Peneliti Inggris dan Korea mengatakan oksitosin, hormon pada manusia yang juga dikenal sebagai "hormon cinta", berpotensi sebagai pengobatan bagi penderita anoreksia.
Iklan
Saat mempelajari pasien anoreksia, para peneliti menemukan bahwa oksitosin bisa mengubah cara pandang penderita pada makanan berlemak dan tubuh berukuran gemuk. Sehingga penggunaan hormon ini disarankan untuk dikembangkan sebagai terapi yang membantu pasien anoreksia untuk mengatasi obsesi diet berlebihan.
Mengapa Kita Cinta Orang Lain? Beberapa Teori
Cinta romantis indah, membutakan mata dan mematahkan hati. Kadang semuanya sekaligus. Mengapa kita melakukannya? Apa cinta membuat hidup berarti? Berikut beberapa teori.
Foto: Colourbox/Anna Omelchenko
Tidak Sekedar Mencintai?
Apakah jatuh cinta atau mencintai orang ada "tujuannya"?.Hal itu belum berhasil diungkap dengan bukti-bukti meyakinkan oleh psikologi dan ilmu alam. Apakah untuk memenuhi hasrat seksual? Apakah hanya itu yang kita perlukan? Apakah kita memerlukannya? Saat ilmu alam gagal menjelaskan, sejumlah filsuf tampil mengemukan teori tentang cinta. Berikut beberapa diantaranya:
Foto: picture-alliance/dpa/Lehtikuva Pekka Sakki
Ingin Merasa Utuh
Dalam karyanya yang berjudul "Simposium" Plato (428/427 - 348/347 SM) mengungkap teorinya, bahwa manusia dulunya mahluk berkaki dan bertangan empat, dan berkepala dua. Suatu hari mereka membuat dewa tertinggi marah, sehingga ia mengirim kilat dan membelah dua manusia. Akibatnya, manusia terpisah dari pasangannya, dan terus merindukan "belahan hatinya." Cinta bisa membuat orang merasa utuh lagi.
Foto: Fotolia/ Bobo
Orang Lain Bisa Membuat Kita Bahagia
Menurut Arthur Schopenhauer (1788-1860), hasrat pada manusia mendorong manusia untuk berpikir, orang lain bisa membuat bahagia. Tapi itu salah. Alam mengelabui manusia untuk beranak-pinak. Dan akhirnya rasa cinta berpindah menjadi sayang kepada anak. Jadi cinta bagi manusia hanya untuk berkembang biak.
Foto: picture alliance/Bildagentur-online
Pelarian dari Rasa Kesepian
Menurut Bertrand Russell (1872-1970), manusia diciptakan untuk berkembang-biak. Tapi seks tidak memuaskan tanpa rasa cinta. Sementara itu, rasa takut menghadapi dunia dan hidup sehari-hari memicu orang membuat "pertahanan" dan isolasi diri. Cinta, rasa senang, dan intimitas menolong orang mengatasi rasa takut. Orang jadi berani membuka diri. Cinta "memperkaya" orang dan jadi hal yang paling baik.
Foto: imago/emil umdorf
Hanya Penderitaan Yang Salah Dimengerti
Menurut penggagas ajaran Buddha, Siddharta Gautama, orang jatuh cinta untuk penuhi hasrat dan keinginan dasar. Tapi itu suatu kesalahan. Keterikatan pada seseorang, bahkan cinta yang romantis, adalah sumber kesengsaraan. Buddha mengungkap, ada jalan untuk mengatasi hasrat sehingga orang bisa mencapai Nirwana. Itu berarti mencapai situasi damai sepenuhnya, kejelasan, kebijaksanaan dan rasa kasihan.
Foto: Monkey Business - Fotolia.com
Menambah Makna Hidup
Filsuf perempuan asal Perancis Simone de Beauvoir (1908-1986) punya teori lain. Menurutnya, cinta menyebabkan orang saling ingin berinteraksi. Dan itu menjadikan hidup jauh lebih berarti. De Beauvoir fokuskan teorinya pada: bagaimana cara mencintai lebih baik. Menurutnya, mencintai berarti saling mendukung dalam hidup sehari-hari, dan bersama-sama menjangkau hal yang tidak bisa dicapai sendirian.
