Hidupkan Lagi Kejayaan, Air India Borong 250 Pesawat Airbus
Andreas Spaeth
16 Februari 2023
Setelah beberapa kali merger, maskapai swasta Air India bersiap menjadi yang dominan di kawasan ini. Rekor pembelian pesawat itu dimaksudkan untuk memperbarui armada.
Iklan
Pada hari Selasa (14/02), Air India, yang kini berstatus perusahaan milik swasta, telah sepakat untuk membeli 250 pesawat jet dari Airbus. Kesepakatan itu juga mencakup pembelian 210 pesawat berbadan sempit dan 40 pesawat berbadan lebar. Maskapai ini diperkirakan akan membeli tambahan 220 pesawat lainnya dari Boeing.
Air India yang kembali dimiliki oleh Tata Group sejak Januari 2022, memecahkan rekor pemesanan pesawat terbanyak di dunia. Hal itu dimaksudkan untuk memperbaharui dan memperbesar armada yang sudah tua, setelah puluhan tahun diabaikan oleh pemerintah.
Hal terpenting dalam menempatkan Air India kembali ke masa kejayaan adalah dengan restrukturisasi besar-besaran dari kepentingan penerbangan Tata Group, yang kini memegang 100% kepemilikan Air India.
Rencana besar
Menurut CEO Campbell Wilson, "mengesampingkan berbagai maskapai penerbangan dan berbagai merek yang berada di bawah portofolio Tata, apa yang saya lihat dari perspektif Air India adalah perlunya layanan penuh dan penawaran berbiaya rendah," katanya kepada media India pada Oktober lalu.
Iklan
"Jadi, ambisi kami adalah untuk membangun sebuah maskapai layanan penuh kelas dunia dan maskapai berbiaya rendah kelas dunia di bawah Grup Air India dan mengoperasikannya secara sinergis," tambahnya.
Untuk menghadirkan wajah Air India yang "baru" dengan tampilan yang lebih segar kepada publik, perusahaan tengah menyiapkan peluncuran merek baru, yang saat ini dilaporkan sedang dikerjakan oleh konsultan yang berbasis di Inggris, Futurebrand.
Deretan Kecelakaan Pesawat Mematikan di Indonesia
Jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182 kembali menambah daftar kecelakaan pesawat di Indonesia. Berikut sederet kecelakaan pesawat terburuk yang pernah terjadi di Tanah Air dalam kurun waktu 25 tahun terakhir.
Foto: Dita Alangkara/AP Photo/picture alliance
Sriwijaya Air SJ182 - 9 Januari 2021
Pesawat Sriwijaya Air nomor penerbangan SJ 182 rute Jakarta – Pontianak jatuh di perairan Kepulauan Seribu pada Sabtu (09/01). Pesawat jenis Boeing 737-500 ini membawa 50 penumpang dan 12 kru. Pesawat hilang kontak tak lama setelah lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten. Hingga berita ini diturunkan, Tim SAR gabungan masih melakukan pencarian di lokasi jatuhnya pesawat.
Foto: Oscar Siagian/Getty Images
Lion Air JT610 - 29 Oktober 2018
Pesawat Lion Air dengan nomor penerbangan JT 610 rute Jakarta - Pangkal Pinang jatuh di perairan Krawang, Jawa Barat pada 29 Oktober 2018. Sebanyak 189 penumpang dan kru tewas dalam peristiwa ini. Pesawat jenis Boeing 737 MAX tersebut diketahui sempat mengalami masalah teknis pada penerbangan sebelumnya.
Foto: Reuters
Air Asia QZ8501 - 28 Desember 2014
Pesawat Air Asia QZ 8501 rute Surabaya - Singapura jatuh di perairan Selat Karimata, Kalimantan Tengah pada 28 Desember 2014. Pesawat jenis Airbus A320-200 ini mengangkut 162 penumpang dan kru, seluruhnya tewas. Pilot sempat meminta izin untuk naik ke ketinggian 38 ribu kaki, dari ketinggian saat itu 32 ribu kaki. Namun, ATC belum memberi izin. Itulah kontak terakhir dengan Air Asia QZ 8501.
