1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
OlahragaItalia

Bagaimana Como FC Mencuat dari Liga Amatir ke Divisi Utama

4 Oktober 2024

Hanya dalam lima tahun sejak dikendalikan Hartono bersaudara, klub sepak bola Italia Como FC telah bangkit dari klub gurem yang terpuruk di liga amatir menjadi kuda hitam di liga papan atas Serie A. Apa kiat mereka?

Danau Como
Danau Como di ItaliaFoto: Nicola Colombo/Zoonar/picture alliance

Kabarnya, vila tepi danau milik bintang Hollywood George Clooney cuma berjarak 20 menit dari Stadion Giuseppe Sinigaglia. Akhir pekan lalu, bintang film Inggris Kate Beckinsale juga dikabarkan ikut menyaksikan jalannya pertandingan di atas tribun utama.

Sejak akhir tahun lalu, kota di kaki pegunungan Alpen itu mendadak berubah dari kota wisata kaum berkocek tebal menjadi salah satu episentrum kebangkitan sepak bola Italia, ketika Como FC kembali ke divisi utama sejak lebih dari dua dekade.

Proyek yang dicanangkan dua bersaudara miliarder tembakau Indonesia Roberto Budi Hartono dan Michael Bambang Hartono lima tahun lalu itu, bertabur nama-nama terkenal dalam industri sepak bola.

Bekas gelandang Arsenal asal Spanyol Cesc Fabregas, misalnya, kini menduduki kursi pelatih. Dia ditemani mantan penyerang Prancis Thierry Henry, yang keduanya berstatus pemegang saham minoritas.

Ayo berlangganan gratis newsletter mingguan Wednesday Bite. Recharge pengetahuanmu di tengah minggu, biar topik obrolan makin seru!

"Kami memilih untuk berinvestasi di Como karena berinvestasi secara eksklusif di sepak bola mengandung risiko yang tidak dapat diprediksi," kata Mirwan Suwarso, yang mengelola Como untuk Hartono bersaudara. "Di sini kami mengandalkan sebuah merek: Kami ingin menjadikan tempat ini sebagai destinasi wisata sepak bola terbaik di dunia."

The soccer nuns of the Vatican

04:20

This browser does not support the video element.

Campuran veteran dan talenta muda

Investasi besar-besaran Grup Djarum di Italia itu mengandalkan campuran antara pemain veteran papan atas dan talenta-talenta muda yang sedang naik daun.

Nama-nama seperti mantan kiper Liverpool dan Napoli Pepe Reina, serta mantan kapten Barcelona Sergi Roberto, termasuk di antara bintang lawas yang mengikat diri kepada proyek raksasa tersebut.

Mantan bek tengah Prancis dan Real Madrid Raphael Varane, kini beralih ke manajemen usai gantung sepatu sebagai bek Como FC musim lalu. Alberto Moreno, bek kiri berusia 32 tahun yang sempat merumput untuk Liverpool FC dan FC Villaeral, pada bulan Juli menandatangani kontrak dengan status bebas agen.

Di sisi lain, Como juga merekrut Nico Paz, gelandang serang berusia 20 tahun dari Real Madrid; dan Alieu Fadera, pemain sayap Gambia berusia 22 tahun yang direkrut dari K.R.C Genk Belgia. Daftar skuad inti diperkuat penyerang kelahiran Como Patrick Cutrone, didikan AC Milan, yang ikut menempati urutan teratas daftar pemain tersubur di Serie A dengan empat gol dalam enam pertandingan.

"Como adalah wahyu musim ini," kata pelatih Napoli Antonio Conte, sebelum menjamu Como pada hari Jumat (4/10).

Dalam tiga pertandingan terakhir, Como menahan imbang tim Liga Champions Eropa Bologna dengan skor 2-2, menumbangkan Atalanta 3-2 dan mengalahkan Hellas Verona 3-2 untuk naik ke paruh atas klasemen di posisi ke-10.

"Ambisi kami tinggi," kata Cutrone. "Tetapi tujuan pertama tetap menghindari degradasi. Kemudian kita lihat sisanya,” imbuhnya.

Museum Sepak Bola: Kesenian dan Olah Raga dalam Satu Ruang

03:52

This browser does not support the video element.

Lebih dari sekedar sepak bola

Kota Como yang cuma berpenduduk sekitar 80.000 jiwa terlampau kecil untuk bisa menopang ambisi klub menapakkan kaki di Serie A dan kelak Eropa. Untuk mengisi stadion, manajemen klub mengandalkan wisatawan dan warga asing, yang saat ini membeli sekitar 40 persen tiket per pertandingan.

 "Namun, kami juga ingin memberikan penghargaan kepada penggemar kami yang paling setia yang telah menjadi pemegang tiket musiman sejak Como berada di Serie C," kata Suwarso di Corriere della Sera. „Demi mereka, kami belum menaikkan harga tiket sejak musim lalu.”

Saat melawat ke Stadio Diego Armando Maradona di Napoli, Cesc Fabregas akan bertemu dengan salah satu mantan pelatihnya, Antonio Conte. Fabregas bermain di bawah asuhan Conte selama dua musim di Chelsea. Bersama, mereka memenangkan Liga Premier Inggris pada tahun pertama dan Piala FA pada musim kedua.

Namun bulan madu itu berakhir cepat, ketika Conte mengatakan kepada Fabregas untuk mempertimbangkan pindah ke klub lain, karena dipastikan akan jarang dimainkan.

"Itu adalah pertama kalinya dalam karier saya, atau mungkin dalam hidup saya, seseorang mengatakan sesuatu seperti itu kepada saya," kata Fabregas pekan ini, seraya menambahkan bahwa dia menganggap pesan itu sebagai motivasi untuk bekerja lebih keras. "Dan setelah empat bulan, saya bermain penuh,” kata Fabregas, mengenang kiprahnya di West London.

„Dia membuat saya menderita dalam latihan. Saya belajar banyak darinya. Itu adalah metode yang berbeda, jenis sepak bola yang belum pernah saya alami sebelumnya.

„Sekarang saya menggunakan ajarannya ketika keadaan menjadi sulit. Dia banyak mengajari saya dan saya berterima kasih kepadanya untuk itu."

Dalam jumpa pers sebelum pertandingan, Conte menegaskan betapa dirinya „selalu meyakini bahwa dia bisa menjadi pelatih. Karena dia selalu ingin tahu dan berusaha belajar,” kata dia.

rzn/hp (AP, Reuters)

Lewatkan bagian berikutnya Topik terkait