Jepang Investasi Ratusan Miliar Rupiah Buat Kantong Kertas
25 Juli 2019
Pabrikan kantong kertas terkemuka asal Jepang, The Pack, akan segera membangun fasilitas produksi di Indonesia untuk memenuhi permintaan kantong belanja yang terbuat dari kertas yang meningkat di Asia Tenggara.
Iklan
The Pack akan menginvestasikan sekitar 2 hingga 3 miliar yen (Rp 258 miliar - Rp 387 miliar) dalam bentuk pabrik yang rencananya mulai beroperasi pada Desember 2020. Langkah ini dilakukan seiring adanya tren untuk menghindari penggunaan plastik.
Saat ini di Indonesia sedang berlangsung perdebatan untuk melarang penggunaan kantong plastik di toko-toko. Perusahaan ini berharap negara-negara Asia Tenggara lainnya juga turut mempertimbangkan langkah serupa. Mereka berharap untuk bisa mengekspor kantong kertas hasil produksi pabrik baru ke lebih banyak pasar.
Konsumen Indonesia yang mereka sasar adalah yang cenderung berbelanja di butik dan pusat perbelanjaan kelas atas. Barang-barang yang baru dibeli dari tempat-tempat semacam ini umumnya dikemas dengan menggunakan kantong kertas.
Geser pemakaian plastik
The Pack telah memiliki fasilitas produksi di Cina, dan pembangunan pabrik di Indonesia ini akan menjadi fasilitas pertama di Asia Tenggara. Produsen pengemasan yang berbasis di Osaka diharapkan akan membentuk usaha patungan dengan mitra lokal yang menawarkan saluran penjualan di Indonesia dan di tempat lain. Detail terkait kesepakatan ini akan segera dirampungkan.
Sekitar 30 persen pendapatan dari grup perusahaan ini pada tahun 2018 didapatkan dari penjualan kantong kertas. Perusahaan ini menargetkan pendapatan sebesar 100 miliar yen (Rp 13 triliun) pada 2020 melalui operasi yang lebih kuat di luar negeri.
ae/ (asia.nikkei)
Tak Lagi Pakai Plastik, Kemasan Sayuran di Supermarket Ini Pakai Daun
Karton, plastik, begitu banyak kemasan barang dari supermarket akhirnya terbuang percuma di tong sampah dan merusak lingkungan. Di Bali, beberapa supermarket mengemas sayuran yang dijual dengan menggunakan daun.
Foto: Bintang Supermarket
Uniknya kemasan ini
Mengurangi limbah plastik, kini supermarket di Bali beralih dari kemasan plastik ke bahan kemasan baru. Salah satunya menggunakan daun pisang. Selain unik, terlihat menarik.
Foto: Bintang Supermarket
Berbagai sayuran dikemas dengan daun
Bintang Supermarket yang terletak di Ubud dan Seminyak ini gunakan daun pisang untuk membungkus sayuran yang dijual, seperti bayam, pak choi, cabe, daun bawang, hingga buncis, dll.
Foto: Bintang Supermarket
Ramah lingkungan
Demi menjaga lingkungan, Bintang Supermarket di Ubud dan Seminyak Bali mengubah kemasan sayuran yang awalnya menggunakan plastik menjadi daun pisang.Menurut Agus Sanjaya dari Bintang Supermarket, plastik butuh ratusan tahun untuk terurai, oleh sebab itu timnya ingin mengurangi sampah plastik yang banyak diproduksi manusia.
Foto: Bintang Supermarket
Tak jual styrofoam
Penggunaan daun pisang dilakukan sejak awal 2019. Dari Januari 2019 supermarket ini tidak lagi memberi kantong pada konsumen dan tidak menjual lagi sedotan, styrofoam, dan kantong kresek.
Foto: Bintang Supermarket
Efisien
Menurut supermarket tersebut, pembungkusan memakai daun dinilai paling efisien dalam penggunaannya. Ke depan mereka juga ingin memanfaatkan bekas sarang lebah dan rumput laut sebagai kemasan. Sekarang harganya masih tinggi. Sementara daun pisang tergolong murah.
Foto: Bintang Supermarket
Mudah terurai
Selain bisa buat membungkus, daun yang sudah tak terpakai ini lebih mudah terurai di tanah. Hasil kompos daun bisa menambah kesuburan tanah.
Foto: Bintang Supermarket
Disukai konsumen
Di media sosial, metode pembungkusan sayuran ini mendapatkan reaksi positif. Ke depan, supermarket ini ingin menyediakan sedotan dari bambu dan tangkai bunga rumput, sebagai pengganti sedotan plastik.