Foto: colourbox
6 foto1 | 6
Masalah psikologis
Anoreksia nervosa diderita jutaan orang di seluruh dunia. Di Inggris, 1 dari 150 remaja perempuan terkena penyakit tersebut. Anoreksia adalah salah satu penyebab utama kematian di negara itu yang berkaitan dengan kesehatan psikis, baik karena komplikasi fisik maupun bunuh diri.
Selain bermasalah dengan makanan dan bentuk tubuh, pasien anoreksia seringnya tidak memiliki kehidupan sosial yang normal. Antara lain karena kegelisahan, dan hipersensitivitas akan emosi negatif.
"Masalah sosial pasien anoreksia sudah dimulai sejak usia remaja, sebelum penyakit itu diderita," kata Janet Treasure, profesor di King's College London's Institute of Psychiatry yang terlibat dalam dua penelitian hormon tersebut."Dengan menggunakan oksitosin sebagai terapi potensial bagi penderita anoreksia, kami berfokus pada beberapa masalah yang menyebabkan penyakit itu."
Kekuatan Magis Hormon
Saat sedih, gembira atau jatuh cinta - hormon memainkan peranannya. Hormon mengatur perasaan dan fungsi tubuh. Setiap hormon penting bagi kita agar semua berfungsi lancar.
Foto: picture-alliance/dpa
Melayang ke Langit
Jatuh cinta sejuta rasanya. Tubuh terasa bergairah dan tekanan darah meningkat. Saat jatuh cinta, produksi hormon endorfin dipacu. Itulah yang membuat kita bahagia. Tapi hormon itu juga yang diproduksi saat tubuh mengalami situasi darurat. Misalnya korban luka berat akibat kecelakaan sering untuk sementara waktu tidak merasakan sakit.
Foto: Fotolia/Henry Schmitt
Khas Lelaki
Hormon seksual testosteron memainkan peranan hingga lelaki bisa tumbuh kumis dan jenggot. Hormon seksual juga berperan dalam pembentukan ciri khas jenis kelamin. Testosteron misalnya memicu perkembangan penis. Sementara hormon estrogen memicu pembentukan payudara dan rahim. Lebih dari itu, hormon seksual juga punya fungsi lain, yakni memicu gairah seksual dan kesuburan.
Foto: Fotolia/alex.pin
Memicu Pertumbuhan
Hormon somatotropin memicu pertumbuhan anak menjadi dewasa. Hormon ini memicu tubuh memproduksi protein dan lemak lebih banyak dan mempercepat pertumbuhan tulang. Jika hormon yang diproduksi di hypophyse di kawasan otak ini dipacu berlebihan, anak bisa tumbuh abnormal menjadi raksasa.
Foto: picture-alliance/dpa/Hirschberger
Meregulasi Metabolisme Gula
Hormon insulin bertanggung jawab meregulasi metabolisme gula, dengan merangsang sel otot menyerapnya dari darah. Dengan itu kadar glukosa dalam darah turun. Penderita diabetes tidak mampu memproduksi cukup insulin, hingga kadar gula dalam darah tetap tinggi dan bisa memicu bahaya. Untuk membantu regulasi, insulin harus disuntikkan dari luar.
Foto: Fotolia/Dmitry Lobanov
Mengatur Jam Tubuh
Melatonin mengatur ritme siang dan malam tubuh. Hormon diproduksi saat hari gelap, memicu rasa mengantuk dan menyiapkan tubuh untuk tidur. Cahaya memblokir produksi melatonin. Lembaga pengawas makanan dan obat-obatan Eropa 2010 lalu mengizinkan melatonin sebagai produk suplemen untuk mengurangi gejala jetlag. Tapi para ilmuwan meragukan khasiat suplemen mengurangi jetlag.
Foto: picture-alliance/dpa
Mencegah Stres
Kortisol merupakan hormon penting pencegah stres yang biasanya diproduksi tubuh di malam hari. Hormon ini berfungsi pada metabolisme, kondisi psikis dan sistem kekebalan tubuh. Kortisol juga berkhasiat memblokir peradangan dan gejala alergi. Tapi jika digunakan dalam jangka panjang bisa muncul efek negatif bagi tubuh.
