1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Hormon Tidur Berkaitan dengan Resiko Kanker Prostat

26 Januari 2014

Adanya keterkaitan antara tidur cukup dengan kesehatan fisik – sudah lama diketahui. Tapi tahukah Anda, hormon tidur melatonin kemungkinan punya keterkaitan yang erat dengan rendahnya resiko kanker prostat.

Foto: Fotolia/Light Impression

Para peneliti penyakit kanker di Harvard School of Public Health mengungkapkan sebuah penemuan baru: Pria yang kadar hormon tidur melatonin-nya tinggi, beresiko rendah terkena kanker prostat.

Para ilmuwan melakukan penelitian produksi melatonin terhadap subyek penelitian mereka, yakni 928 pria, dalam periode antara tahun 2002 sampai tahun 2009.

Kaitan tidur dengan melatonin

Awalnya, para subyek penelitian itu ditanyai tentang perilaku tidur mereka. Penelitian itu mengungkapkan bahwa sepertujuh orang-orang itu punya masalah tidur. Satu dari lima orang mengaku mengalami kesulitan tidur pada malam hari.

Para peserta penelitian yang punya masalah tidur ternyata memiliki kadar melatonin lebih rendah ketimbang mereka yang tidak punya masalah tidur.

Direktur utama perusahaan Milchkristalle GmbH., München Tony Gnann mengatakan: "Sudah sekian lama, diketahui bahwa ada kaitan antara masalah tidur dengan faktor-faktor lain, seperti faktor diet, atau distribusi hormon tidur melatonin. Selain itu, produksi melatonin mengurangi penuaan dini," ujar Tony Gnann. Melatonin ditemukan dalam banyak makanan - termasuk di antaranya terdapat dalam kristal susu malam.

Resiko kanker prostat

Tapi para peneliti juga menemukan bahwa laki-laki yang punya masalah tidur memiliki risiko lebih tinggi terkena kanker. Risiko berkembangnya kanker prostat cukup rendah untuk subyek penelitian dengan nilai-nilai rata-rata melatonin dalam tubuhnya yang mencapai hingga 75 persen.

Untuk lebih memastikan hal tersebut, para peneliti melakukan studi lebih lanjut dalam menyelidiki interaksi antara pola tidur dan risiko kanker.

Makanan apa yang pas?

Cahaya buatan, jetlag dan diet yang buruk dapat mengurangi sekresi melatonin. Hormon tidur seperti diketahui cukup penting untuk irama pola tubuh manusia sepanjang siang dan malam. Hormon itu diproduksi di kelenjar pineal-hipotalamus.

Sementara itu, makanan yang cukup memberi pasokan melatonin di antaranya kenari, tomat, nasi, pisang atau kristal susu malam. Kristal susu malam adalah dari susu sapi yang diperah sebelum fajar. Selain itu sapi yang memakan rumput mengandung asam amino bisa memproduksi 100 kali lebih melatonin daripada susu normal.

ap/rn(dpa/ap)