1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Hari Buruh di Jerman / Serangan teror di Kairo

2 Mei 2005

Dua tema kami ketengahkan kali ini: Perayaan Hari Buruh di Jerman dan serangan teroris di Kairo.

Hapuskan kapitalisme, demikian tulisan pada kaos seorang pengunjuk rasa di Jerman
Hapuskan kapitalisme, demikian tulisan pada kaos seorang pengunjuk rasa di JermanFoto: dpa

Hari Buruh dirayakan di seluruh dunia. Di banyak kota di dunia digelar unjuk rasa. Juga di Jerman banyak aktivis serikat kerja turun ke jalan.

Harian Saarbrücker Zeitung mengenai situasi buruh dan pekerja di Jerman mengulas:

Menurut pendapat banyak pengusaha , taraf hidup kebanyakan masyarakat Jerman cukup baik. Sebaliknya semakin banyak buruh berpendapat , para manajer hidup mewah. Yang benar adalah bahwa semakin banyak manajer menikmati gaji seperti manajer di Amerika, namun menuntut dari para pekerjanya , agar puas dengan gaji seorang buruh di China. Kontradiksi inilah yang membuat orang marah, mengundang protes dan meracuni perdebatan mengenai reformasi. Maka perjuangan antar kelas yang disangkanya sudah dilupakan, merebak kembali. Perusahaan yang mencatat keuntungan besar, namun pada waktu bersamaan melakukan pemecatan massal , mengundang masalah. Selama kalangan elite ekonomi tidak mau mengerti bahwa sistim ekonomi sosialis bukanlah permainan monopoly, akan tetapi suatu kewajiban masyarakat , maka unjuk rasa kaum buruh pada tanggal 1 Mei merupakan ungkapan ketidakpuasan, dan bukanlah hari peringatan bersejarah.

Harian Frankfurter Rundschau mengomentari pidato dan diskusi berkenaan dengan Hari Buruh:

Tahun ini tanggal 1 Mei bukanlah hari istimewa. Semua masalah yang mewarnai Hari Buruh di tahun-tahun lalu , didiskusikan dengan serius sejak berbulan-bulan. Soal manajer yang rakus dan perusahaan yang memeras. Keuntungan besar dan pemecatan massal. Ditambah dengan kritik terhadap kapitalisme. Kapan akan dimulai tanggal 2 Mei, di mana orang membicarakan tema politik lainya dan pengimplementasiannya?

******

Tema berikutnya: Serangan teror di Kairo.

Kairo hari Sabtu lalu dikejutkan oleh dua serangan teror secara beruntun. Dalam serangan tsb tiga pelaku tewas dan sejumlah warga asing mengalami luka-luka. Menurut kementerian dalam negeri Mesir, dua serangan teroris secara beruntun itu berkaitan dengan serangan teroris di kawasan Al Azhar tiga pekan lalu , yang menewaskan tiga wisatawan asing.

Harian Perancis La Republica mengenai serangan di Kairo berkomentar:

Bila benar dan Mesir harus menunjuk jalan di Timur Tengah, seperti yang dikatakan oleh presiden AS George W Bush tiga tahun yang lalu, maka dapat dikatakan , jalan itu sarat dengan kecelakaan, dan juga tidak menuju ke tempat yang diharapkan. Serangan baru di Mesir membuat mundur negara itu beberapa tahun, karena sasaran utama serangan teroris lokal adalah untuk membunuh para turis. Perbedaannya, terorisme di masa lampau yang mencapai puncaknya dengan serangan di Luxor pada tahun1997, tampaknya telah berakhir. Terorisme di Mesir sekarang ibarat bangkitnya kembali secara tiba-tiba Brigade Merah tahun 70an di Roma, Italia.

Suratkabar Swiss Berner Zeitung menanggapi serangan bunuh diri di Mesir sebagai bangkitnya Islam militan dengan wajah baru:

Islam militan di Mesir punya wajah baru dan intensitas baru dengan serangan akhir pekan lalu. Meski , selain pelakunya, tidak ada orang lain yang tewas, dampak politik dan ekonomi cukup besar bagi mereka yang hidup dari turisme di negeri Sungai Nil tsb. Justru pada saat ketika harapan merebak di Mesir, rejim Presiden Hosni Mubarak mulai goyah, dan ada peluang bagi reformasi dan pemilihan umum bebas, serangan teroris menghantam Mesir , membuat negara itu mundur beberapa tahun.