1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Hal-hal Ini Jadi Faktor Kemenangan Mengejutkan Partai CDU?

7 Juni 2021

Dalam pemungutan suara terakhir sebelum pemilu Jerman pada September, Partai CDU secara mengejutkan meraih kemenangan di negara bagian timur Sachsen-Anhalt. Apakah ketakutan kepada sayap kanan jadi salah satu faktornya?

PM Saxony-Anhalt
Reputasi Perdana Menteri Saxony-Anhalt yang baik diyakini sebagai salah satu faktor kemenagan mengejutkan Partai CDUFoto: Bernd Von Jutrczenka/dpa/picture alliance

Partai Uni Demokrat Kristen (CDU) yang berkuasa di Jerman memperoleh kemenangan yang mengejutkan di negara bagian timur Saxony-Anhalt pada Minggu (06/06).

Dalam jajak pendapat beberapa hari terakhir, partai kanan-tengah Angela Merkel itu berselisih tipis dengan partai sayap kanan Alternatif untuk Jerman (AfD). CDU memperoleh 16 poin dengan 37% suara, yang berarti 7 poin lebih banyak daripada yang didapat dalam pemilihan negara bagian 2016.

‘‘Tentu hal ini membawa keyakinan ke Berlin (tingkat nasional),‘‘ ujar Ralph Brinkhaus, pemimpin parlemen Jerman dari Partai CDU. Keberhasilan CDU dalam pemilihan umum terakhir pada tahun 2017 juga telah didahului oleh kemenangan regional yang tidak terduga di Saarland beberapa bulan sebelumnya.

Sementara, AfD memperopleh 21% yang berarti turun lebih dari 3 poin daripada hasil pemilihan di negara bagian tahun 2016. Hasil ini menjadi pukulan bagi AfD, partai yang memposisikan dirinya sebagai pendukung kaum pemilih yang kontra dengan arus utama di Jerman timur.

Mampukah menang di tingkat nasional?

Tetapi, muncul pertanyaan apakah kemenangan di tingkat negara bagian dapat membawa CDU menang di tingkat nasional. Perdana Menteri Negara Bagian Sachsen-Anhalt, Reiner Haseloff, tampaknya menjadi faktor utama dalam kemenangan CDU di negara bagian, dengan tingginya tingkat kepercayaan terhadapnya, dan penanganannya terhadap pandemi (tidak seperti pemerintahan federal yang dipimpin CDU di bawah Merkel).

Haseloff juga tidak ternoda oleh tuduhan korupsi terhadap politisi CDU lainnya, dan keraguan yang muncul atas kompetensi Menteri Kesehatan Federal Jens Spahn, terutama dalam menangani pandemi. 

Banyak kandidat partai yang merasa lega saat mengetahui kekalahan partai sayap kanan Alternatif untuk Jerman (AfD) Foto: Jan Huebner/imago Images

Ketakutan terhadap sayap kanan

Faktor lain yang menentukan kemenangan CDU adalah adanya kemungkinan ketakutan pemilih bila AfD memang. Sehingga banyak menjadi dorongan bagi pemilih untuk beralih ke satu-satunya partai yang bisa mengalahkan mereka, CDU.

Pada Minggu (06/06) malam, semua kandidat partai lain dengan cepat mengungkapkan kelegaan saat mengatahui Partai AfD telah dikalahkan. Banyak yang menggambarkan hasilnya sebagai kemenangan penting bagi demokrasi.

CDU mungkin tidak perlu terlalu ambil pusing. Memang, AfD sangat kuat di negara bagian timur Jerman. Lebih dari 1 dari 5 pemilih di Sachsen-Anhalt memilih partai sayap kanan, tetapi AfD hanya memperoleh 12% suara di seluruh Jerman. Ini berarti, ketakutan bahwa AfD akan memperoleh banyak suara di pada pemilu September tampaknya sulit terjadi.

Sementara itu, CDU berharap bahwa keberhasilan perolehan hari Minggu dapat berdampak positif terhadap kandidat mereka, Armin Laschet. Pasalnya di Sachsen-Anhalt, survei infratest dimap menunjukkan hanya 18% orang yang percaya Laschet akan menjadi kanselir yang baik. Laschet menempati urutan di belakang dua lawan utamanya di Partai Hijau dan SPD.

