Setahun setelah Presiden Jokowi memerintahkan eksekusi mati belasan terpidana narkoba, konsumsi narkoba tidak turun. Malah makin banyak anggota DPR, DPRD, Polri dan TNI yang tertangkap karena jadi pengguna narkoba.
Foto: Imago/Zuma Press
Iklan
Dua kasus terakhir mendapat sorotan luas di kalangan publik. Anggota DPR dari PPP Fanny Safriansyah alias Ivan Haz ditahan karena diduga menjadi pelanggan narkoba. Selain itu, Ivan juga dituduh terlibat tindak penganiayaan terhadap seorang perempuan.
Ivan Haz adalah Putra Tokoh PPP dan mantan Wakil Presiden Hamzah Haz. Namanya tercantum sebagai pelanggan salah seorang dealer narkoba yang diousut polisi. Dia diduga pernah membeli narkoba enam kali ke seroang penjual narkoba, yang juga prajurit Komando Cadangan Strategis (Kostrad) TNI Angkatan Darat.
Hal itu terungkap setelah rumah pengedar narkoba itu diperiksa aparat. Kapolri Jendral Badrodin Haitu menerangkan, dari poenggerebekan itu didapat infornmasi tentang siapa saja pelanggannya. Ternyata kebanyakan anggota Polri dan anggota DPR.
"Penggerebekan Kostrad tadi Panglima TNI bilang bertambah ada 19 Polri 5 sipil beserta anggota DPR jadi 9 (orang)," kata Badrodin minggu lalu, seperti dikutip antaranews.
Narkoba jenis baru berupa pil-pil buatan yang harganya relatif murahFoto: picture-alliance/dpa
Direktur Reserse Narkoba Polda Metro Jaya Komisaris Besar Eko Daniyanto menerangkan, dari hasil pemeriksaan di Kostrad itu, tercatat ada transaksi empat kali pada tahun 2015 dan dua kali pada Januari 2016 yang diduga dilakukan Ivan Haz.
Polisi juga menetapkan Ivan sebagai tersangka kasus Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) pada 19 Februari, setelah mendapat izin dari Presiden Joko Widodo. Ivan Haz kemudian ditahan penyidik Polda Metro Jaya hari Senin (29/02) setelah dua kali pemanggilan dan tidak datang.
Kasus Ivan Haz sampai saat ini masih diabjhas di Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD).
Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo menegaskan prajuritnya yang terlibat dalam penyalahgunaan narkoba akan mendapat sanksi tegas, berupa pemecatan.
Heroin adalah salah satu narkoba jenis paling berbahaya yang sering dikonsumsi kalangan atasFoto: picture-alliance/dpa
"Apabila dia sudah terkena narkoba maka dia tak bisa menjadi prajurit TNI, hukuman tambahan dipecat," kata Panglima TNI di Mabes TNI, Cilangkap, Sabtu lalu (27/02).
Hari Selasa malam (01/03) sempat terjadi baku tembak tak jauh dari pintu masuk Taman Mini Indonesia Indah (TMII), yang melibatkan 4 intel polisi dalam kasus narkoba dan seorang intel TNI AL Eko Wuryanto.
Kapolda Metro Jaya Tito Karnavian mengakui terjadinya insiden itu.
Rehabilitasi Narkoba Paling Aneh di Dunia
Menidurkan pasien rehabilitasi dalam koma alias tidur panjang bukan metode yang lazim digunakan untuk mengurangi efek obat bius. Namun cara itu bukan yang paling aneh. Berikut metode rehabilitasi paling ajaib di dunia.
Foto: picture alliance/AP Photo/R.Gul
Bebas Narkoba Cara Bhiksu
Di kuil Thamkrabok di dekat Phra Putthabat di Thailand, pecandu narkoba melakukan ritual keagamaan sembari menjalani detoksifikasi dengan cara Buddha. Program rehabilitasi yang ditawarkan para Bhiksu ini menjanjikan penyembuan mental dan fisik melalui pendekatan ritual dan spiritual.
Foto: N.Asfouri/AFP/Getty Images
Muntah lalu Terbebaskan
Semua peserta harus menjalani program rehabilitasi setidaknya selama 10 hari. Mereka juga bisa tinggal lebih lama jika mau. Program yang ditawarkan antara lain melibatkan ramuan herbal yang membuat pecandu muntah-muntah. Mereka juga dipaksa berjanji tidak akan menyentuh obat-obatan terlarang lagi ketika menyelesaikan rehabilitasi.
