DKI Jakarta pada Rabu (08/04) memulai uji coba pembelajaran tatap muka secara terbatas. Sebanyak 85 sekolah dari jenjang SD hingga SMA berpartisipasi dalam pilot project kali ini.
Iklan
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengungkapkan hanya 30% orang tua (ortu) siswa yang mengizinkan anaknya mengikuti uji coba pembelajaran tatap muka terbatas. Hasilnya, sebanyak 85 sekolah yang dibolehkan melaksanakan pilot project hingga 29 April mendatang.
"Jadi kurang-lebih range-nya 20-30 persen yang mendapatkan persetujuan dari orang tua. Itulah yang kami beri kesempatan untuk tatap muka secara langsung melalui uji coba pembelajaran terbatas," kata Riza saat ditemui di Balai Kota DKI Jakarta, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Rabu (07/04).
Iklan
Takut tertular COVID-19
Para orang tua, sebutnya, masih takut anaknya akan tertular COVID-19 jika mengikuti program ini. Namun, Riza mengatakan ini hanyalah data sementara. Dia mengimbau orang tua tak perlu khawatir karena pembelajaran tatap muka dijalankan dengan protokol kesehatan COVID-19 secara ketat.
"Menurut data sementara ini kan baru di awal ya data sementara menurut kepala dinas 20-30 persen. Orang tua tentu masih khawatir dan ini kan belum diberlakukan semua, belum ditanyakan semua. Baru di 85 sekolah," jelasnya.
"Upaya kita kan memastikan bahwa pendukung sarana-prasarana lengkap, baik. Pendidiknya siap sudah divaksin semua, memahami prokes dengan baik," sambungnya.
Suasana Sekolah di Seluruh Dunia Saat Pandemi Corona
Masa liburan sekolah telah berakhir, infeksi COVID-19 juga kembali meningkat di berbagai negara. Sekolah di seluruh dunia melakukan penyesuaian terhadap kegiatan belajar di kelas agar tidak kembali ditutup.
Foto: Getty Images/L. DeCicca
Thailand: Belajar dalam kotak
Sekitar 250 murid yang belajar di sekolah What Khlong Toey di Bangkok kini harus belajar dari dalam kotak plastik dan memakai masker sepanjang hari. Di luar ruang kelas tersedia wastafel dan dispenser sabun. Suhu tubuh murid juga diukur setiap pagi. Aturan ketat ini berhasil: sekolah ini tidak melaporkan infeksi baru sejak Juli.
Foto: Getty Images/L. DeCicca
Swedia: Tidak ada aturan khusus untuk corona
Murid di sekolah-sekolah Swedia memang masih libur. Namun foto ini, yang diambil sebelumnya, melambangkan pendekatan negara ini terhadap penanganan COVID-19. Swedia belum pernah mewajibkan warganya untuk memakai masker. Bisnis, bar, restoran dan sekolah di sana juga tetap boleh beroperasi.
Foto: picture-alliance/AP Photo/TT/J. Gow
Jerman: Pakai masker di kelas
Murid di SD Petri di Dortmund, negara bagian Nordrhein-Westfalen (NRW), jadi teladan yang patut ditiru. Sebagaimana sekolah di seluruh NRW yang merupakan negara bagian terpadat di Jerman, sekolah ini juga mewajibkan murid untuk memakai masker, termasuk di dalam ruang kelas. Sampai sekarang belum bisa dinilai apakah aturan ini berhasil atau tidak. Sekolah baru saja mulai tanggal 12 Augustus.
Foto: Getty Images/AFP/I. Fassbender
Tepi Barat: Masuk kelas lagi setelah 5 bulan
Sekolah juga kembali dibuka di Hebron, 30 kilometer di selatan Yerusalem. Murid di wilayah ini diwajibkan memakai masker, bahkan di beberapa sekolah, mereka juga harus memakan sarung tangan. Meskipun memakai masker, semangat guru dalam foto saat mengajar terlihat jelas. Sekolah-sekolah di Palestina tutup sejak bulan Maret dan Hebron dinyatakan sebagai pusat infeksi.