Partai Hijau kurang sukses

Partai Hijau, sementara itu, kehilangan momentumnya pada perolehan Minggu (06/069) setelah memperoleh kemenangan pada pemilihan musim semi di negara bagian selatan Baden-Württemberg.

Beberapa jajak pendapat nasional sebelumnya menempatkan Partai Hijau pada pijakan yang sama dengan CDU, dengan Annalena Baerbock menjadi kandidat kanselir yang populer dibandingkan dengan Laschet.

Kandidat Kanselir dari Partai Hijau Annalena BaerbockFoto: REUTERS

Meskipun Partai Hijau meningkatkan perolehan suara mereka dibandingkan tahun 2016, yakni dari 5% menjadi 6%, namun partai pencinta lingkungan ini kehilangan target mereka sendiri untuk mencetak angka ganda di negara bagian.

"Kami berdiri untuk stabilitas, untuk mempertahankan pusat demokrasi," kata Baerbock kepada ARD.

Sebenarnya, Partai Hijau tidak berharap membuat keuntungan besar di negara bagian kecil dengan 2,2 juta penduduk itu. Transisi energi Jerman yang didukung oleh Partai Hijau, berdampak pada industri batu bara di kawasan itu dan membuat banyak orang kehilangan pekerjaan. Baerbock sendiri hampir tidak pernah muncul di Sachsen-Anhalt menjelang pemilhan.

Partai Hijau mungkin juga telah mencetak gol bunuh diri pada hari-hari jelang pemilihan, ketika Baerbock mengusulkan rencana menaikkan harga bensin Jerman sebesar €0,16 (Rp 2.777) per liter. Para pakar mengatakan tindakan itu tidak mungkin menjadi kebijakan populer di negara bagian dengan kepadatan penduduk yang sangat rendah di mana banyak orang tinggal jauh dari pusat kota.

Baerbock tidak menganut teori itu. Dia menyatakan bahwa calon pemilih Partai Hijau lebih mungkin untuk beralih memilih Partai CDU yang berkuasa, ketika ada ancaman nyata dari kemenangan sayap kanan. "Kami telah melihat itu dalam pemilihan Jerman timur lainnya," katanya. 

Pecundang terbesar: partai sayap kiri

Hasil Sachsen-Anhalt terlihat sangat menyakitkan bagi partai kiri-tengah Sosial Demokrat (SPD) yang berakhir dengan hanya 8,4%, dan terutama bagi Partai Kiri (Die Linke) yang kehilangan sepertiga dari pangsa suara dan memperoleh skor terendah yang pernah ada: 11%.

Namun, ada kabar baik bagi Partai FDP yang pro pasar bebas, yang masuk kembali ke parlemen Sachsen-Anhalt setelah sepuluh tahun absen. Kebangkitannya menjadikan pemilu tahun ini menjadi "tahun pemilihan super".

"Ini adalah malam yang baik bagi Partai Demokrat Bebas di seluruh Jerman," kata pemimpin partai Christian Lindner kepada wartawan. Beberapa pengamat mengatakan bahwa kritik FDP terhadap pembatasan virus corona mungkin telah terbayar pada hari Minggu (06/06).

Bagaimana model koalisi untuk pemerintahan federal?

Perdana Menteri Sachsen-Anhalt sekarang memiliki beberapa opsi koalisi yang relatif nyaman: Saat ini, pilihannya yang paling mungkin adalah melnjutkan koalisi tiga arah dengan SPD dan Hijau, atau bekerja sama dengan FDP dan Hijau.

Yang terakhir mungkin menjadi pilihan yang lebih disukai Laschet, yang saat ini memimpin koalisi dengan FDP sebagai perdana menteri negara bagian Nordrhein-Westfalen.

Beberapa jenis kerja sama antara CDU dan Partai Hijau dalam pemerintahan federal berikutnya tampaknya tak terelakkan. Tetapi dengan jajak pendapat yang menunjukkan bahwa kombinasi ini mungkin tidak dapat mengamankan mayoritas di parlemen nasional (Bundestag), pemerintahan berikutnya di Berlin mungkin juga merupakan koalisi tiga arah.

Di era pasca-Merkel, koalisi baru Sachsen-Anhalt mungkin menjadi kerangka kerja bagi pemerintah nasional Jerman.

Ed:pkp/rap

Lewatkan bagian berikutnya Topik terkait