Larangan perjalanan yang diberlakukan Presiden AS Donald Trump harus direvisi lagi. Hakim Federal di Honolulu memperluas ijin masuk bagi "anggota keluarga dekat".
Iklan
Hakim Federal di Hawaii Derrick Watson hari Kamis (13/7) memerintahkan otoritas AS agar menghapus larangan berkunjung bagi kakek dan nenek, mertua, ipar laki-laki, saudara perempuan, bibi, paman, keponakan dan sepupu warga Amerika Serikat.
Hakim merevisi definisi "keluarga dekat" dalam aturan larangan perjalanan yang diberlakukan kepada warga dari enam negara mayoritas muslim.
"Akal sehat misalnya menentukan bahwa anggota keluarga dekat didefinisikan dengan memasukkan kakek-nenek," kata Derrick Watson dalam keputusannya. "Kakek-nenek adalah simbol anggota keluarga dekat."
Watson juga memutuskan bahwa pemerintah mungkin tidak mengecualikan pengungsi yang memiliki jaminan formal dan janji penempatan kerja dari sebuah lembaga di AS.
Putusan tersebut merupakan satu lagi langkah mundur bagi keputusan Presiden Trump yang ingin memperketat larangan perjalanan. Keputusan ini pertama kali diberlakukan bulan Januari lalu, namun segera dicabut kembali oleh beberapa hakim federal. Akhirnya aturan tersebut dibawa ke Mahkamah Agung AS, Supreme Court, yang akhir Juni lalu emngeluarkan putusan sela dan mengijinkan lagi aturan itu. Keputusan akhir mengenai legalitas aturan itu akan dikeluarkan bulan Oktober.
Aturan pengetatan kebijakan visa dan larangan perjalanan diberlakukan kepada enam negara, yaitu Suriah, Sudan, Somalia, Libya, Iran dan Yaman. Tapi Supreme Court dalam putusan sela menyatakan, warga negara-negara itu yang sudah memiliki visa akan diizinkan masuk ke AS.
Dalam putusan Supreme Court disebutkan, pemohon visa akan diijinkan berkunjung ke Amerika Serikat jika mereka dapat membuktikan hubungan "bonafide" dengan seorang warga negara AS.
Pemerintahan Trump mendefinisikan hubungan "bonafide" sebagai orang tua, pasangan, tunangan, anak laki-laki, anak perempuan, menantu laki-laki, ipar perempuan atau saudara kandung yang sudah ada di AS.
Namun Hakim Derrick Watson kini merevisi interpretasi "bonafide" dan memperluas penafsirannya dengan memasukkan kakek-nenek dan daftar kerabat yang lebih luas.
Jaksa Agung Hawaii Douglas S. Chin, yang mewakili penggugat dalam kasus tersebut mengatakan, keputusan pengadilan memperjelas "bahwa pemerintah AS tidak bisa mengabaikan" lingkup keluarga dekat sesuai pemahaman umum. "Anggota keluarga yang telah terpisah itu telah cukup menderita," kata Chin dalam sebuah pernyataan.
Supreme Court sebelumnya juga memutuskan bahwa pekerja mendapat pekerjaan dari perusahaan AS, mahasiswa yang mendaftar di universitas atau dosen yang diundang mengajar di AS juga akan dibebaskan dari larangan perjalanan itu.
Bagaimana Black Power Turut Membentuk Dunia Seni
Pameran di museum kondang Tate Modern di London memperlihatkan karya-karya seni yang disebut Black Art. Apa sebenernya yang dimaksud..?
Foto: Faith Ringgold
Barkley Hendricks, Icon for My Man Superman (Superman Never Saved Any Black People - Bobby Seale), 1969
Gambar judul untuk pameran "Soul of a Nation" di London's Tate Modern. Sebuah potret ukuran besar yang berani dari Barkley Hendricks. T-shirt Superman yang dia pakai mengingatkan pernyataan yang dibuat pendiri Black Panther Bobby Seale, yang pernah mengatakan di pengadilan: "Kami terkesan dengan fakta, bahwa Superman tak pernah menyelamatkan orang kulit hitam."
Foto: Barkley L. Hendricks. Courtesy of the artists and Jack Shainman Gallery, New York
Faith Ringgold, American People Series# 20: Die, 1967
Awal 1960-an, kekerasan polisi di lingkungan kulit hitam di Los Angeles memicu kerusuhan ras yang disebut Pemberontakan Watts, yang menyebabkan 34 orang tewas. Gambar Faith Ringgold tentang bentrokan berdarah itu mencakup simbol harapan bagi masa depan dalam bentuk dua anak yang ketakutan, satu putih dan satu hitam, saling berdempetan di tengah kekacauan.
Foto: Faith Ringgold
Roy DeCarava, Couple Walking, 1979
Roy DeCarava adalah salah satu seniman pertama yang mengembangkan estetika hitam dalam fotografi, menggunakan biji-bijian dan palet hitam yang intens untuk mendorong pemirsa berkonsentrasi pada detail gambar. Dia mengunjungi klub jazz, memotret ikon seperti John Coltrane yang sedang beraksi, dan momen intim antara pasangan kulit hitam.
Foto: Courtesy of Sherry DeCarava and the DeCarava Archives
Andy Warhol, Muhammad Ali, 1978
Andy Warhol adalah salah satu dari sedikit seniman kulit putih yang ditampilkan dalam pameran "Soul of a Nation", Andy Warhol memotret Muhammad Ali dalam seri olahraganya. Gambaran tentang pahlawan kulit hitam memang sering muncul potret orang-orang di era Warhol.
Foto: 2017 The Andy Warhol Foundation for the Visual Arts, Inc. / Artists Rights Society, New York and DACS, London
Sam Gilliam, Carousel Change, 1970
Beberapa seniman dari komunitas hitam menyalurkan kritik politik dan sosial mereka ke dalam karya-karya yang ambisius. Sam Gilliam dengan berani melepaskan kanvas besar ini bingkainya dan membiarkannya digantung secara bervariasi pada setiap pertunjukan - simbol pembebasan fisik yang mencerminkan kebebasan yang dirindukan para aktivis kulit hitam.
Foto: David Kordansky Gallery
Betye Saar, Eye, 1972
Awal 1970-an, karya Betye Saar fokus pada peran ritual dan tradisi. Dia mempelajari bagaimana sistem budaya dan kepercayaan menghubungkan komunitas kulit hitam di AS dengan orang-orang di Karibia, Afrika dan tempat lain. Pameran tunggalnya tentang tema ini mencakup berbagai karya seperti lukisan kulit dan struktur jendela yang dihiasi dengan tulang dan bulu binatang ..
Foto: Betye Saar. Courtesy of the artists and Roberts & Tilton, Los Angeles, California
Lorraine O'Grady, Art Is (Girlfriends Times Two), 1983/2009
Lorraine O'Grady menghadiri Parade Hari Afrika Sedunia 1983, membawa 15 penari. Dia memotret mereka saat mereka melompat dari pelampung dan memegang bingkai foto ke wajah penonton. Inilah karya seni dalam karya seni, kiprah seniman kulit hitam di dunia seni avant-garde.