280310 Kohl Wiedervereinigung
1 April 2010Berlin, 10 November 2009. Duapuluh tahun setelah runtuhnya tembok Berlin, tiga politisi yang merintis jalan bersatunya kembali Jerman Barat dengan Jerman Timur, kembali bertemu. Mantan pemimpin Uni Soviet Mikhail Gorbachev, mantan presiden Amerika Serikat George Bush senior dan mantan Kanselir Jerman Helmut Kohl. Helmut Kohl hanya dapat berbicara dengan susah-payah. Karena beberapa waktu yang lalu ia mengalami kecelakaan dan kini harus duduk di kursi roda. „Walaupun mengalami kejengkelan dan kekesalan, saya punya alasan untuk berbangga. Saya bangga atas bersatunya kembali Jerman.“
Kohl sudah jarang nampak di depan publik. Namun dalam benak masyarakat Jerman ia melekat sebagai kanselir penyatu Jerman. Tak terlupakan kata-kata yang dilontarkannya 19 Desember 1989 lalu di Dresden, ketika ia disambut oleh massa.
„Di tempat bersejarah ini biarkan saya untuk mengatakan, target saya tetap, jika saat yang bersejarah ini mengizinkan, target saya adalah bersatunya kembali negara ini.“
Bersatunya kembali Jerman merupakan sasaran lama yang terpenting dalam politiknya. Namun tahun-tahun sebelumnya, pengakuannya terdengar sangat kaku. Misalnya dalam pidato kenegaraannya di tahun 1987. „Selain itu, bagi kita politik Jerman adalah menyatukan kembali orang-orang yang memang seharusnya bersatu. Karena itu, kita harus menegakkan terus kesadaran demi kesatuan negara kita.“
Dua tahun setelah tembok Berlin runtuh, kesadaran untuk menyatukan Jerman hampir hilang di benak sebagian besar masyarakat Jerman. Khususnya warga Jerman Timur waktu itu belum menuntut penyatuan kembali Jerman Timur dengan Barat.
Ketika didampingi mantan walikota Berlin Walter Momper dan Willy Brandt, tanggal 10 November 1989 Helmut Kohl menyanyikan lagu kebangsaan Jerman di depan gedung walikota dan ia disuiti oleh massa yang geram.
Tetapi Kohl tetap teguh pada pendiriannya untuk menyatukan kembali Jerman. Untuk itu, ia harus meyakinkan mitra-mitranya di Eropa dan terutama Amerika Serikat, yang memantau perkembangan di Jerman dengan perasaan yang bercampur. Lebih sulit lagi, namun mutlak, adalah mendapatkan persetujuan dari Uni Soviet. Februari 1990 Kohl bertemu dengan Mikhail Gorbachev. Setelah berunding selama dua jam, ia menuturkan dengan bangga dan puas. „Malam ini saya ada satu pesan yang ingin saya sampaikan. Sekretaris Jenderal Gorbachev dan saya sepakat, adalah haknya rakyat Jerman memutuskan untuk menentukan, apakah ingin hidup bersama dengan saudara-saudaranya di sebuah negara.“
Di tingkat internasional terobosan itu berhasil. Beberapa pekan setelahnya, di Jerman Timur digelar pemilihan parlemen bebas pertama. Pemilu dimenangkan oleh partai aliansi konservatif. Agustus 1990 parlemen Jerman Timur menandatangi pemberlakuan Undang-Undang Dasar Jerman untuk kawasan Jerman Timur. Tepatnya pada tanggal 3 Oktober 1990.
Helmut Kohl meraih puncak kekuasaannya dan keinginannya terpenuhi. Dalam pidatonya yang ditujukan kepada pendengar Deutsche Welle ia mengatakan,"yang terhormat rakyat Jerman. Selama 40 tahun terpisah, kini negara kita bersatu kembali. Momen ini merupakan yang terindah dalam hidup saya.“
Bettina Marx / Andriani Nangoy
Editor: Asril Ridwan