Foto: Fotolia/Joerg Lantelme
Tubuh Dalam Situasi Siaga
Adrenalin diproduksi jika tubuh menghadapi rasa takut atau situasi darurat. Hormon ini dengan cepat mengurai cadangan energi yang dibutuhkan untuk kabur saat bahaya atau bertempur melawan musuh. Tapi kini banyak orang mencari "tendangan Adrenalin" dengan melakukan olahraga ekstrim, seperti Bungee-Jumping atau Freefall. Hormon memicu naiknya tekanan darah dan frekuensi detak jantung.
Foto: picture-alliance/dpa/R. Schlesinger
Mencuatkan Rasa Bahagia
Makan coklat atau berolahraga membuat tubuh merasa bahagia. Dua kegiatan itu memicu naiknya dopamin atau serotonin yang dijuluki hormon kebahagiaan. Jika kadar dua hormon itu rendah, tubuh akan merasakan situasi depresi. Untuk mencegahnya silakan berolahraga atau yang lebih gampang: makan cokelat.
Foto: picture-alliance/dpa
8 foto1 | 8
Hormon alami
Oksitosin adalah hormon pada manusia yang dilepaskan secara alamiah. Seperti saat berhubungan seks, melahirkan, dan menyusui. Sebagai produk sintesis, hormon ini sudah diuji coba sebagai pengobatan bagi berbagai kelainan psikiatrik. Beberapan penelitian menunjukkan oksitosin mampu mengurangi kegelisahan sosial para penderita autis.
Gangguan Otak Karena Jatuh Cinta
Ternyata ini bukan masalah hati dan perasaan saja. Menurut ilmu pengetahuan alam, jatuh cinta bisa mengubah cara orang berpikir dan bertindak.
Foto: picture-alliance/dpa/F. May
Mengaburkan Realita
Sebelum orang jatuh cintapun, melihat wajah yang menarik mengaktifkan bagian otak sama, seperti halnya jika minum obat pencegah sakit, atau morfin. Bagian otak ini bertanggungjawab atas perasaan menyukai seseorang. Menurut studi, pria yang diberi sedikit morfin cenderung menilai wajah wanita lebih menarik, dibanding pria yang tidak mendapat morfin.
Foto: Fotolia/Jürgen Fälchle
Membuat Orang Merasa "High"
Ilmuwan di Albert Einstein College of Medicine di New York, AS mengadakan studi atas hasil pemindaian MRI atas sejumlah mahasiswa. Hasilnya menunjukkan, jatuh cinta mengaktifkan sistem syaraf sama pada otak, yang juga terangsang jika orang menggunakan kokain. Ini membuat orang mengalami euforia. Jadi tidak heran juga, kalau Anda merasa "kecanduan" jika jatuh cinta.
Foto: Andreas P/Fotolia.com
Mengalami Sedikit "Lemah Otak"
Penelitian yang dipublikasikan dalam majalah Motivation and Emotion tunjukkan, orang yang jatuh cinta kurang mampu fokuskan diri pada tugas dibanding mereka yang tidak jatuh cinta. Sebabnya, tingkat serotonin di otak menurun, seperti halnya pada kelainan psikologis obsesif-kompulsif. Kurangnya serotonin juga jelaskan mengapa mereka cenderung tidak melihat hal-hal negatif pada pasangannya.
Foto: Fotolia/Franz Pfluegl
Berubah Jadi Jahat
Yang tadinya berteman bisa jadi saling benci karena suka orang yang sama. Jawabannya terletak pada hormon neurologis yang berpengaruh dalam agresid an empati. Menurut peneliti di University of Buffalo, perasaan sayang pada seseorang bisa menyulut sikap melindungi dan agresif terhadap orang lain yang dianggap "menyerang" orang yang disayang. Manis, bukan?
Foto: picture-alliance/Frank May
Merasa Tak Terkalahkan
Keluhan dan rasa sakit hilang jika berpelukan dengan kekasih? Itu bukan kebetulan. Menurut riset Stanford University, bagian otak yang bereaksi terhadap perasaan sayang juga jadi sasaran obat pencegah sakit. Pemindaian pada otak tunjukkan orang yang lihat foto kekasih merasa sakit berkurang, dibanding jika lihat foto teman. Tapi jatuh cinta bukan alternatif bagi obat sakit jika memang diperlukan.