Foto: Getty Images/Paula Bronstein
Bersih di Ketinggian
Ratusan pecandu narkoba menyambangi Pusat Penyembuhan Ayahuasca di Peru setiap tahun untuk mendapat terapi halusinogen alami. Suku setempat meyakini Ayahuasca mampu menyembuhkan mental dan fisik, serta mempromosikan spiritualitas. Namun organisasi doktor di Amerika Serikat mewanti-wanti metode ini bisa menyebabkan diare, gangguan mata hingga kematian. Ayahuasca kini dilarang di beberapa negara
Foto: picture-alliance/dpa/V.Donev
Lewat Spiritualitas Mengalahkan Kecanduan
Pusat rehabilitas di Rio de Janeiro, Brasil ini menawarkan pendekatan spiritual. Para pecandu narkoba dikumpulkan di luar penginapan setiap pagi untuk berdoa, sembari meneriakkan "Tuhan maha Besar!". Semua peserta rehabilitasi mendapat akomodasi di sebelah gereja protestan, Love of God.
Foto: picture-alliance/AP/ F.Dana
Rantai dan Borgol
Ketika spiritualitas tidak lagi membantu, Amanullah, pecandu narkoba di pusat rehabilitasi di Jalalabad, Afghanistan ini ditahan dengan rantai dan borgol. Penduduk Jalalabad meyakini, pecandu obat-obatan terlarang dirasuki oleh roh dan cuma bisa disembuhkan dengan cara dioborgol. Pasien rehabilitasi hidup dengan diet ketat, yakni air putih, merica hitam dan roti.
Foto: picture alliance/AP Photo/R.Gul
Bantuan dari Atas
Penduduk Afghanistan meyakini mereka yang dirantai di dalam kuil akan mendapat bantuan dari Mir Ali Baba, sosok yang menjadi patron di kuil tersebut. Keyakinan semacam ini tidak cuma ada di Afghanistan, tapi juga di banyak negara lain. Dalam banyak kasus pecandu narkoba dihukum atau malah dibunuh.
Foto: picture alliance/AP Photo/R.Gul
Mendarat di Kamp Kerja
Menjadi pecandu narkoba di Cina tidak mudah. Jika ketahuan, mereka bisa dipaksa menjalani rehabilitasi atau malah dipenjara. Selain itu Cina juga mendirikan kamp kerja untuk para pecandu. Dalam gambar tampak pasien rehabilitasi di sebuah kamp kerja di Lanzhou, provinsi Gansu. Organisasi HAM mencurigai Cina memanfaatkan fasilitas rehabilitasi untuk menyembunyikan kamp kerja paksa.
Foto: picture-alliance/dpa/Shenglian
Tidur Panjang
Salah satu metode rehabilitasi yang paling ekstrim adalah terapi koma. Dikembangkan oleh seorang dokter di Kirgistan, pasien mendapat suntikan yang menempatkan mereka dalam kondisi koma selama beberapa jam. Sang dokter percaya ketika pasien terbangun, mereka lantas terbebas dari kecanduan narkoba. Pakar mengecam praktik ini karena dianggap berbahaya dan tidak melalui proses uji coba klinis.
Foto: picture alliance/Robert Harding World Imagery
Bertabur Kemewahan
Selebriti sebaliknya cendrung memilih fasilitas mewah untuk mengobati kecanduan. Salah satu yang paling tersohor adalah Betty Ford Clinic di Amerika Serikat. Pete Doherty (gambar) adalah salah satu selebriti yang berulangkali berobat ke klinik tersebut. Betty Ford Clinic menyediakan fasilitas mewah layaknya hotel berbintang lima.
Foto: picture-alliance/dpa/A.Rain
Tanpa Terapi
Sebagian besar pecandu narkoba di seluruh dunia tidak mampu membiayai rehabilitasi. Menurut suvery di Amerika Serikat saja, cuma 10,4 persen pecandu yang menjalani terapi medis. Sementara jumlah di negara-negara miskin dan berkembang lebih besar lagi.
Foto: picture alliance/JOKER
10 foto1 | 10
"Intinya memang betul ada insiden anggota Polres Jaktim narkoba yang kakinya ditembak oleh oknum, nah kita melihat sekarang, mempelajari, apakah penembakan ini terjadi karena salah paham ataukah ada motif lain. Sampai saat ini kita masih menduga bahwa ini motifnya adalah salah pengertian," kata Kapolda Tito karnavian hari Rabu (02/03), seperti dikutip merdeka.com.
Kesimpulan sementara ini, kata Tito, adalah salah pengertian. Insiden itu kinis edang diselidiki oleh kepolisian dan TNI.