GAZA-CITY: Wakil organisasi radikal Hamas dan Gerakan Fatah yang selama ini memerintah Palestina bertemu untuk membicarakan keterlibatan Fatah dalam pemerintah baru Palestina. Perdana menteri mendatang dan pemimpin Hamas Ismail Haniya mengumumkan, pembicaraan mengenai keikut-sertaan dalam pemerintahan akan dilakukan dengan semua partai politik Palestina. Tujuannya adalah membentuk koalisi nasional yang mencakup semua haluan politik. Presiden Palestina Mahmud Abbas memberi mandat kepada Haniya untuk membentuk pemerintahan baru, hari Selasa (21/02). Gerakan Hamas memperoleh mayoritas suara dalam pemilihan parlemen Palestina, Januari lalu.