Foto: Colourbox/J. M. Gelpi Díaz
5 foto1 | 5
Pada penelitian pertama, tim seputar Janet Treasure menganalisa 31 pasien anoreksia dan 33 relawan sehat. Ada pasien yang diberikan oksitosin dan ada yang hanya mendapat placebo. Para peserta studi sebelum menelan obat atau placebo diminta untuk mengamati gambar-gambar yang berhubungan dengan berat badan, makan berkalori tinggi dan rendah, serta bentuk tubuh gemuk dan kurus.
Saat mengamati gambar, peneliti mencatat seberapa cepat peserta studi mengidentifikasikannya. Jika mereka cenderung berfokus pada gambar yang negatif, mereka akan mengidentifikasinya secara lebih cepat.
7 Alasan Mengapa Orang Jatuh Cinta Pada Anda
Cinta sesuatu yang misterius? Menurut sejumlah riset di bidang psikologis, bagaimana Anda dibesarkan, minat Anda, serta hormon, mempengaruhi pada siapa Anda jatuh cinta. Tapi juga, siapa yang jatuh cinta pada Anda.
Foto: Colourbox
Punya Kemiripan dengan Anda
Ada yang bilang, kalau bertentangan malah menarik. Tapi Gian Gonzaga, salah satu penulis studi tentang pasangan yang bertemu lewat eHarmony tidak setuju. Menurut studinya, pasangan yang punya banyak persamaan, seperti kepribadian, lebih cocok dalam hidup sehari-hari. "Ini membuat pasangan lebih saling mengerti," kata Gonzaga.
Foto: Imago/E. Umdorf
Suka "Baunya" Anda
Menurut studi University of Southern California, perempuan yang sedang dalam masa subur lebih suka T-Shirt berbau keringat, yang mengandung hormon testosteron dalam jumlah tinggi. Ini sesuai dengan insting lain yang berdasarkan pengaruh hormon. Sejumlah perempuan lebih suka pria dengan garis rahang kuat ketika mereka dalam masa subur.
Para pakar setuju, bahasa tubuh bicara jauh lebih lantang daripada kata-kata. Jika Anda selalu menempatkan tangan di saku, punggung tidak tegak dan bahu Anda mengarah ke depan, Anda memberi isyarat, bahwa tidak tertarik. Jika Anda menggerakkan tangan jika berbicara, dan berdiri dengan postur tubuh terbuka, Anda memberi sinyal, Anda bersedia disapa.
Foto: Fotolia/Martinan
Memandang Mata Anda Selama Dua Menit
Psikolog Joan Kellerman dari University of Massachusetts adakan riset dengan 72 orang yang tidak saling mengenal. Mereka dipilihkan pasangan kemudian diminta saling menatap mata selama dua menit. Mereka kemudian melaporkan merasa tambah suka dengan "pasangannya", dibanding sebelumnya. Itu menunjukkan, saling menatap menyebabkan kontak dengan orang lain, bahkan perasaan suka.
Foto: Fotolia/ArTo
Kalau Anda Punya Anjing
University of Michigan adakan riset dengan sejumlah perempuan yang membaca gambaran tentang seseorang. Jika orang itu punya anjing, bagi mereka orang itu menarik untuk jangka panjang. Berikut hipotesa peneliti: orang yang punya hewan peliharaan beri isyarat mereka berkarakter pengasuh, dan bertendensi mampu menjaga komitmen dalam hubungan jangka panjang. Orang juga tampil lebih rileks dan senang.
Foto: Fotolia/Ljupco Smokovski
Jika Anda Berbakat Musik
Peneliti di Perancis menemukan, kemampuan memainkan alat musik kerap diasosiasikan dengan seleksi seksual. Dalam sebuah eksperimen, seorang pria muda meminta nomor telefon dari 300 perempuan muda yang ditemuinya di jalanan. Jika pria itu memikul gitar, perempuan lebih bersedia memberikan nomor telefon mereka.
Foto: Colourbox
Jika Anda Memakai Warna Merah
Menurut studi yang diadakan di Slovakia, perempuan yang memakai warna merah lebih sukses dalam skenario mencari pasangan. Pakar menduga, perempuan menggunakan warna merah untuk menarik pria yang berpotensi jadi pasangan. Sebaliknya, perempuan juga tertarik pada pria yang mengenakan warna merah, karena warga merah pada pria menunjukkan status sosial tinggi. Begitu menurut The Huffington Post.
