Hannover Messe dan Harapan bagi Industri Ramah Lingkungan
21 April 2023
Penyelenggara pameran akbar dunia industri, Hannover Messe, mengatakan ada harapan bagi teknologi industri ramah lingkungan. Pameran tahun ini dihadiri 4.000 peserta pameran dan sekitar 130.000 pengunjung.
Iklan
Setelah digelar selama 5 hari di Hannover, Jerman, pameran industri akbar Hannover Messe 2023 berakhir pada Jumat (21/04). Dalam lima hari, pameran industri paling bergengsi yang dihadiri oleh 4.000 peserta pameran itu, didatangi sekitar 130.000 pengunjung dari seluruh dunia.
"Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada pemerintah Jerman yang telah mengundang Indonesia sebagai negara mitra," ujar Eko S. Cahyanto, Direktur Jenderal Ketahanan Kementerian Perindustrian, dalam konferensi pers penutupan pameran tersebut, Jumat di Jerman.
"Selama pameran digelar, ribuan orang telah mengunjungi paviliun Indonesia di Hannover Messe," ujar Eko. Sementara ratusan kontak penting juga telah terjalin selama lima hari penyelenggaraan pameran.
"Status sebagai negara mitra sangat penting bagi Indonesia," tambahnya. Eko mengatakan ia berharap di tahun-tahun mendatang Indonesia tidak hanya menjadi negara mitra Hannover Messe, tetapi menjadi mitra bagi penyelenggaraan pameran tersebut.
Topik utama pameran tahun ini adalah efisiensi energi, produksi yang lebih ramah iklim, produksi jaringan, dan ekonomi hidrogen.
CEO Deutsche Messe AG, Jochen Köckler, menyatakan ada semangat dan optimisme. "Artinya, terdapat teknologi untuk produksi industri yang kompetitif dan ramah iklim" ujar Köckler menjelaskan. CEO Deutsche Messe AG itu menambahkan, pada saat yang sama sejumlah hambatan birokrasi di Jerman harus disingkirkan. "Kita sekarang membutuhkan kecepatan dan tekad nyata dalam penerapannya," ujar Köckler.
Sisi Lain Paviliun Indonesia di Hannover Messe 2023
Pameran industri tahunan Hannover Messe kembali digelar di Jerman, pada 17 - 21 April 2023. Selain tema besar hilirisasi industri dan transisi energi, Indonesia menampilkan kemajuan pendidikan vokasi dan beragam riset.
Foto: Arti Ekawati/DW
Lebih 150 peserta pameran dari Indonesia
Paviliun Indonesia di Hannover Messe 2023 dibuka oleh Presiden Joko Widodo bersama Kanselir Jerman Olaf Scholz, Senin (17/04). Sebagai negara mitra resmi, Indonesia menampilkan 157 peserta pameran, antara lain di bidang makanan, tekstil, otomotif, elektronik, kimia, alat kesehatan, dan farmasi. Ada pula stan IKN untuk meningkatkan minat penanam modal turut berinvestasi mengembangkan IKN.
Foto: Arti Ekawati/DW
Terinspirasi perjalanan tanpa batas perahu pinisi
Paviliun Indonesia di Hannover Messe 2023 menampilkan Perahu Pinisi sebagai simbol perjalanan Indonesia menuju masa depan. Beberapa pengunjung dan peserta pameran terlihat berfoto bersama perahu dengan bahan baku utama kayu tersebut. Presiden Joko Widodo pada pembukaan paviliun Indonesia mengatakan kapal ini menyimbolkan semangat "dalam mengarungi tantangan masa depan."
Foto: Arti Ekawati/DW
SMK Animasi asal Kudus ikut pamerkan bakat
Tiga siswa SMK Raden Umar Said (RUS) di Kudus, Jawa Tengah, tidak ketinggalan unjuk bakat di pameran industri internasional Hannover Messe. Karya-karya animasi para siswa SMK ini sudah banyak memenangkan penghargaan di berbagai negara. Banyak siswanya juga telah dilirik oleh perusahaan animasi internasional.
Foto: Arti Ekawati/DW
Siswa SMK berlatih hadapi konsumen lewat virtual reality
Seorang peserta pameran tengah mencoba oculus virtual reality yang khusus membantu para siswa SMK berberlatih menghadapi tantangan nyata di dunia kerja. Saat ini, alat tersebut baru tersedia bagi SMK yang bergerak di bidang pariwisata, utamanya di daerah destinasi wisata super prioritas seperti Bali dan Sumatera Utara.