Foto: Reuters/Darren Whiteside
Sukhoi Superjet 100 - 9 Mei 2012
Pesawat Sukhoi Superjet 100 (SSJ 100) mengalami kecelakaan setelah menabrak tebing di Gunung Salak, Jawa Barat pada 9 Mei 2012. Pesawat lepas landas dari Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, untuk melakukan demonstrasi penerbangan perdana pesawat tersebut. Sebanyak 45 penumpang dan awak pesawat tewas dalam kejadian tersebut. KNKT menyampaikan kelalaian pilot jadi penyebab terjadinya kecelakaan.
Foto: AP
Adam Air KI574 - 1 Januari 2007
Pesawat Adam Air KI 574 rute Surabaya - Manado jatuh di Selat Makassar pada 1 Januari 2007. Pesawat Boeing 737-400 ini mengangkut 102 penumpang dan kru, seluruhnya tewas. Black box ditemukan di kedalaman 2.000 m di perairan Majene, Sulawesi Barat pada 28 Agustus 2007. Cuaca buruk, kerusakan alat bantu navigasi IRS, dan kegagalan pilot hadapi situasi darurat disebut jadi penyebab jatuhnya pesawat.
Foto: picture-alliance/ dpa
Mandala Airlines RI091 - 5 September 2005
Pesawat Mandala Airlines nomor penerbangan RI 091 gagal lepas landas dari Bandara Polonia Medan dan jatuh di kawasan Padang Bulan, Medan, pada 5 September 2005. Pesawat dengan rute Medan - Jakarta ini mengangkut 117 penumpang dan kru. Sebanyak 17 penumpang selamat, namun 44 warga Padang Bulan turut menjadi korban.
Foto: AP
Garuda Indonesia GA152 - 26 September 1997
Pesawat Garuda Indonesia GA 152 rute Jakarta - Medan jatuh di Buah Nabar, Kec. Sibolangit, Kab. Deli Serdang, Sumatera Utara pada 26 September 1997. Pesawat Airbus A300-B4 ini kecelakaan saat hendak mendarat di Bandara Polonia Medan. Sebanyak 234 penumpang dan kru dinyatakan tewas. Hingga kini, ini merupakan kecelakaan pesawat terburuk dalam sejarah Indonesia.
rap/hp (dari berbagai sumber)
Foto: AP
7 foto1 | 7
Momentum pertumbuhan seiring meledaknya jumlah penumpang
India merupakan salah satu pasar penerbangan dengan angka pertumbuhan tercepat di dunia. Setelah pandemi, pasar domestik kembali bangkit, dengan sekitar 123 juta penumpang domestik pada tahun 2022, 47% lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya.
Saat ini, Air India hanya memiliki 114 pesawat dalam armadanya. Namun, banyak di antaranya telah dinonaktifkan karena kurangnya dana untuk suku cadang. 70 pesawat merupakan pesawat Airbus berbadan sempit dan 44 pesawat jet jarak jauh Boeing 777 dan 787.
Tata SIA Airlines, yang beroperasi sebagai Vistara, memiliki tiga pesawat 787 sebagai satu-satunya maskapai penerbangan India yang mampu terbang antar benua. Tidak heran jika maskapai-maskapai penerbangan negara ini telah kehilangan pangsa pasar yang sangat besar kepada maskapai-maskapai besar lainnya seperti Emirates.
Sebagai langkah sementara untuk meningkatkan pertumbuhan jangka pendek, Air India menambahkan total 42 pesawat pada kuartal pertama tahun ini, dengan 31 di antaranya merupakan jet andalan A320 dan sisanya adalah pesawat berbadan lebar.