Foto: picture-alliance/dpa/T. Brakemeier
7 foto1 | 7
Kurangi fokus
Hasilnya, dipublikasi di jurnal Psychoneuroendocrinology dan menunjukkan bahwa setelah memperoleh oksitosin, pasien anoreksia mengurangi fokus mereka saat melihat gambar makanan dan tubuh gemuk.
Pada penelitian kedua, yang dipublikasikan di jurnal PLOS ONE, peneliti menggunakan peserta yang sama dengan obat dan placebo yang sama. Tapi mereka menguji reaksi akan ekspresi wajah seperti marah, jijik, atau bahagia. Setelah mendapat dosis oksitosin, pasien anoreksia tidak lagi terfokus pada wajah dengan ekspresi "jijik".
Cinta: Perlu Ilmu Tersendiri
Apa kesamaan antara orang yang jatuh cinta dan yang sakit jiwa? Menurut peneliti, kesamaan ada pada keadaan otak. Itu bukan lelucon, melainkan berlandaskan pada ilmu pengetahuan. Fakta apa lagi yang perlu diketahui?
Foto: picture-alliance/dpa
Jatuh Cinta
Jantung berdebar-debar, tangan berkeringat, dan dalam perut rasanya seperti ada yang merayap. Itu tandanya orang jatuh cinta. Dilihat dari segi ilmu pengetahuan, hormon dalam tubuh menyebabkan keadaan darurat mental ini. Tapi hormon yang mana yang menyebabkan perasaan ini?
Foto: Fotolia/Africa Studio
Dorongan Seksual
Agar orang bisa jatuh cinta, harus ada dorongan seksual yang lebih besar. Hormon Testosteron bertanggungjawab untuk itu. Baik pada pria maupun pada wanita yang sedang mencari partner, dapat ditemukan jumlah Testosteron yang lebih tinggi dari biasanya.
Foto: Fotolia/G. Sanders
Kecanduan
Dalam fase tertinggi ketika orang jatuh cinta, Dopamin mulai berperan. Inilah hormon yang disebut "hormon kebahagiaan". Hormon ini antara lain juga diaktifkan oleh Kokain dan Nikotin. Ini jadi penjelasan, mengapa orang yang jatuh cinta tidak bisa lepas satu sama lain. Mereka saling kecanduan.
Foto: picture-alliance/dpa/Patrick Pleul
Seperti Gila
Serotonin adalah hormon yang bertanggung jawab bagi suasana hati yang senang dan emosi yang stabil. Pada orang yang sedang jatuh cinta, kadar Serotonin sangat rendah, sehingga hampir seperti orang yang tidak bisa mengendalikan tindakannya lagi. Oleh sebab itu, orang yang jatuh cinta tidak bisa memikirkan apapun kecuali partnernya.
Foto: imago/CHROMORANGE
"Tendangan" Adrenalin
Jantung berdebar-debar dan tangan lembab. Penyebabnya hormon bernama Adrenalin. Di awal fase jatuh cinta, kadar hormon ini sangat tinggi. Adrenalin menyebabkan rasa lapar berkurang, dan menempatkan tubuh secara umum dalam situasi darurat.
Foto: Getty Images/AFP
Setia Selamanya
Setelah tiga sampai lima bulan, fase terparah situasi jatuh cinta biasanya berakhir. Setelah itu hormon Oksitocin mainkan peranan penting. Hormon ini diproduksi dalam tubuh, misalnya ketika seorang ibu menyusui anaknya. Itu membantu perkuat keterikatan antar keduanya. Ketika orang jatuh cinta, kadar Oksitocin meningkat antara lain saat berciuman. Itu mendorong terbentuknya hubungan jangka panjang.
Foto: picture-alliance/dpa/Frank May
Aku Mencium Apa Yang Tak Kau Cium
Tapi mengapa orang jatuh cinta pada orang lain? Peneliti berpendapat, yang memegang peranan penting adalah bau tubuh. Manusia paling cepat jatuh cinta pada orang yang berbau tubuh sama seperti orang tua.
Foto: picture-alliance/dpa/UPI
Mengambil Keputusan
Dalam mencari partner, yang paling penting adalah wajah. Perempuan lebih memilih pria dengan garis dagu yang kuat. Sementara pria suka perempuan yang bermata besar dan dagu kecil. Para peneliti memperkirakan, proporsi wajah ini dianggap menunjukkan peluang lebih besar untuk memiliki anak.