Foto: Arti Ekawati/DW
Ciptakan nilai tambah dari limbah
Setiap tahun ada total 43 ribu ton limbah pelepah pinang di Jambi, baru 3% yang didaur ulang. Biasanya para petani lokal akan membakar limbah ini. Namun di tangan periset seperti Ika Juliana dari Greenie Indonesia, pelepah tersebut diolah jadi barang-barang yang lebih berguna seperti jam dinding, tatakan gelas dan rak dinding. Ia mengaku riset awalnya dilakukan dengan bekerja sama dengan BRIN.
Foto: Arti Ekawati/DW
Sasar retailer besar untuk pasarkan produk
Greenie Indonesia saat ini telah memiliki pabrik di Cibinong dan mempekerjakan 10 karyawan. Tahun ini, ia bersama rekannya berencana membuat pabrik pengolahan di Jambi agar dampak positif dari pengolahan limbah pelepah pinang lebih terasa bagi penduduk setempat. Ia menyasar retailer besar untuk memasarkan produk-produknya yang diklaim ramah lingkungan.
Foto: Arti Ekawati/DW
Tinta cetak dari minyak sawit
Di luar kontroversinya, sawit memang bahan serba guna yang bisa diolah menjadi beragam produk akhir. Tinta cetak ini salah satunya. Namun untuk saat ini, produk tersebut masih dalam tahap pilot project, ujar Gema Sukmawati dari Politeknik Negeri Media Kreatif (Polimedia) di Srengseng Sawah, Jakarta Selatan.
Foto: Arti Ekawati/DW
Jangan lupa mengisi perut dengan nasi campur khas Bali
Asyik mengelilingi stan-stan pameran, tidak terasa sudah waktunya makan siang. Di area gedung pameran Hannover Messe memang tersedia banyak pilihan makanan. Namun salah satu yang sangat diminati adalah nasi campur khas Bali. Bisa pilih nasi campur dengan rendang, orek tempe, atau sate ayam. Tidak heran, tiap jam makan siang, warung ini selalu ramai diserbu pembeli yang rela berdiri di antrean.
Foto: Arti Ekawati/DW
Kopi untuk peserta dan pengunjung pameran
Salah satu produk yang terkenal dari Indonesia adalah kopi. Di paviliun Indonesia di Hannover Messe 2023 ini juga tersedia kopi dan air minum gratis buat pengunjung maupun peserta untuk sekadar menghapus haus. Jika beruntung, ada pula beragam jajan pasar seperti pastel, combro, putu ayu, sosis solo, dan bolu kukus. Tapi, jajanan ini juga cepat ludes. (ae/hp)
Foto: Arti Ekawati/DW
9 foto1 | 9
Gunther Kegel, Presiden Asosiasi Listrik dan Digital ZVEI yang juga adalah Kepala Dewan Penasihat Peserta Pameran, mengatakan sangat puas dengan tingkat peminat pameran pada tahun ini. "Internasionalitas dan kualitas para narahubung sangat tinggi," ujarnya pada kesempatan yang sama.
Menurut data Deutsche Messe, sekitar 43% pengunjung pameran kali ini datang dari luar Jerman, kebanyakan dari Belanda, Cina, Korea Selatan, Polandia, dan Amerika Serikat.
Gunther Kegel mengataka lebih lanjut, tren ke depan adalah "ke arah investasi dalam infrastruktur kelistrikan." "Terutama dalam perluasan jaringan, untuk membawa energi angin lepas pantai ke darat," kata Kegel. "Itu membuat langkah besar."
Jumlah pengunjung Hannover Messe tahun ini, sebanyak 130.000 jauh lebih besar dibandingkan tahun lalu yang jumlahnya sekitar 75.000 orang, dan sekitar 15.000 orang berpartisipasi dalam acara yang digelar secara online. "Juga pada tahun ini sekitar 15.000 tamu tambahan menghadiri konferensi dan presentasi online," lapor Köckler.
Pada tahun 2020 pameran tersebut dibatalkan sama sekali karena pandemi COVID-19. Sedangkan tahun 2021 hanya digelar versi digitalnya. Pada masa sebelum pandemi, jumlah pengunjung Hannover Messe sering kali melebihi 200.000 orang.