Kereta regional pertama di dunia yang digerakkan sel bahan bakar beroperasi di Jerman utara. Kereta yang dilengkapi teknik hidrogen itu akan gantikan lokomotif diesel. Perusahaan besar bersaing dalam teknologi baru itu.
Iklan
Kereta regional RB31 berangkat nyaris tanpa suara dari stasiun di Desa Bremervörde, utara Jerman. Kereta ini istimewa karena digerakkan oleh hidrogen. Sebuah sel bahan bakar di atap kereta memasok energi ke sebuah motor elektronik yang menggerakkan roda. Kereta ramah lingkungan ini menggantikan lokomotif diesel. Penumpang tidak merasakan perbedaannya.
Namun, seorang penumpang mengemukakan, mesin diesel lebih berisik dan bau. Penumpang lain mengatakan, satu kereta perlu 800 liter diesel sehari. Jadi lebih baik, jika kereta melaju menggunakan hidrogen.
Satu kekurangannya, hidrogen yang digunakan saat ini masih berasal dari sebuah pabrik kimia terdekat dan diproduksi menggunakan energi fosil. Jadi tidak netral CO2. Namun rencananya, ini akan diubah.
Alexander Zörner, kepala proyek pada perhimpunan perusahaan lalu lintas jarak dekat Landesnahverkehrgesellschaft (LNVG) negara bagian Niedersachsen mengungkapkan, pihaknya saat ini merencanakan membangun instalasi elektrolisis dekat stasiun pengisian energi di Bremervörde.
Iklan
Hidrogen hijau dari energi angin dan surya
Instalasi elektrolisis itu dalam waktu dekat akan dioperasikan dengan energi dari turbin angin atau sel surya. Ia mengemukakan lebih lanjut, dengan itu, mereka memproduksi hidrogen hijau, dan seluruh armada kereta bisa beroperasi netral CO2.
Pabrik kereta api Alstom dari Prancis punya pabrik di Salzgitter, Niedersachsen, Jerman. Di sini para insinyur mengembangkan kereta berbahan bakar hidrogen. Selebihnya diproduksi secara internasional. Gerbongnya diproduksi di Polandia, sel bahan bakar di Kanada. Ini kereta hidrogen pertama di dunia yag diproduksi massal.
"Eropa adalah lokomotif penggeraknya," demikian dikatakan Andreas Frixen yang mengepalai Alstom di Salzgitter. Ia menjelaskan, karena di sini teknik tersebar luas dan punya persyaratan terbaik. "Tapi kami menunggu permintaan dari seluruh dunia."
Siemens yang jadi pesaing Alstom, juga meluncurkan "Mireo plus H" dalam sektor ini, bekerja sama dengan perusahaan kereta api Jerman, Deutsche Bahn. Namun, kereta buatan Siemens masih dalam tahapan uji coba.
Kota-Kota Hijau Inovatif di Eropa
Lebih dari sepertiga warga Uni Eropa kini tinggal di kota. Melalui konferensi ‘Cities of Tomorrow,' kota-kota di Eropa diajak untuk memenuhi target kawasan. Berikut wujud inovasi kehidupan urban yang berkelanjutan.
Foto: CC/Negu
Kopenhagen yang Hijau
Skandinavia adalah rumah bagi beberapa kota terbersih dan paling inovatif di Eropa. Kopenhagen didapuk sebagai "Ibukota Hijau Eropa 2014". Ibukota Denmark ini menuju netral karbon pada tahun 2025. Transportasi publik ditingkatkan, emisi dibatasi dan warga didorong untuk bersepeda.
Foto: CC/Negu
Energi Terbarukan untuk Transportasi Publik Stockholm
Stockholm menjadi salah satu yang terdepan di Eropa kalau menyangkut udara bersih dan transportasi ramah lingkungan. 75 persen jaringan transportasi kota memanfaatkan energi terbarukan dan pajak kemacetan membantu mendorong warga untuk memakai transportasi publik. Tahun 2007, udara Stockholm memiliki tingkat partikulat terendah di Eropa, dan kualitas udaranya sejak itu terus meningkat.
