1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Harapan Jerman Iringi Obama

20 Januari 2009

Sejak mendiang John F. Kennedy tak ada Presiden Amerika Serikat yang berhasil meraih simpati yang begitu luas dari rakyat Jerman. Sampai datang seorang Barack Obama.

Barack Obama di Berlin, 24 July, 2008.Foto: AP

Akhir Juli 2008, Barack Obama berkunjung ke Berlin. 200 ribu orang datang ke ibukota Jerman untuk mendengarkan pidato Obama. Ketika itu Obama masih berkutat menghadapi pemilihan kandidat Presiden Partai Demokrat. Pada malam penentuan presiden, jutaan warga Jerman turut panas dingin menunggu hasil penghitungan suara itu. Banyak politisi Jerman yang menyambut kepemimpinan Obama. Sementara para pakar mengingatkan agar tidak termabuk Obamania.

Kemenangan Barack Obama, sebagai Presiden Amerika Serikat memicu eforia harapan di penjuru dunia. Juga di Jerman. Seorang warga yang mengikuti pemilihan itu mengatakan, “Bila ia melakukan separoh dari apa yang dijanjikan, maka itu sudah menjadi langkah besar bagi seluruh dunia. Karena itulah saya betul-betul gembira.”

Kesadaran bahwa dalam politik dunia, Barack Obama harus mengutamakan kepentingan negaranya, juga sudah diperingatkan sejak awal oleh para pakar. Ahli politik di Universitas Bonn, Professor Christian Hacke mengingatkan bahwa sebagai Presiden Amerika Serikat, hal itu merupakan tugasnya: “Ini adalah seorang lelaki, yang mampu memenangkan hati banyak orang. Tapi saya berani bertaruh, dia adalah orang yang juga mengetahui bahwa keramahan maupun kemampuannya harus digunakan untuk menjaga kepentingan Amerika Serikat.”

Selama kampanye Obama mengusung antara lain tema-tema seperti perlindungan iklim, keamanan energi, pengurangan senjata dan berdialog.

Kini selain langkah Amerika Serikat selanjutnya menghadapi krisis ekonomi global, Kanselir Jerman Angela Merkel, menilai penting keinginan Obama untuk berdialog dengan Iran dan Suriah, “Saya kira seperti dulu juga, seandainya Iran tetap menutup-nutupi program nuklirnya dan ingin memusnahkan Israel, tentu akan ada batasan yang jelas mengenai kemungkinan kerjasama.”

Sampai kinipun baik Jerman, maupun Uni Eropa mengadakan dialog dengan pemerintah Iran mengenai kerjasama dalam pengembangan ekonomi. Meskipun tak sepenuhnya dengan hasil yang diinginkan, Merkel positif mengenai upaya dialog. Tuturnya, Bila sekarang Iran siap untuk mengadakan pembicaraan dengan Amerika Serikat, juga untuk menunjukan posisi yang baru, maka itu akan menjadi isyarat yang bagus sekali. Ya, saya pikir itu harus dilakukan.”

Tema lain yang mendapat perhatian besar adalah Afghanistan. Merkel menegaskan bahwa Jerman memenuhi tanggung jawabnya dan mengambil keputusan bukan berdasarkan siapa yang menjabat Presiden di Amerika Serikat itu, melainkan berdasarkan kemampuan dan kemungkinan yang dimiliki Jerman.

Selama berkampanye, banyak tema yang disorot Obama yang mendapatkan dukungan positif di Eropa. Karenanya ketika November lalu Obama dinyatakan sebagai pemenang, terdengar optimisme dalam pernyataan Presiden Jerman Horst Köhler. “Ini merupakan peluang besar bagi Jerman dan Amerika Serikat untuk meningkatkan hubungan, ini merupakan peluang bagi Amerika Serikat, bagi Jerman dan bagi seluruh dunia.” (ek)