Hamas Berharap Gencatan Senjata Tercapai dalam Waktu Dekat
20 Mei 2021
Hamas berharap ada gencatan senjata dalam waktu dekat. Selain itu, Menteri Luar Negeri Jerman Heiko Maas akan terbang ke Israel dan Palestina untuk mengupayakan penyelesaian konflik.
Iklan
Seorang pejabat senior Hamas di Jalur Gaza mengatakan, pembicaraan dengan mediator mengenai gencatan senjata sedang berlangsung, dan memperkirakan upaya tersebut akan tercapai dalam waktu dekat.
Pernyataan Hamas diumumkan di saat kelompok militan dari Gaza dan militer Israel terus saling melancarkan serangan lintas perbatasan. "Saya berharap gencatan senjata dicapai dalam satu atau dua hari mendatang, dan gencatan senjata akan berdasarkan kesepakatan bersama," kata Moussa Abu Marzouk, kepada TV Lebanon al-Mayadeen.
Informasi dari pihak berwenang Mesir yang dikutip kantor berita Reuters mengatakan, pada prinsipnya kedua belah pihak telah menyetujui gencatan senjata setelah adanya bantuan dari mediator. Namun, detailnya masih dalam tahap negosiasi.
Iklan
AS tolak rencana gencatan senjata
Amerika Serikat menentang usulan resolusi dari Perancis di Dewan Keamanan PBB yang menyerukan gencatan senjata. Washington bersikeras hal itu dapat mengganggu upaya mediasi lain yang sedang dilakukan pihaknya.
"Kami sudah jelas dan konsisten berfokus pada upaya diplomatik intensif yang sedang dilakukan untuk mengakhiri kekerasan dan kami tidak akan mendukung tindakan, yang kami yakini merusak upaya untuk mengurangi ketegangan," juru bicara Misi AS.
Presiden AS Joe Biden pada Rabu (19/05) mengatakan kepada Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, dia "mengharapkan penurunan kekerasan yang signifikan menuju gencatan senjata."
Namun, Netanyahu kemudian menegaskan kembali, pasukan Israel akan melanjutkan operasi untuk "mengembalikan ketenangan dan keamanan" ke Israel.
Rangkaian Perjanjian dan Prakarsa Damai Israel-Palestina yang Gagal
Selama lebih dari setengah abad, berbagai upaya telah digalang untuk mengakhiri konflik antara Israel dan Palestina, namun semuanya gagal.
Perjanjian Camp David dan Perdamaian Israel-Mesir, 1978-1979
Perundingan Arab-Israel dimulai pada tahun 1978 di bawah penengahan AS. Bertempat di Camp David, pada 26 Maret 1979, Perjanjian Damai Israel Palestina ditandatangani oleh Presiden Mesir Anwar Sadat (kiri) dan Perdana Menteri Israel Menachem Begin (kanan), melalui penengahan Presiden AS Jimmy Carter (tengah).
Foto: picture-alliance/AP Photo/B. Daugherty
Perjanjian Oslo I, 1993
Negosiasi di Norwegia antara Israel dan PLO menghasilkan Perjanjian Oslo I, yang ditandatangani pada September 1993. Perjanjian tersebut menuntut pasukan Israel mundur dari Tepi Barat dan Jalur Gaza, dan otoritas sementara Palestina akan membentuk pemerintahan otonomi untuk masa transisi lima tahun. Kesepakatan kedua ditandatangani pada tahun 1995.
Foto: picture-alliance/dpa/A. Sachs
Pertemuan Puncak Camp David, 2000
Presiden AS Bill Clinton pada tahun 2000 mengundang Perdana Menteri Israel Ehud Barak (kiri) dan Pemimpin PLO Yasser Arafat (kanan) ke Camp David untuk membahas masalah perbatasan, keamanan, permukiman, pengungsi dan status Yerusalem. Meskipun negosiasi menjadi lebih rinci dari sebelumnya, tidak ada kesepakatan yang dicapai.
Foto: picture-alliance/AP Photo/R. Edmonds
Prakarsa Perdamaian Arab dari KTT Beirut, 2002
Negosiasi Camp David diikuti dengan pertemuan di Washington di Kairo dan Taba, Mesir - semuanya tanpa hasil. Setelahnya Liga Arab mengusulkan Prakarsa Perdamaian Arab di Beirut, Maret 2002. Rencana tersebut meminta Israel menarik diri ke perbatasan sebelum 1967. Sebagai imbalannya, negara-negara Arab akan setuju untuk mengakui Israel.
Foto: Getty Images/C. Kealy
Peta Jalan Kuartet Timur Tengah, 2003
AS, Uni Eropa, Rusia, dan PBB bekerja sama sebagai Kuartet Timur Tengah untuk mengembangkan peta jalan menuju perdamaian. PM Palestina saat itu, Mahmoud Abbas, menerima teks tersebut, namun mitranya dari Israel, Ariel Sharon, keberatan. Peta jalan itu memuat tentang solusi dua negara Sayangnya, hal itu tidak pernah dilaksanakan. Dalam foto: Yasser Arafat dan pejabat Uni Eropa Lord Levy.
Foto: Getty Iamges/AFP/J. Aruri
Prakarsa Perdamaian Trump, 2020
Presiden AS Donald Trump memperkenalkan rancangan perdamaian tahun 2020. Tetapi rancangan itu menuntut warga Palestina menerima pemukiman Yahudi di kawasan Tepi Barat yang diduduki Israel. Palestina menolak rencangan tersebut.
Foto: Reuters/M. Salem
Konflik kembali berkobar 2021
Rencana Israel mengusir empat keluarga Palestina dan memberikan rumah mereka di Yerusalem Timur kepada pemukim Yahudi berujung bentrokan dan aksi protes di Yerusalem. Hamas kemudian menembakkan lebih 2.000 roket ke Israel, dibalas dengan serangan udara militer Israel, yang menghancurkan banyak bangunan di Jalur Gaza. (hp/gtp)
Foto: Mahmud Hams/AFP
7 foto1 | 7
Jerman upayakan pembicaraan dengan Israel dan Palestina
Menteri Luar Negeri Jerman, Heiko Maas akan melakukan perjalanan ke Israel dan Palestina pada Kamis (20/05) untuk melakukan berbicara dengan pejabat senior Israel dan Palestina terkait upaya mengakhiri permusuhan.
Maas menekankan kembali ,Jerman mendukung hak Israel untuk membela diri. "Kami sangat yakin bahwa ini hanya bisa menjadi solusi dua negara yang dinegosiasikan," kata Maas.
Kondisi terkini konflik Israel-Palestina
Militer Israel mengatakan pada Kamis (20/05), pesawatnya menghantam "unit penyimpanan senjata" yang terletak di rumah seorang pejabat Hamas di Kota Gaza, dan menghancurkan "infrastruktur militer yang terletak di tempat tinggal" para pemimpin Hamas lainnya.
Di Israel selatan dan daerah yang berbatasan dengan Gaza, sirene roket meraung pada Kamis (20/05) pagi. Sejak 10 Mei lalu, Hamas telah menembakkan sekitar 4.000 roket menyasar wilayah Israel, kata pejabat Israel.
Pejabat kesehatan Gaza melaporkan 227 warga Palestina tewas, termasuk 64 anak-anak, sejak konflik kembali berkobar. Di Israel, 12 orang tewas, termasuk 2 anak-anak dan seorang tentara.