Foto: picture-alliance/dpa/Paul Eckenrot
Siena: Kota Netral Karbon Pertama di Eropa
Setahun lebih awal dari jadwal, kota Siena di Italia menjadi kota netral karbon pertama di Uni Eropa. Bagaimana caranya? Dengan mengurangi penggunaan bahan bakar fosil, melindungi hutan, beralih ke biomassa dan memproduksi energi panas bumi. Siena juga memberlakukan perencanaan energi baru yang fokus pada pengurangan konsumsi energi kalangan warga dan bisnis.
Foto: cc-by-sa/Massimo Catarinella
Bus-Bus Hidrogen di Islandia
Berkat lokasinya yang dikelilingi gunung berapi dan sumber air panas, Reykjavik kaya akan opsi energi terbarukan. Kota ini mentargetkan 100 persen bebas dari bahan bakar fosil pada tahun 2050 dan akan sepenuhnya bergantung pada tenaga hidrogen dan panas bumi. Bus-bus hidrogen menjadi transportasi warga di sekitar pulau, dan 90 persen lebih bangunan di ibukota memanfaatkan energi panas bumi.
Foto: picture-alliance/dpa
Trem-Trem di Nantes
Kota terbesar keenam di Perancis, Nantes, memiliki kebijakan transportasi hijau yang fokus pada transportasi publik dan sepeda. Bahkan, Nantes adalah kota pertama di Perancis yang memperkenalkan kembali trem, yang secara dramatis mengurangi polusi udara dan emisi CO2.
Foto: imago/McPHOTO
Menghirup Udara Segar di Vilnius
Meski lalu lintas semakin padat di pusat ibukota Lituania, Vilnius mempunyai salah satu kualitas udara terbaik di Eropa. Kunci suksesnya tidak banyak berpangku pada inovasi namun tradisi lama yakni pepohonan. Hutan-hutan besar, taman dan kebun mengelilingi kota dan politisi setempat bekerja keras untuk memelihara ruang hijau.
Foto: Fotolia/Aleksandr Volkov
Kotoran Manusia Menghangatkan Rumah
Warga kota Didcot di Oxfordshire adalah yang pertama di Inggris yang menghangatkan rumah mereka dengan gas yang terbuat dari tinja mereka sendiri. Butuh sekitar tiga pekan untuk memproses limbah mentah dan menyediakan bahan bakar hayati bagi rumah tangga. Tidak berbau, berkelanjutan dan pasokannya berlimpah.
Foto: Getty Images
Percikan Berkelanjutan di Berlin
Pemerintah ibukota Jerman telah menciptakan ‘waterscape kota’ untuk menarik perhatian warga terhadap pentingnya penggunaan air yang berkelanjutan. Sistem atap hijau dan kolam-kolam yang menampung air hujan kemudian digunakan untuk mengairi kanal-kanal di Potsdamer Platz dan menyuplai baik kamar mandi maupun sistem pemadaman api di gedung-gedung terdekat.
Foto: imago/Schöning
Tantangan Masa Depan
Kota-kota Eropa yang sedang booming menghadapi tantangan besar selain perlindungan lingkungan. Penurunan populasi, polarisasi sosial, dan kerentanan beragam tipe kota akan semakin mempengaruhi pembangunan perkotaan. Isu-isu ini juga menjadi bahasan utama dalam konferensi Cities of Tomorrow di Brussel.
Foto: picture-alliance/dpa
9 foto1 | 9
Diperhitungkan, dua tahun mendatang kereta hidrogen buatan Siemens akan melayani rute regional. Uji coba pertama sudah sukses dilakukan, tetapi hingga seluruh kereta diesel diganti, perlu waktu cukup lama.
Kepala Dewan Pimpinan Deutsche Bahn, Richard Lutz mengatakan, "Paling tidak, kami sudah mencanangkan mengganti 3.000 lokomotif diesel." Ia menjelaskan, pihaknya ingin melakukan perubahan terkait perlindungan iklim. Hingga paling lambat 2040, saat di mana DB hendak sepenuhnya netral iklim.
Apakah kereta hidrogen benar-benar bisa menggantikan kereta berpenggerak diesel, tergantung dari apakah tersedia cukup pasokan hidrogen hijau. Untuk tahap awal, kereta hidrogen harus terlebih dulu membuktikan kehandalannya dalam praktik operasional.