabi Muhammad dan Karikatur pimpinan ISIS Abubakar al Bhagdadi oleh majalah tersebut. Seluruh dunia mengutuk aksi teror barbar tersebut.
Foto: A. Gelbard/AFP/Getty Images
Maret 2004 Madrid
Sejumlah bom meledak di empat kereta dan satu trem bawah tanah di ibukota Spanyol 11 Maret 2004. Sedikitnya 191 orang tewas dan 1.8000 cedera. Pelakunya secara simbolis diganjar hukuman 43.000 tahun penjara. Di Spanyol berlaku peraturan bagi pelaku kejahatan berat dengan ganjaran hukuman tertinggi 40 tahun.
Foto: AP
Juli 2005 London
Saat jam sibuk tanggal 7 Juli 2005 empat teroris radikal Islamis melancarkan serangan teror nyaris berbarengan mengguncang ibukota Inggris. Tiga pelaku serangan bunuh diri meledakkan sebuan kereta bawah tanah dan seorang lagi meledakkan sebuah bus kota bertingkat. Sedikitnya 52 orang tewas termasuk keempat teroris.
Foto: picture-alliance/dpa/P. MacDiarmid
September 2005 Denmark
Tanggal 30 September 2005 harian Denmark "Jylannds Posten" mempublikasikan 12 karikatur yang mengkritik Islam. Salah satunya Karikatur Nabi Muhammad yang mengenakan sorban berupa bom. Publikasi ini memicu aksi protes di seluruh negara Islam sebagian dengan kekerasan dan membuat pemerintah Denmark dan Eropa waspada.
Foto: picture-alliance/dpa
Desember 2010 Stockholm
Menjelang Natal pada 11 Desember 2010 dua bom meledak di pusat perbelanjaan yang ramai di ibukota Swedia. Dua pejalan Kaki cedera. Pelakunya pemuda berusia 28 tahun keturunan Irak membunuh diri. Semula diduga aksi dilakukan pelaku tunggal, tapi belakangan diketahui pelaku memiliki komplotan.
Foto: AFP/Getty Images/J. Nackstrand
November 2011 Paris
Mingguan satir Perancis "Charlie Hebdo" pada November 2011 jadi sasaran serangan bom molotov yang dilemparkan ke ruang redaksi. Saat itu tidak ada korban cedera. Pelaku serangan hingga kini tidak tertangkap. Motif serangan diduga publikasi terkait karikatur yang mengritik Islam. Mingguan satir ini terkenal dengan karikaturnya yang mengritik semua agama besar.
Foto: picture-alliance/abaca
Maret 2012 Toulouse
Antara 11 hingga 22 Maret 2012 seluruh Perancis dicekam ketakutan. Mula-mula seorang lelaki Yang menunggang skuter menembak dua orang serdadu. Delapan hari kemudian tiga siswa dan seorang Guru sekolah Yahudi ditembak mati. Tanggal 22 Maret polisi menyerbu rumah pelaku dan dalam aksi baku tembak pelaku berhasil dibunuh.
Foto: AP
Mei 2014 Brussel
Seorang pria melakukan aksi penembakan membbi buta di jalan masuk Musium Yahudi di Brussel 24 Mei 2014. Empat orang tewas dan pelaku berkewargaan Perancis berhasil kabur. Balakangan pelaku tertangkap di Perancis dan diekstradisi ke Belgia. Pelaku adalah eks jihadis di Suriah dan pernah dipenjara karena merampok.
Foto: Reuters
September 2014 Brussel
September 2014 sebuah serangan ke gedung Komisi Uni Eropa berhasil digagalkan. Pelaku tunggal diduga gagal berangkat ke Suriah untuk bergabung dengan ISIS. Setelah serangan itu, sejumlah negara Eropa meningkatkan kewaspadaan terhadap para eks jihadis pendukung ISIS yang balik kembali ke negara asalnya di Eropa.