Warga Pakistan Beralih Beli Hewan Kurban Secara Online
28 Juli 2020
Ancaman virus corona membuat warga muslim Pakistan menjauhi pasar tradisional dan beralih ke toko online buat membeli hewan kurban. Tapi absennya para calon pembeli dari pasar membuat pedagang hewan kehilangan pemasukan
Iklan
Pada hari Minggu (26/07) menjelang perayaan Idul Adha, pasar ternak di Karachi, kota terbesar di Pakistan terlihat lebih sepi jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Penyebabnya adalah pembatasan sosial menyusul wabah COVID-19. Pada hari Selasa (28/7), pemerintah setempat menganjurkan warga membeli hewan kurban secara online, atau setidaknya menggunakan masker ketika berbelanja ke pasar kurban.
Salah seorang penjual yang berpergian sejauh ratusan kilometer untuk menjual hewan ternaknya mengaku angka penjualan tahun ini turun drastis.
"Saya tidak mengerti virus corona ini. Saya belum melihat ada yang sekarat karenanya,” kata pedagang Muhammad Akram. "Lihatlah ke sekelilingmu, tidak ada yang memakai masker."
"Dalam empat minggu terakhir telah terjadi pengurangan yang signifikan dalam penyebaran pandemi, dengan penurunan 80% kasus kematian," kata Menteri Negara Kesehatan Pakistan, Zafar Mirza.
Lonjakan perdagangan online
"Idul Fitri lalu, di mana orang-orang bertemu, bepergian, dan seluruh interaksi ini menyebabkan peningkatan kasus," kata Mizra. “Warga harus menanggapi (COVID-19) dengan sangat serius dan bertindak secara bertanggung jawab. Ada kemungkinan kasusnya akan naik lagi, seperti Spanyol. ”
Sementara pengunjung pasar berkurang, kini lebih banyak orang membayar amal untuk menyembelih ternak atas nama mereka dan memberikan potongan hewan kurban yang kemudian menyumbangkannya kepada yang membutuhkan.
"Kami trauma karena kehilangan dua paman akibat COVID-19," kata Saddid Hossain di ibu kota Dhaka kepada AFP. "Tapi kami harus mempertahankan tradisi agama, jadi kami sekarang membeli daging kurban secara online dari pedagang sapi."
Pashu Bajaar, salah satu situs penjualan hewan ternak online terbesar di Pakistan mengklaim angka penjualan melonjak dari cuma belasan pada tahun lalu, menjadi lebih dari 2.500 ekor dalam tiga bulan terakhir. "Kami sudah mendapat ribuan pesanan online untuk tahun depan," kata direkur utamanya, Sanjeev Kumar.
Maraknya bisnis penjualan hewan kurban secara online juga ditandai oleh kemunculan belasan aplikasi ponsel yang khusus melayani konsumen Idul Adha. Penggagas aplikasi bernama Qurbani, Muhammad Ali Chaudry, mengatakan "jumlah pesanan melonjak setinggi langit."
Adapun bagi peternak asal Islamabad, Muhammad Naeem, penjualan secara online kini mencakup hampir separuh nilai penjualan hewan ternaknya. (ha/hp/rzn: rtr,afp)
Keistimewaan Musim Haji Dalam Angka
800.000 kursi bus, 100.000 tenda dan 2,1 juta gelas plastik setiap hari: Inilah alasan kenapa musim haji merupakan peristiwa massal paling akbar sejagad.
Foto: picture alliance/abaca/Orhan Akkanat
100.000 Tenda
Saban tahun padang Mina menjelma menjadi kota tenda. Hampir dua juta jemaah haji harus menginap di kawasan seluas 20 kilometer persegi buat menunaikan ibadah Wukuf. Setiap tenda yang rata-rata memiliki luas 25x10 meter itu dilengkapi dengan sistem pendingin ruangan dan mampu menampung hingga 250 orang.
Foto: AFP/Getty Images/F. Nureldine
18.000 Bus
Sebanyak 23 perusahaan transportasi lokal bergabung buat menyediakan lebih dari 800.000 kursi di 18.000 bus untuk mengangkut jemaah haji. Pemerintah juga membangun 18 pusat perawatan terpadu di antara Mekkah dan Madinah untuk menjamin kelancaran transportasi jika bus mengalami kerusakan di tengah jalan.
Foto: Reuters/A. Jadallah
17.000 Petugas Kesehatan
Tidak hanya petugas kesehatan, pemerintah Arab Saudi juga menyediakan 158 posko kesehatan serta 25 rumah sakit dengan 5.000 tempat tidur. Selain itu sejumlah helikopter, 100 ambulans dan 51 bus medis disiapkan untuk situasi darurat serupa tragedi di Mina 2015 silam.
Foto: Getty Images/AFP/A. Gharabli
2,5 Juta Hewan Kurban
Sedikitnya 2,5 juta hewan kurban terjual selama musim haji 2014. Tahun ini jumlahnya diperkirakan bakal meningkat. Beberapa dekade silam siswa daging kurban yang tidak dikonsumsi harus dimusnahkan. Kini pemerintah Arab Saudi mendonasikan daging tersebut. Suriah adalah penerima sumbangan daging kurban terbesar tahun ini.
Foto: Reuters
221.000 Jemaah Indonesia
Hampir dua juta jemaah dari 188 negara akan menyambangi Arab Saudi tahun ini. Indonesia mengirimkan kontingen terbesar dengan 221.000 orang. Sementara Pakistan berada di urutan kedua dengan 128.000 jemaah. Sisanya berasal dari India, Bangladesh, Nigeria, Mesir, Iran, Turki, Aljazair dan Maroko.
Foto: Reuters/A. Jadallah
5,3 Milyar Dollar AS
Berbelanja hadiah atau oleh-oleh sudah menjadi tradisi jemaah haji Indonesia. Ternyata budaya serupa juga dimiliki warga negara lain yang beribadah ke tanah suci. Tercatat tahun 2015 jemaah haji membelanjakan uang senilai 20 milyar Riyal atau sekitar 5,3 milyar Dollar AS. Saking ramainya, pemimpin spiritual Iran Ayatollah Khamanei memperingatkan agar jemaah mengurangi aktivitas belanja tahun ini
Foto: Getty Images/AFP/O. Salem
5.000 Kamera Pengawas
Sebanyak 17.000 personil keamanan beserta 3.000 kendaraan dikerahkan buat mengamankan musim haji tahun ini. Dari sekitar 5.000 kamera pengawasa yang dipasang buat memonitor arus jemaah, 1.000 diantaranya berada di Masjid al-Haram di Mekkah. Tahun ini aparat keamanan sudah memulangkan 120,000 jemaah yang kedapatan tidak memiliki visa haji.
Foto: picture-alliance/dpa/Qabalan
23.000 Petugas Kebersihan
Setiap tahun jemaah haji rata-rata meninggalkan 6 juta ton sampah. Untuk itu sebanyak 23.000 petugas bersiaga membersihkan Mekkah dan Madinah. Tidak heran, karena jemaah haji membuang 2.1 juta gelas plastik air zamzam setiap hari. Tahun 2014 saja kota Mekkah mencatat sampah makanan sebanyak 5.000 ton yang dibuang selama musim haji. (rzn/ap - dari berbagai sumber)