Jika hendak berkunjung ke Hilgermissen dengan mengandalkan GPS, akan kesulitan. Di desa ini tidak ada nama jalan, dan nomor rumah pun tidak memiliki urutan yang jelas.
Iklan
Hilgermissen adalah desa yang terletak di utara Jerman dengan jumlah penduduk sekitar 2000 jiwa. Di desa ini tidak ada nama jalan. Ratusan rumah di Hilgermissen hanya ditandai dengan angka. Untuk surat-menyurat, penduduk memberikan sebagai alamat pos hanya nomor pada rumah dan nama daerah mereka tinggal. Seperti misalnya, kalau tinggal di Jakarta, maka di atas amplop akan tertera, Kebayoran Lama 15.
Tahun lalu, badan permusyawaratan desa setempat meloloskan mosi untuk memperkenalkan nama jalan di Hilgermissen. Pihak yang menganjurkan pengenalan nama jalan antara lain perusahaan pos dan kurir serta turis, yang sering kesulitan menemukan tujuan karena nomor rumah pun tidak berurutan dan lokasinya bisa saling berjauhan.
"Ada beberapa nomor rumah yang terpisah sekitar 3 kilometer," kata warga dan pendukung rencana nama jalan, Arne Röhrs.
Uniknya Berbelanja di Supermarket Jerman
Tujuh Tantangan berbelanja di Supermarket Jerman.
Foto: DW/E. Grenier
Ragam Jenis Supermarket
Pilihan jenis supermarket bisa membingungkan kaum pendatang. Ada supermarket normal ada juga supermarket diskon seperti Aldi dan Lidl. Ada juga supermarket 'Bio' yang menjual bahan-bahan organik khusus. Jika Anda berencana memasak makanan ala 'Timur Tengah', supermarket Turki adalah pilihan terbaik. Toko Asia juga bisa menjadi pilihan untuk masakan-masakan oriental.
Foto: picture-alliance/dpa/U. Anspach
Jangan lupa bawa koin!
Para pendatang kaget setelah menemukan bahwa troli belanja supermarket di Jerman terantai satu sama lain. Untuk membuka rantai, Anda akan memerlukan koin 1€. Bukan takut troli dicuri, tapi koin ini memotivasi orang untuk mengembalikan troli pada tempatnya. Koin atau token seukuran koin 1€ Anda akan dikembalikan setelah troli dikembalikan dan dirantai kembali.
Foto: DW/E. Grenier
Rencana makanan hari Minggu Anda
Toko tutup di hari Minggu dan hari libur, jadi jangan lupa berbelanja sehari sebelumnya. Hukum Jerman mengatur waktu buka toko dimana setiap pekerja akan memiliki ''hari tenang'' setiap minggunya. Namun jangan kuatir, ada toko kecil dan restoran yang buka Hari Minggu untuk yang mencari makanan atau minuman. Tapi ada juga hari Minggu tertentu, "verkaufsoffener Sonntage", di mana pertokoan buka.
Foto: picture-alliance/dpa/F. Rumpenhorst
Seperti tak ada hari esok
Di hari raya besar seperti Natal dan Paskah, keluarga merayakannya dengan perayaan besar. Di hari besar seperti ini supermarket pun akan tutup. Anda seolah akan merasa semua orang berbelanja sangat banyak seolah tak ada hari esok. Jika Anda hanya membutuhkan coklat atau roti, pergilah ke toko roti, jangan menghabiskan waktu menunggu antrian kasir yang panjang.
Foto: picture-alliance/imageBROKER
Kekacauan saat kasir baru dibuka
Orang Jerman terbiasa dengan budayanya yang teratur dan rapi. Namun stereotip ini tiba-tiba hilang jika jalur kasir lain dibuka.Orang berebutan pindahke kasir yang baru buka. Siapa cepat dia dapat! Ternyata diam-diam orang yang mengantri pun begitu sigap.
Foto: DW/E. Grenier
Pentingnya balok pemisah
Balok pemisah diantara dua konsumen nampaknya sangat sangat penting di Jerman. Anda bisa saja meletakkan semua belanjaan Anda di 'ban berjalan' tanpa meletakkan balok pemisah, tapi waspadalah! Orang-orang tua Jerman yang berdiri di belakang Anda akan mengingatkan Anda: balok pemisah adalah sebuah prioritas yang tidak bisa dilupakan.
Foto: DW/E. Grenier
Petugas kasir yang duduk
Jika di Indonesia atau di Amerika petugas kasir harus berdiri untuki melayani Anda, di Jerman para petugas kasir ini akan duduk saat melayani anda. Duduk disini bukan berarti santai, mereka akan sangat efektif melakukan pekerjaan mereka.
Foto: picture alliance/dpa/O. Berg
Bersiaplah mengepak belanjaan Anda
Jika di Indonesia petugas kasir dengan sabar mengepak barang belanjaan Anda, tidak demikian ceritanya di Jerman. Saat berbelanja para ekspatriat kerap kali mengeluh dan stress soal ini : tempat pengepakan belanjaan yang sangat kecil dan petugas kasir yang kerap memindai barang dengan sangat cepat. (Teks: Elizabeth Grenier/sc/hp)
Foto: picture-alliance/dpa
8 foto1 | 8
Badan permusyawaratan desa bahkan telah menugaskan tim dari Universitas Osnabrück untuk mempelajari masalah akses desa, demikian menurut situs majalah Jerman Der Spiegel.
Namun warga yang menolak proposal serupa tahun 2013 membuat petisi menentang rencana baru dan mengumpulkan ratusan tanda tangan. Hingga diputuskan untuk mengadakan referendum hari Minggu lalu (03/02).
Hasilnya, 60 persen dari 1.282 orang yang mengambil bagian dalam referendum tidak setuju dengan mosi pemberian nama jalan tersebut. Warga yang turut memberikan suara jumlahnya 69%. Hasil referendum mengikat setidaknya untuk dua tahun ke depan.
Meskipun secara resmi hanya memiliki angka, beberapa jalan telah diberi julukan oleh penduduk, termasuk Bäckerweg [jalan tukang roti], nama populer yang digunakan di banyak kota di Jerman. (vlz/ap)
Jangan lewatkan konten-konten eksklusif berbahasa Indonesia dari DW. Ayo berlangganan gratis newsletter mingguan Wednesday Bite. Recharge pengetahuanmu di tengah minggu, biar topik obrolan makin seru!