Hamas dan Israel Sepakat Gencatan Senjata
21 November 2012Hamas dan Israel menyepakati gencatan senjata dan mulai berlaku pukul 21.00 waktu setempat. Perundingan damai digelar dengan mediasi Mesir di Kairo. Menteri Luar Negeri Mesir, Mohammed Kamel Amr dan Menteri Luar Negeri AS Hillary Clinton tampil di depan pers mengabarkan hasil perundingan damai yang digelar di ibukota Mesir itu. Beberapa jam sebelumnya sebuah bom yang meledak di salah satu bis kota di Tel Aviv, sempat meredam harapan akan gencatan senjata. Asap putih membubung dari bis kota jalur 142 tersebut. Kaca-kacanya sebagian pecah. Pintu belakang rusak, atap bis pora-poranda. Hampir seperti keajaiban, dimana semua penumpang dalam bis itu kselamat. Dua luka berat, 19 lainnya harus juga dibawa ke rumah sakit, tapi dengan luka ringan. Banyak yang menangis dan gemetar seluruh tubuhnya.
Ledakan itu terjadi di Boulevard Shaul Hamelech yang terletak dekat Kementrian Pertahanan. Seorang saksi mata mengatakan, bis tersebut terbakar akibat ledakan.
Syok atas serangan-serangan besar pertama di kota metropolitan Tel Aviv sejak lebih dari enam tahun terpancar di wajah-wajah pejalan kaki. Setelah serangan roket dari Jalur Gaza, kini juga serangan-serangan bom. Kota yang penuh aktivitas kehidupan itu, kembali dipenuhi dengan raungan ambulans dan mobil-mobil polisi. Sementara di udara tampak helikopter lalu lalang. Rasa tertegun menyelimuti banyak penduduk.
Reaksi yang Kontras
Sementara reaksi di Jalur Gaza jauh kebalikannya. Di kawasan yang sejak bertahun-tahun terisolasi, dimana serangan udara Israel yang memborbardir kawasan itu memasuki hari ke-8, dipenuhi gemuruh sorak sorai. Pria bersenjata melepaskan tembakan kegembiraan ke udara, juru bicara Hamas di televisi mengumumkan berita serangan tersebut dengan nada kepuasan.
Kelompok Hamas yang berkuasa di Jalur Gaza memuji serangan, yang mula-mula tidak diakui pelakunya. "Kami mengucapkan selamat kepada rakyat kami untuk tindakan kepahlawanan ini," demikian disebutkan dalam sebuah pernyataan yang diumumkan lewat pengeras suara mesjid di Jalur Gaza. Di televisi terlihat bagaimana orang–orang di jalan untuk merayakan hari tersebut, membagi-bagikan gula-gula kepada para pejalan kaki. Serangan udara Israel yang telah berlangsung 8 hari dengan korban tewas 140 orang dan lebih dari 1400 orang luka-luka meninggalkan bekasnyanya.
Beberapa jam sesudahnya, berita melegakan dari Kairo: Gencatan Senjata!
Kabar Baik dari Kairo
Presiden AS Barack Obama menyambut gembira kesepakatan gencatan senjata dalam konflik Gaza.
Kali ini tampaknya pimpinan Israel juga ikut berpartisipasi. PM Benjamin Netanyahu Rabu (21/11) malam mengatakan bahwa ia ingin memberikan peluang bagi perdamaian.
Obama dalam pembicaraan telefon menyatakan penghargaan terhadap PM Israel Benjamin Netanyahu diaman ia menyetujui usulan Mesir untuk gencatan senjata. Demikian disampaikan Gedung Putih Rabu (21/11). Sebelumnya presiden AS tersebut mendesak kepala pemerintahan Israel tersebut untuk menerima kesepakatan itu.
Amerika Serikat ingin memanfaatkan kesempatan gencatan senjata, untuk membantu Israel meningkatkan situasi keamanannya, demikian disampaikan lebih lanjut dari Gedung Putih. Obama mengatakan ia antara lain ingin mencoba menyediakan dana lebih besar untuk membangun penangkal roket lebih baik bagi Israel.
Rabu malam Presiden AS juga berbicara dengan Presiden Mesir Mohamed Mursi, memuji upayanya dalam membantu tercapainya gencatan senjata dalam konflik di Timur Tengah, demikian disampaikan Gedung Putih. Di bawah mediasi Mesir, Israel dan Hamas menyepakati untuk melakukan gencatan senjata.
DK/RN (dpa, dpad, rtr)