Harapan Setelah Telepon Rouhani-Obama
3 Oktober 2013Status hubungan diplomatik Iran dan AS yang terputus sejak 1980, “harus secepatnya diakhiri”, kata Morteza seorang supir taxi di Teheran.
“Karena semua orang terkena dampak akibat sanksi dan situasi ekonomi ini,“ kata dia, yang mengeluh kesulitan menemukan tempat servis suku cadang berkualitas untuk mobilnya akibat sanksi tersebut.
Sanksi dunia
Iran yang dikenai sanksi PBB terkait program nuklirnya yang kontroversial, juga harus berjuang dengan tindakan-tindakan keras yang diberlakukan AS dan Uni Eropa yang menjatuhkan embargo atas sektor minyak yang menjadi pemasukan utama mereka, serta juga dikenai pembekuan kerjasama dengan sistem perbankan dunia.
Menteri ekonomi Ali Tayyebnia telah memperingatkan Agustus lalu bahwa jumlah pengangguran resmi negara itu kini mencapai 3,5 juta orang atau 11,2 persen dari angkatan kerja, dan bisa bertambah menjadi 8,5 juta akibat gelombang baru anak-anak muda yang akan memasuki pasar tenaga kerja.
Meskipun inflasi mengalami sedikit penurunan, dan saat ini ada pada 39 persen.
Harga-harga keperluan konsumen naik hampir dua kali lipat dalam setahun, membuat komoditi umum seperti tepung beras, minyak goreng dan ayam terlalu mahal bagi banyak orang, demikian menurut badan statistik resmi negara itu.
Nilai mata uang Iran yakni rial, telah mengalami devaluasi besar sejak 2011.
Tapi sejak pendekatan hangat Rouhani pada komunitas internasional, nilai rial mulai stabil. Hari ini, sekitar 30.000 rial setara dengan 1 dollar Amerika, membaik dibandingkan 38.000 rial untuk 1 dollar beberapa bulan lalu.
Para pejabat memperingatkan bahwa melepaskan ketegangan dengan dunia, dan pencabutan sanksi akan membutuhkan proses yang berlarut-larut.
Tapi bagi orang Iran, percakapan telepon antara Rouhani dengan Presiden AS – yang pertama kalinya terjadi sejak revolusi Islam 1979 – adalah sebuah sinyal harapan yang nyata.
Mehdi Miremadi, kepala kamar dagang Iran-Prancis mengatakan bahwa ia optimis, namun mengatakan bahwa penting untuk tidak melupakan betapa buruknya situasi ekonomi saat ini.
Perusahaan besar terancam ditutup
“Jika sanksi tertentu tidak dicabut dalam enam bulan, dengan prioritas atas hal-hal yang mempengaruhi transaksi perbankan, maka setengah dari perusahaan besar yang menjalankan bisnis bahan-bahan impor akan tutup,“ kata dia.
Perusahaan-perusahaan Iran harus mengeluarkan uang tambahan 25 persen akibat sanksi perbankan internasional.
Seorang pengamat ekonomi Eropa di Teheran setuju.
“Tekanan itu jelas pada ekonomi. Itu terbukti dengan tingginya angka pengangguran dan inflasi, serta penurunan produksi secara dramatis,“ kata pengamat yang tidak bersedia disebutkan namanya itu.
Setelah Rouhani terpilih Juni lalu,“para pengusaha di negara kami optimis tapi juga realistis pada saat bersamaan. Mereka ingin melihat apa yang terjadi,“ tambah dia.
Momentum itu dengan cepat terbangun.
“Saya mengadakan pertemuan regional dengan beberapa perusahaan kecil,” kata dia.
Ia tadinya berharap 15 pebisnis akan datang, tapi kenyataannya ada 50 pengusaha yang hadir.
“Ada harapan besar,“ kata dia
Sejak kontak Rouhani dengan Obama, ”perusahaan-perusahaan besar kini bersiap untuk kembali ke Iran secepat mungkin saat nanti sanksi dicabut“.
Perusahaan minyak Prancis Total, Selasa lalu mengumumkan bahwa mereka siap kembali ke Iran.
“Hari ini masih ada embargo. Embargo ini berlaku bagi setiap orang dan kami akan menunggu embargo ini dicabut,” kata kepala eksekutif Total, Christophe de Margerie sambil menambahkan harapannya agar bisa terjadi “secepat mungkin”.
Kesempatan bagi Rouhani
Ia memperkirakan bahwa Rouhani memilki tenggang waktu kurang dari satu tahun untuk membuat ekonomi membaik.
Jika pemerintahannya gagal mendapatkan hasil nyata, maka kelompok garis keras dan mereka yang menentang pemulihan hubungan dengan Barat “akan kembali menyerang”.
“Kini Garda Revolusi dan kaum mapan, yang punya miliaran dollar dan berkuasa secara ekonomi, tidak punya pilihan selain memberikan kebebasan kepada Rouhani,“ kata seorang pengamat yang masih optimis sambil menambahkan: “Jika Rouhani sukses, usaha mereka bisa berkembang. Orang Iran itu oportunis.”
ab/ek (afp,rtr,ap)