Hampir 20 Tahun Berlalu, Buku Charles Darwin Masih 'Hilang'
25 November 2020
Dua buku catatan Charles Darwin yang berisi gagasan tentang evolusi dan sketsa "pohon kehidupan" hilang. Buku tersebut diyakini dicuri, kata Perpustakaan Universitas Cambridge, Selasa (24/11).
Iklan
Ilmuwan mahsyur asal Inggris Charles Darwin menulis tentang teori evolusi di buku catatan kulit miliknya pada tahun 1837, setelah ia kembali dari ekspedisi selama lima tahun di kapal HMS Beagle. Buku tersebut diyakini bernilai jutaan poundsterling atau sekitar miliaran rupiah.
Di salah satu bukunya, Darwin menggambar diagram yang menunjukkan beberapa kemungkinan evolusi suatu spesies. Ia kemudian menerbitkan ilustrasi yang lebih jelas dan berkembang dalam pada tahun 1859.
Perpustakaan Universitas Cambridge yang pertama kali mencantumkan buku catatan tersebut berstatus "hilang" pada tahun 2001, setelah dipindahkan dari ruang penyimpanan koleksi khusus agar proses foto buku dapat dilakukan.
Buku-buku itu diyakini telah salah dipindahkan di dalam gedung yang berisi sekitar 10 juta buku, peta, hingga manuskrip, yang salah satunya merupakan arsip paling penting di dunia milik Darwin. Pencarian besar-besaran yang dilakukan tahun ini - yang terbesar dalam sejarah perpustakaan - juga gagal menemukan buku catatan tersebut.
"Kurator telah menyimpulkan bahwa buku catatan itu ... kemungkinan besar telah dicuri," kata perpustakaan itu dalam sebuah pernyataan.
Alquran 700 Meter Ini Ditulis Tangan
Pria Mesir ini menulis Alquran sepanjang 700 meter dengan tulisan kaligrafi. Tak tamat sekolah, maestro menulis indah ini belajar otodidak dari buku-buku yang dibeli dari hasil berjualan pakaian.
Foto: Reuters/M. Abd El Ghany
Maestro kaligrafi dari distrik kecil
Saad Mahmed (Mohammed) Heshish berasal dari distrik kecil Bilqina, El Mahalla, Gharbia, Mesir. Ia menghabiskan tiga tahun menulis tangan dan menghiasi mahakarya Al Quran yang dianggap terpanjang di dunia. Jika gulungan Al Quran ini dibuka panjangnya mencapai 700 meter.
Foto: Reuters/M. Abd El Ghany
Karya artistik yang menarik
Karya Al Quran sepanjang 700 meter juga memuat pengantar, nama-nama suci Allah dan indeks pada bagian akhir. Demikian dikutip dari Al Arabiya Net, situs online Al Arabiya News Channel, yang memuat kisah perjalanan artistik Saad. Idenya adalah membuat tulisan tangan kitab suci Al Quran yang dilengkapi dengan hiasan dan warna yang terlihat atraktif dan nyaman dipandang.
Foto: Reuters/M. Abd El Ghany
Dengan biaya sendiri
Sehari-hari Saad berprofesi sebagai pemilik toko pakaian. Kepada Al Arabiya Net, Saad menceritakan bahwa dia tidak menyelesaikan pendidikan formal, namun berhasil mendidik dirinya sendiri. Dia menghabiskan sebagian besar keuntungan dari toko pakaian untuk membeli buku kaligrafi dan belajar secara otodidak..
Foto: Reuters/M. Abd El Ghany
Penuh keindahan dan hiasan
Belajar seni kaligrafi tulisan Arab, mimpi Saad adalah menulis Al Quran terbesar di dunia yang penuh keindahan dan kaya hiasan. Halaman-halaman Alquran uniknya dihiasi dengan formasi penuh warna serta desain dekoratif dan simbolis.
Foto: Reuters/M. Abd El Ghany
Gunakan bahan alami
Saad menggunakan bahan alami campuran yang ia beli dari "al-Attar" (toko rempah-rempah) untuk pewarnaan. Selain ramah lingkungan ini juga mengurangi biaya bahan-bahan yang digunakan.
Foto: Reuters/M. Abd El Ghany
Pengerjaaan penuh kehati-hatian
Versi kecil Al Quran pertama ditulis 1996 juga selama tiga tahun. Saad menjelaskan bahwa tidak mudah untuk menulis dengan tangan karena memerlukan ketepatan luar biasa untuk mencegah kesalahan agar tidak mengacaukan keseluruhan proses dan karyanya. Dia senang menjadi orang yang cerdik dalam menulis firman Tuhan dengan cara ini, yang menurutnya sesuai dengan kesucian Alquran.
Foto: Reuters/M. Abd El Ghany
Sulit dibawa-bawa
Hampir tidak mungkin membawa-bawa kitab suci sebesar ini keluar rumah, karena bentuknya amat besar.Karena itu Saad menyimpan Al Quran unik itu di rumahnya. Dinding dan langit-langit rumahnya juga penuh hiasan dekoratif warna-warni.
Foto: Reuters/M. Abd El Ghany
Ingin karyanya tercatat di buku rekor dunia
Saad Mohammed ingin mendaftarkan hasil karyanya itu ke dalam Guiness World Record. Menurut catatan Record, sementara ini rekaman yang mereka miliki adalah Al Quran terbesar di dunia hasil cetakan. Jadi belum ada versi tulisan tangan. (Ed: ap/as/alarabiya/rtr)
Foto: Reuters/M. Abd El Ghany
8 foto1 | 8
Karya seni yang dicuri
Pihak perpustakaan diketahui telah melaporkan kejadian ini kepada polisi setempat. Buku-buku tersebut juga telah terdaftar di database Interpol terkait karya seni yang dicuri, atau biasa disebut Psyche.
Pustakawan Jessica Gardner, merilis pernyataan melalui pesan video yang mengimbau publik untuk membantu menemukan dua buku Darwin yang hilang.
"Sangat disayangkan bahwa buku catatan ini tetap hilang meskipun telah banyak dilakukan pencarian dalam skala luas selama 20 tahun terakhir," katanya, seraya menambahkan bahwa perpustakaan tersebut telah meningkatkan sistem keamanannya secara besar-besaran.
Gardner menyarankan agar mantan atau staf perpustakaan saat ini, atau mereka yang bekerja di perdagangan buku atau bahkan peneliti dapat membantu mencari informasi. "Saya akan meminta siapa pun yang sekiranya mereka tahu keberadaan buku catatan itu untuk menghubungi (kami). Tolong bantu," katanya.
Seruan tersebut diluncurkan pada 24 November, yang dikenal sebagai Hari Evolusi, menandai tanggal penerbitan buku teori evolusi Darwin.