Hormati Mandela, Jerman Kibarkan Setengah Tiang
6 Desember 2013Pemerintah Jerman memerintahkan pengibaran bendera setengah tiang di kantor-kantor pemerintahan untuk menghormati kepergian tokoh Afrika Selatan Nelson Mandela. Bendera setengah tiang dikibarkan selama masa perkabungan di Afrika Selatan. Nelson Mandela meninggal hari Kamis tengah malam (05/12) di rumahnya di Johannesburg pada usia 95 tahun.
Berikut reaksi para tokoh politik dan masyarakat Jerman:
Angela Merkel, Kanselir:
"Nelson Mandela dengan teladan yang cemerlang serta pesan politik terakhirnya untuk menghindari aksi kekerasan dan segala bentuk rasisme, akan tetap menjadi inspirasi untuk umat manusia di seluruh dunia. Jerman ikut berduka cita bersama rakyat Afrika Selatan.“
Joachim Gauck, Presiden Jerman:
“Negarawan besar. Mandela adalah personifikasi bagi rekonsiliasi, perdamaian dan keadilan. Sekalipun mengalami penindasan selama 27 tahun, ia menemukan keberanian dan kekuatan untuk memimpin negaranya menuju demokrasi tanpa kekerasan."
Guido Westerwelle, Menteri Luar Negeri:
"Visi politik Nelson Mandela untuk perdamaian dan kebebasan, kekuatannya yang tak tergoyahkan untuk rekonsiliasi dan penghormatan terhadap kemanusiaan, ini menjadi harapan dan inspirasi bagi warga Afrika dan seluruh dunia".
Martin Schulz, Ketua Parlemen Eropa:
"Dunia kehilangan seorang pahlawan dan ikon. Seorang pembela kebebasan, keadilan dan kesetaraan. Ia menjadi inspirasi bagi jutaan manusia. Goodbye Madiba."
Frank-Walter Steinmeier, Ketua Fraksi SPD:
"Mandela telah mengubah wajah Afrika, namun ia tetap merupakan orang yang sederhana, penuh keramahan dan hampir selalu menahan diri. Itu sebabnya ia dikagumi dan dicintai di seluruh dunia."
Andrea Schockenhoff, Wakil Ketua Fraksi CDU:
"Dengan kepergian Nelson Mandela kita kehilangan seorang teladan besar. Ia berjuang selama hidupnya untuk perdamaian, kemanusiaan dan keadilan, menentang rasisme, penidasan dan intoleransi. Ia menunjukkan bahwa kekerasan dan kebencian bisa dikalahkan, kebebasan dan rekonsiliasi bisa dicapai."
Thomas Bach, Ketua Komite Olimpiade, IOC:
"Gerakan olimpiade berduka atas kepergian seorang sahabat besar dan pahlawam kemanusiaan. Kami berbangga, karena ia melihat potensi besar olahraga dalam mengumpulkan manusia (dari berbagai bangsa)."
Robert Zollitsch, Uskup Agung (Katolik):
Dia tidak membiarkan dirinya dikendalikan oleh kepahitan, melainkan harapan, bukan balas dendam, tapi tekad untuk rekonsiliasi. Saya harap, Mandela tetap menjadi smbol inspirasi bagi generasi-generasi selanjutnya".
Nikolaus Schneider: Ketua Dewan Gereja Jerman (Protestan):
"Mandela adalah duta suara hati nurani dan pengharapan. Ia seorang tokoh dunia yang berakar pada spiritualitas dan nilai-nilai budaya. Ini semua menjadi sumber kekuatan baginya di hari-hari yang kelam."
hp/rn (dpa, afp, epd, kna)