1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Hanya Sedikit Pria Ikut Mengasuh Anak

Heiner Kiesel15 Januari 2014

Bagaimana mendorong kaum pria agar lebih terlibat dalam pengasuhan anak? Kementerian Jerman ingin para ayah bekerja lebih sedikit, agar punya waktu lebih banyak untuk anaknya.

Foto: picture-alliance/dpa

Pemerintah Jerman berpikir keras bagaimana dunia kerja bisa membantu keluarga dalam pengasuhan anak. Terutama para ayah perlu didorong untuk meluangkan lebih banyak waktu buat anak-anak mereka.

Menteri Keluarga Manuela Schwesig mengusulkan agar orang tua tidak perlu bekerja penuh 40 jam seminggu tapi cukup 32 jam, atau bekerja 4 hari saja. Kalau gaji mereka berkurang, negara bisa memberi bantuan tambahan. Tapi usul Schwesig tidak disetujui Kanselir Merkel.

Menteri Pertahanan Ursula von der Leyen juga sedang mencari konsep jitu, bagaimana membuat militer Jerman Bundeswehr menjadi tempat kerja yang nyaman bagi keluarga. Ia mengusulkan agar para serdadu mendapat fasilitas kerja paruh waktu, dan Bundeswehr menyediakan lebih banyak fasilitas penitipan anak.

Lebih Mementingkan Karir

Tujuan utama kedua menteri itu adalah untuk mendorong lebih banyak ayah terlibat dalam pengasuhan anak. Harapannya, para ibu bisa punya lebih banyak waktu untuk kembali ke dunia kerja dan meniti karir.

Tapi kenyataannya, hanya sedikit pria Jerman yang mau bekerja paruh waktu. Menurut jajak pendapat lembaga penelitian Forsa, para pria masih memiliki gambaran pembagian peran yang tradisional: ayah mencari uang, ibu mengasuh anak.

"Sembilan dari sepuluh ayah bekerja penuh waktu, hampir tidak ada perubahan dalam hal ini selama beberapa tahun terakhir," kata Thomas Steinbach dari majalah "Eltern" (Orang Tua) yang memesan jajak pendapat dari Forsa.

Menurut penelitian Forsa, lebih 50 persen ayah di Jerman merasa sudah menghabiskan cukup banyak waktu dengan anak-anak mereka. Dua pertiga ayah menyatakan, kerja penuh waktu adalah model kerja yang ideal bagi mereka.

Peran Tradisional

Pakar Sosiologi Thomas Gesterkamp mengakui, memang ada perubahan dalam tuntutan masyarakat terhadap kaum pria, yang harus berkarir sekaligus mengurus keluarga. "Yang paling bagus, kalau suami punya gaji 10.000 Euro, lalu siang hari sudah ada di rumah." Bagi banyak pria, ini tuntutan yang sulit. Mereka akhirnya lebih memilih karir daripada mengasuh anak.

Menurut Gesterkamp, pandangan terhadap peran ayah sudah banyak berubah. Banyak ayah yang sekarang merasa bersalah, kalau mereka tidak ikut mengasuh anak atau membersihkan rumah. Kebanyakan ayah ingin hadir pada saat anaknya dilahirkan. Tapi kalau menyangkut pekerjaan, sebagian besar tetap tidak bisa membayangkan kalau harus bekerja paruh waktu.

Antara Jerman bagian barat dan timur, ternyata ada perbedaan persepsi. 65 persen ayah di barat mengatakan, mereka hanya sedikit atau tidak pernah membersihkan rumah, memasak atau mencuci piring. Di Jerman timur, hanya 44 persen yang mengatakan demikian. Di barat, hanya 17 persen ayah mengatakan bahwa nafkah adalah tanggung jawab bersama ayah dan ibu. Sedangkan di Jerman timur, 39 persen berpandangan demikian.

Lewatkan bagian berikutnya Topik terkait