Quick Count: Semua Jago Gerindra-PKS 'Keok' di Pilgub Jawa
27 Juni 2018
Hitung cepat (quick count) sementara Pilkada 2018, khususnya pulau Jawa: pasangan yang diusung Gerindra dan PKS kalah di tiga provinsi di Jawa.
Iklan
Gerindra dan PKS mengusung calon gubernur-calon wakil gubernur yang sama di Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur. Hasilnya, tiga pasangan cagub usungan Gerindra-PKS sama sekali tak meraih kemenangan.
Untuk Jawa Barat, Gerindra dan PKS mengusung pasangan Sudrajat-Ahmad Syaikhu. Pasangan nomor urut 3 di Pilgub Jawa Barat 2018 itu menempati urutan kedua, di bawah Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Ulum.
Di Jawa Timur, Gerindra dan PKS ikut mengusung Saifullah Yusuf (Gus Ipul)-Puti Soekarnoputri. Pasangan itu kalah dari Khofifah Indar Parawansa-Emil Dardak.
Beranjak ke Jawa Tengah, Gerindra-PKS merupakan dua partai pengusung Sudirman Said-Ida Fauziyah. Mereka harus mengakui keunggulan pasangan Ganjar Pranowo-Taj Yasin.
Profil Penguasa Jawa Pasca Pilkada
Siapa yang akan memimpin Jawa untuk lima tahun ke depan dan bagaimana para pemenang Pilkada 2018 bisa mempengaruhi jalannya pemilu kepresidenan 2019? Simak dalam galeri berikut.
Foto: Detik.com
Jawa Timur: Khofifah Sang Srikandi NU
Pernah takluk dari pasangan Soekarwo-Saifullah Yusuf pada Pilgub Jawa Timur 2013 lalu, Khofifah Indar Parawansa yang pertamakali diorbitkan oleh Almarhum Abdurrahman Wahid kini sukses membalas kekalahan dengan menggeser Gus Ipul pada Pilkada 2018. Khofifah dikabarkan mendapat restu Presiden Joko Widodo yang mengizinkannya mundur dari jabatan Menteri Sosial untuk bertarung di kampung halamannya itu
Foto: Detik.com
Jawa Timur: Emil Dardak yang Muda dan Berprestasi
April silam harian Hong Kong, South China Morning Post, menurunkan laporan mengenai Emil Dardak yang dianggap sebagai politisi masa depan Indonesia. Emil yang merupakan cucu dari kyai NU, KH. Mochamad Dardak, sempat memenangkan pemilihan bupati di Trenggalek dengan lebih dari 75% suara. Terutama perbaikan ekonomi dan kualitas layanan publik membuat reputasi Emil di Trenggalek nyaris tak berbanding
Foto: Detik.com
Jawa Tengah: Kuasa Ganjar di Kandang Banteng
Berbekal tingkat kepuasan publik sebesar 71%, Ganjar Pranowo harus menghadapi berbagai tudingan, termasuk dugaan korupsi e-KTP. Namun hal tersebut tidak menghalangi sosok petahana yang gemar menampung keluhan lewat media sosial ini untuk mengalahkan Sudirman Said dalam Pilkada 2018. Namun Ganjar juga diuntungkan oleh profil pemilih Jawa Tengah yang sejak lama dianggap kampung halaman PDIP.
Foto: Detik.com
Jawa Tengah: Gus Yasin Yang Agamis
Diutus oleh Megawati Soekarnoputri untuk mendampingi Ganjar di Pilkada Jateng 2018, Taj Yasin diproyeksikan mendulang suara kaum NU. Pria kelahiran Rembang ini merupakan putra ulama kharismatik KH. Maimoen Zubair. Ayahnya pula yang mengajukan namanya kepada PDIP untuk dipasangkan dengan Ganjar. Kini Yassin termasuk pemimpin daerah paling muda bersama Emil Dardak dan Andi Sudirman Sulaiman.
Foto: Detik.com
Jawa Barat: Kang Emil Naik Pangkat
Serupa Jokowi, sosok Ridwan Kamil memicu euforia publik tentang pemimpin daerah yang memiliki visi dan bersih dari korupsi. Lantaran popularitasnya di Jawa Barat, ia pernah didorong untuk maju ke Pilkada DKI Jakarta 2017, namun ia menolak. Pria yang akrab disapa kang Emil ini juga sempat ingin diduetkan dengan Dedy Mulyadi buat Pilkada Jabar 2018, sebelum berpasangan dengan Uu Ruzhanul Ulum.