Foto: Getty Images/AFP/H. Bader
India: Pelajaran lewat pengeras suara
Sekolah di Dandwal, di negara bagian Maharashtra, India, menyediakan sarana khusus untuk murid yang tidak bisa mengakses internet. Di sini, murid bisa mengikuti kegiatan belajar dan mengejar tugas-tugas yang tertinggal dengan mendengarkan rekaman yang kemudian diputar dan disiarkan dengan bantuan pengeras suara. Maharashtra termasuk daerah yang terpukul parah oleh pandemi.
Foto: Reuters/P. Waydande
Kongo: Wajib cek suhu tubuh sebelum masuk kelas
Pihak berwenang di Lingwala, di pinggiran ibu kota Kongo, Kinshasa, menanggapi ancaman infeksi virus corona di kalangan siswa dengan amat serius. Setiap siswa yang belajar di Sekolah Reverend Kim diharuskan untuk mengukur suhu tubuh sebelum diizinkan masuk gedung. Masker wajah juga wajib dipakai.
Foto: Getty Images/AFP/A. Mpiana
Amerika Serikat: Kelas di daerah hot spot pandemi
Sekolah-sekolah di AS juga melakukan cek suhu tubuh setiap hari agar bisa menemukan potensi kasus COVID-19. Aturan ini dibutuhkan di negara yang masih mencatatkan angka infeksi tertinggi di dunia tersebut. Pada tanggal 13 Agustus, Universitas Johns Hopkins melaporkan bahwa dalam 24 jam terakhir, ada lebih banyak orang meninggal bila dibandingkan dengan periode sejak akhir Mei.
Foto: picture-alliance/Newscom/P. C. James
Brasil: Sarung tangan dan pelukan
Maura Silva (kiri), guru sekolah umum di Rio de Janeiro barat, di dekat salah satu daerah kumuh terbesar kota itu, berusaha mengunjungi murid-muridnya di rumah mereka. Ia juga membawa sebuah perlengkapan untuk memeluk para muridnya. Sebelum menggendong mereka, Silva dan muridnya memakai masker dan membantu mereka mengenakan sarung tangan plastik. (bo/ae)
Foto: Reuters/P. Olivares
8 foto1 | 8
Uji coba mungkin diperluas
Politikus Gerindra itu juga membuka kemungkinan uji coba pembelajaran tatap muka diperluas. Tentunya, dengan syarat pilot project kali ini berjalan sukses.
"Nanti Pak Gubernur dengan semua pihak, para ahli para pakar semuanya kita akan putuskan apakah ke depan di tahun ajaran baru ke depan kita akan melanjutkan dengan uji coba terbatas yang diperluas atau melaksanakan tatap muka terbatas," ungkapnya.
Sebagaimana diketahui, DKI Jakarta pada Rabu (08/04) melakukan uji coba pembelajaran tatap muka secara terbatas. Sebanyak 85 sekolah dari jenjang SD hingga SMA berpartisipasi dalam pilot project kali ini.
"Ternyata dari 100 itu sisanya 85 sekolah piloting SD, SMP, SMA, SMK," kata Kasubag Humas Dinas Pendidikan Taga Raja saat dihubungi, Selasa (06/04).
Puluhan sekolah yang akan melakukan uji coba belajar tatap muka ini tersebar di lima wilayah kabupaten/kota di DKI Jakarta. Rinciannya, ada 1 sekolah di Kepulauan Seribu, 25 sekolah di Jakarta Selatan, 25 sekolah di Jakarta Timur, 10 sekolah di Jakarta Pusat, 18 sekolah di Jakarta Barat, dan 6 sekolah di Jakarta Utara. (Ed: gtp/rap)