"Penelitian menunjukkan oksitosin secara tidak sadar mengurangi fokus pasien akan makanan, bentuk tubuh, dan emosi negatif", ujar Youl-Ti Kim, profesor di Inje University di Seoul yang bekerja sama dengan Treasure."Ini terobosan penting dalam upaya menangani pasien anoreksia," tambahnya.
vlz/hp (rtr, afp)
Patah Hati Bisa Membunuhmu
Hati remuk karena ditinggal orang yang dicintai? Patah hati bisa berujung pada kematian. Penelitian menunjukkan, seseorang yang ditinggal pasangan bisa mengalami gangguan atrial fibrilasi (AF) ataupun sindrom Takotsubo.
Foto: picture-alliance/dpa/V. Bonn-Meuser/
Risiko stroke dan kematian
Dalam dua dekade terakhir, atrial fibrilasi (AF) atau denyut jantung tidak teratur, menjadi penyebab peningkatan risiko stroke dan kematian. Di Amerika Serikat, prevalensi AF diprediksi meningkat dari 5.2 juta pasien pada tahun 2010 menjadi 12.1 juta kasus pada tahun 2030.
Foto: Fotolia/Dmytro Tolokonov
Faktor lain yang memicu
Dalam sebuah penelitian yang dipublikasikan jurnal online Open Heart, tim peneliti Denmark berbasis di Aarhus University melaporkan temuan hubungan kematian pasangan dengan peningkatan resiko atrial fibrilasi. Pemicu lainnya, bisa saja dari penyakit lain, kelelahan, alkohol, kafein dan stres emosional.
Foto: Fotolia/lassedesignen
Satu bulan setelah berkabung
Penelitian ini menyelidiki catatan rumah sakit di Denmark, antara tahun 1995.-2014, ditemukan lebih dari 80 ribu pasien mengidap sindrom ini. Hasil penelitian menunjukkan, mulai dari 1 hingga 30 hari setelah kematian pasangan, risiko terkena AF bisa meningkat hingga 41% lebih tinggi dari rata-rata. Risiko tertinggi muncul 8-14 hari setelah pasangan pergi (90% lebih tinggi dari rata-rata).
Foto: Fotolia/Doreen Salcher
Lebih beresiko pada usia bawah 60 tahun
Risiko ini lebih tinggi di antara orang-orang di bawah usia 60 dan di antara mereka yang pasangannya meninggal tak terduga. Dalam penelitian ini, gangguan jantung atau hormon stres pasien dipantau sejak pasien masuk rumah sakit.
Foto: Fotolia/Kitty
Mendukung temuan di Jepang
Temuan ilmiah selama 25 tahun terakhir ini tampaknya mendukung penelitian “broken heart syndrome" sebelumnya, yang juga dikenal sebagai kardiomiopati akibat stres atau Takotsubo cardiomyopathy. Pertama kali gejala ini diteliti tahun 1990 di Jepang dan baru-baru ini secara global diakui sebagai kondisi medis yang nyata.
Foto: Fotolia/ lassedesignen
Gejala sindrom patah hati
Takotsubo cardiomyopathy terjadi tiba-tiba dan tak terduga, bahkan bisa menimpa orang yang tadinya sehat). Gejalanya termasuk nyeri dada dan sesak napas. Gejala ini menyerupai serangan jantung tetapi tidak terjadi pemblokiran pembuluh darah jantung. Sindrom Takotsubo menyumbang sekitar 2-5% dari kasus serangan jantung.
Foto: Fotolia
Perempuan di atas 50 tahun lebih beresiko
Jumlah penderita Takotsubo cardiomyopathy lebih tinggi menimpa perempuan di atas usia 50 tahun. Takotsubo cardiomyopathy biasanya dipicu oleh peristiwa stres emosional atau fisik seperti berkabung atau bencana besar seperti gempa bumi.
Foto: picture-alliance/dpa
Melemahkan fungsi jantung
Mekanisme yang tepat mengarah ke Takotsubo cardiomyopathy tidak diketahui tetapi beberapa bukti menunjukkan pelepasan berlebihan hormon stres, seperti adrenalin, bertindak sebagai pemicu awal yang menyebabkan melemahnya otot jantung. Gangguan jantung bisa berakibat sangat berbahaya.