Foto: Imago/Belga
Jawa Barat: Uu Ruzhanul Wakil Umat
Sehari setelah mempertahankan jabatannya sebagai Bupati Tasikmalaya pada 2016 silam, Uu Ruzhanul Ulum sudah digadang-gadang bakal bersaing di Pilgub Jabar. Padahal hingga pertengahan 2017 silam elektabilitas Uu hanya sebesar 3%. Beruntung Ridwan Kamil memilih tokoh PPP ini sebagai pendampingnya lantaran sosoknya yang dekat dengan kaum agamis. (rzn/hp: detik, tirto, kompas, tempo)
Foto: Detik.com
6 foto1 | 6
Berikut hasil quick count Pilgub Jawa Barat:
Indo Barometer per pukul 17.03 dengan data masuk 96%:
Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Ulum: 32,24%
Tb Hasanuddin-Anton Charliyan: 13,08%
Sudrajat-Ahmad Syaikhu: 28,31%
Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi: 26,37%
Charta Politika per pukul 17.08 WIB dengan data masuk 90,67%:
Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Ulum: 33,91%
Tb Hasanuddin-Anton Charliyan: 11,23%
Sudrajat-Ahmad Syaikhu: 30,13%
Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi: 24,73%
TPS Pilkada Rasa Kuburan Hingga 1001 Malam
Bagaimana rasanya mencoblos di Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang dijaga 'drakula dan pocong'? Inilah yang terjadi di Semarang. Di kota-kota lain, TPS-nya pun tak kalah unik.
Foto: Detik.com
Siapa yang jaga?
Lihat tampang para penjaga Tempat Pemungutan Suara (TPS) ini? Terbayangkah Anda harus bertemu mereka dahulu, sebelum mencoblos? Inilah TPS 007, Gunung Brintik, Randusari, Semarang Selatan, Kota Semarang ini.
Foto: Detik.com
Ada prajuritnya pula
TPS ini mengangkat tema horor yang berlokasi dekat Makam Bergota, Kota Semarang. Dikutip dari Detik.com, di depan pintu terpasang dua karangan bunga yang ditempeli tulisan TPS 007. Kemudian terdapat lini massa yang memakai seragam prajurit.
Foto: Detik.com
KPU pusat tertarik melihat
Tak urung keberadaan TPS 007 di Gunung Brintik, Randusari, Semarang ini jadi perhatian Komisioner KPU pusat yang secara langsung memantau keberadaan TPS tersebut. Dikutip dari Detik.com, Komisioner KPU pusat, Wahyu Setiawan, datang melakukan pemantauan di TPS 007 Randusari.
Foto: Detik.com
Demam Piala Dunia
Berhubung Piala Dunia 2018 bertepatan dengan berlangsungnya Piala Dunia 2018 di Rusia, banyak TPS di beberapa lokasi di Indonesia tampak menonjolkan tema Piala Dunia untuk menarik massa datang ke tempat pemungutan suara. Salah satunya di kota udang, Cirebon. Di TPS 3 Kelurahan Kesambi, Kecamatan Kesambi, Cirebon, Jawa Barat. Petugas TPS menyulap lokasi pemungutan suara dengan tema Piala Dunia.
Foto: Detik.com
Swadaya masyarakat
Tampak wajah petugas TPS di Cirebon ini ditempel stiker bergambar bendara negara yang berpartisipasi dalam piala dunia. Dikutip dari Detik.com, anggaran untuk pengadaan kaos dan segala atribut mengenai piala dunia berasal dari swadaya petugas TPS. Dengan mengusung tema piala dunia diharapkan partisipasi masyarakat untuk memilih mengalami peningkatan, terutama para generasi milenial.
Foto: Detik.com
Tak mau kalah unik
Yang juga tidak kalah unik, adalah salah satu TPS di kawasan Cibadak, Bandung. Panita TPS tampil bagaikan dalam Dongeng di Negeri 1001 malam.
Foto: Detik.com
Menarik perhatian
Seorang petugas tampak menerangkan aturan dalam pencoblosan pemungutan suara dalam Pilkada.
Foto: Detik.com
Bagaimana suasana TPS di tempat Anda'?
