Hasil Diplomasi Nihil, Konflik Israel-Palestina Berlanjut
17 Mei 2021
Memasuki minggu kedua, pesawat tempur Israel kembali melancarkan serangkaian serangan udara besar-besaran ke beberapa titik di Gaza. Upaya Dewan Keamanan PBB menghentikan konflik Israel-Palestina telah diblokir AS.
Iklan
Militer Israel kembali melancarkan serangan udara di Jalur Gaza pada Minggu (16/05) malam dan Senin (17/05) pagi. Menurut kantor berita AP, Gaza diguncang ledakan selama 10 menit berturut-turut.
Melalui media sosial Twitter, Pasukan Pertahanan Israel IDF melaporkan pihaknya mengerahkan jet tempur dan menargetkan serangan ke Gaza.
Sebelumnya pada Minggu (16/05), roket yang diluncurkan dari Gaza menargetkan kota Beersheba dan Ashkelon di Israel selatan.
Tidak menghasilkan kemajuan yang berarti
Upaya Cina, Norwegia, dan Tunisia untuk mendorong Dewan Keamanan PBB mengeluarkan pernyataan yang menyerukan penghentian konflik Israel-Palestina telah diblokir Amerika Serikat, satu dari lima negara yang memiliki hak veto.
Iklan
Mengutip keterangan para diplomat, Washington khawatir sebuah pernyataan PBB akan mengganggu upaya diplomatiknya untuk menghentikan permusuhan Israel-Palestina. "Banyak anggota Dewan Keamanan menganggap tindakan Israel ilegal dan penggunaan kekuatan militer yang mematikan sangat keras, jadi, itu menambah tekanan pada Israel," kata koresponden DW, Ines Pohl.
"Namun, di sisi lain sama sekali tidak ada keraguan saat ini bahwa AS akan memveto setiap tindakan keras terhadap Israel," tambahnya.
Cina yang memegang jabatan presiden bergilir Dewan Keamanan PBB, menawarkan untuk menjadi tuan rumah KTT untuk membahas upaya mengakhiri konflik Israel-Palestina.
Eskalasi Kekerasan Israel-Palestina Korbankan Rakyat di Kedua Pihak
Aksi kekerasan terus memuncak antara Israel dan kelompok Hamas. Kehancuran melanda Jalur Gaza, roket menghantam Tel Aviv. Korban terbanyak adalah warga sipil, di kedua belah pihak.
Foto: Mahmud Hams/AFP/Getty Images
Gaza hadapi horor
Asap membumbung dan api membakar perumahan di Khan Yunis di Jalur Gaza yang jadi target serangan Israel Rabu (12/5). Aksi kekerasan dan saling serang kembali memuncak sejak beberapa hari terakhir.
Foto: Youssef Massoud/AFP/Getty Images
Warga mengungsi dalam kepanikan
Warga dievakuasi dari gedung di Jalur Gaza yang jadi target serangan Israel. Sedikitnya 56 warga Palestina di Jalur Gaza tewas akibat serangan Israel. Roket yang ditembakkan militan dari Jalur Gaza menewaskan 6 orang di Israel.
Foto: Mahmud Hams/AFP/Getty Images
Kehancuran di Gaza City
Israel menurut pernyatan sendiri menyebutkan, miiternya menyerang secara terarah bangunan di Gaza City yang dijadikan kantor kelompok militan atau dihuni pimpinannya.
Foto: Suhaib Salem/REUTERS
Roket di langit Tel Aviv
Kelompok militan Hamas yang berkuasa di Jalur Gaza menembakkan sejumlah roket ke Tel Aviv. Sistem pertahanan rudal Israel melindungi kota dan menghancurkan sebagian besar proyektil di udara atau mengalihkan jalurnya, untuk meminimalkan kerusakan.
Foto: AnAs Baba/AFP/Getty Images
Berlindung dengan cemas
Tapi sistem pertahanan udara "Iron Dome" tidak mempu melindungi 100%. Jika sirene mengaung, itu tanda bagi warga Israel untuk secepatnya mengamankan diri di "shelter perlindungan", tidak peduli apakah itu tengah malam atau dinihari.
Foto: Gideon Marcowicz/AFP/Getty Images
Bahaya tetap mengancam
Juga jika roket bisa dihancurkan atau dihalau, runtuhan puing bangunan tetap berbahaya. Seperti sebuah rumah di Yehud dekat bandara Ben Gurion yang hancur dihantam roket. Militer Israel melaporkan, sejak Senin (10/5) sedikitnya 1.000 roket ditembakkan dari Jalur Gaza ke wilayah Israel.
Foto: Gil Cohen-Magen/AFP/Getty Images
Cari perlindungan
Jika saat alarm berbunyi, warga tidak sempat mencari bunker perlindungan, mereka berusaha melindungi diri sebaik mungkin. Seperti warga di kota Ashkelon sekitar 10 km di utaraperbatasan ke Jalur Gaza ini.
Foto: Jack Guez/AFP/Getty Images
Batu dilawan gas air mata
Dalam beberapa hari terakhir, aksi bentrokan berat antara demonstran Palestina melawan militer Israel terjadi di berbagai kota. Di Hebron, kota di tepi barat Yordan yang diduduki Israel, demonstran melemparkan batu yang dibalas tembakan gas air mata oleh tentara Israel.
Foto: Hazem Bader/AFP/Getty Images
Ambil posisi dan bidik
Aparat keamanan Israel menembakkan gas air mata, peluru karet dan granat kejut untuk membubarkan demonstran. Pemicu demonstrasi warga Palestina antara lain ancaman pengusiran paksa di kawasan timur Yerusalem. Aksi ini akhirnya bermuara pada konflik terbuka.
Foto: Hazem Bader/AFP/Getty Images
Sampai kapan konflik berlangsung?
Saat ini tidak terlihat ada pertanda deeskalasi kekerasan. Warga Palestina di Gaza City ini mencari perindungan di halaman kantor perwakilan PBB, karena ketakutan akan jadi sasaran serangan Israel berikutnya.
Foto: Mahmud Hams/AFP/Getty Images
10 foto1 | 10
Puluhan orang di Gaza tewas
Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres memohon agar tindakan kekerasan yang "sangat mengerikan" segera diakhiri dan memperingatkan "krisis keamanan dan kemanusiaan yang tidak dapat dikendalikan".
Serangan Israel menewaskan 42 warga Palestina di Jalur Gaza pada Minggu (16/05), jumlah tersebut merupakan yang tertinggi dalam bentrokan mematikan selama sepekan terakhir.
Menurut pihak berwenang di kedua sisi, aksi baku tembak telah menewaskan 197 orang di Gaza dan 10 di Israel.
Belasan serangan udara di wilayah padat penduduk Palestina terjadi hanya dalam beberapa menit dan mengakibatkan pemadaman listrik. Korban tewas terus bertambah di Gaza.
"Kami sedang tidur dan kemudian tiba-tiba ada roket menghujani kami," kata Lamia al-Koulak, yang kehilangan kerabatnya pada Minggu (16/05). "Anak-anak menjerit. Selama setengah jam kami dibombardir tanpa peringatan sebelumnya. Kami keluar dan menemukan gedung sebelah rata."
"Kampanye kami melawan organisasi teroris berlanjut dengan kekuatan penuh," kata Perdana Menteri Israel Netanyahu dalam pidato yang disiarkan televisi. "Kami bertindak sekarang, selama diperlukan, untuk memulihkan ketenangan dan ketenangan Anda, warga Israel."