Beberapa TPS telah berusaha tampil unik dan menarik. Bagaimana TPS di tempat Anda? Juga tidak kalah menarikkah? Sumber: Detik.com(ap/rzn)
Foto: Detik.com
8 foto1 | 8
Berikut hasil quick count Pilgub Jawa Tengah:
SMRC per pukul 16.42 WIB dengan data masuk 99,33%:
Sebanyak 171 daerah akan mengalami pergantian pemerintahan seusai Pilkada Serentak 2018. Inilah sejumlah fakta Pilkada, termasuk koalisi PDIP-Gerindra dan kaum perempuan yang kurang terwakili meski berstatus mayoritas.
Foto: Reuters
Nusantara Bersuara
Pemilihan Kepala Daerah kali ini tergolong yang paling besar dalam sejarah Indonesia. Secara total sebanyak 171 daerah pemilihan akan diperebutkan, termasuk pemilihan gubernur di 17 provinsi. Selain itu pemilih juga akan ikut menentukan pergantian pemerintahan di 115 kabupaten dan 39 kota. KPU mencatat 520 pasangan calon bertarung dalam pilkada kali ini.
Foto: picture alliance/abaca/J. Tarigan
Koalisi Dua Musuh
Tiada lawan yang abadi. Meski berseteru di level nasional, Partai PDI-P dan Gerindra dengan capresnya Prabowo Subianto (ki.) dan Joko Widodo (ka.) saling berkoalisi di Pilkada Serentak. Tercatat kedua partai bahu membahu di lima pemilihan gubernur, 37 pemilihan bupati dan 6 pemilihan walikota. Gerindra dan PDI-P menggalang koalisi dengan PKS di setidaknya dua pilgub, antara lain di Jawa Timur.
Foto: Reuters
Dominan Suara Perempuan
Dari 152 juta pemilih yang berhak mencoblos pada Pilkada Serentak 2018, lebih dari separuhnya, yakni 76 juta adalah perempuan. Sementara pemilih laki-laki tercatat berjumlah 75,9 juta orang. Namun jumlah tersebut berbanding terbalik dengan daftar kontestan Pilkada yang hanya memuat 101 perempuan, atau 8,85% dari total 1.140 pendaftar bakal calon kepala daerah.
Foto: Reuters
Risiko Keamanan
Polisi memprediksi lima provinsi akan menjadi titik rawan keamanan selama Pilkada 2018. Provinsi itu adalah Papua, Maluku, Sulawesi Selatan, Jawa Timur dan Kalimantan Barat. Perkiraan Polri terbukti ketika pesawat yang mengangkut logistik Pemilu dan personil pengamanan ditembak kelompok bersenjata di Papua. Tiga orang dikabarkan meninggal dunia.
Foto: Getty Images/J. Kriswanto
Banjir Polisi dan Serdadu
Untuk mengamankan jalannya Pilkada pemerintah mengerahkan hampir separuh aparat kepolisian dan militer. Tercatat Polri menurunkan 184 ribu personil, sementara TNI menyiagakan hampir 100 ribu serdadu. Pengamanan jalannya Pilkada juga akan dibantu 823 ribu anggota satuan Perlindungan Masyarakat alias Linmas. Untuk itu Polri mengajukan anggaran pengamanan sebesar 2,17 triliun Rupiah.
Foto: picture-alliance/dpa/M. Irham
Anggaran Membengkak
Besarnya keterlibatan pemilih dalam Pilkada kali ini membuat ongkos penyelenggaraan ikut membengkak. Pemerintah secara total menganggarkan Rp. 15.09 triliun yang sebagian besarnya diserap oleh Komisi Pemilihan Umum dan Badan Pengawas Pemilu. Kedua lembaga tercatat masing-masing mengantongi anggaran sebesar 11,9 triliun dan 2,6 triliun Rupiah.
Foto: Reuters
Ramai Calon Independen
Sebanyak 437 pasangan calon merapat ke partai politik untuk Pilkada kali ini. Namun terdapat 83 pasangan yang berusaha lewat jalur independen alias perseorangan. KPU mencatat 15 daerah memiliki kontestan independen, antara lain Herman A. Koedoeboen - Abdullah Vanath di Pilgub Maluku, Ali Bin Dachlan - Gede Sakti di Pilgub NTB dan Ichsan Yasin Limpo - Andi Mudzakkar di Sulawesi Selatan. (rzn/yf)