1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
Hukum dan Pengadilan

Huawei Tuntut AS Atas Pelarangan Perluasan Produknya

7 Maret 2019

Perusahaan alat telekomunikasi raksasa asal Cina, Huawei, mengajukan tuntutan hukum kepada Pemerintah Amerika Serikat melalui Pengadilan Texas. Huawei juga menuduh pemerintah AS telah meretas sistem mereka.

Huawei
Foto: picture-alliance/dpa/AP/A. Wong

Huawei menggugat kebijakan hukum AS dengan mengajukan banding ke Pengadilan Texas atas pelarangan perluasan distribusi di AS, jelas Guo Ping, pejabat CEO Huawei dalam pernyataannya yang dikeluarkan hari Selasa (5/3).

"Pelarangan ini bukan hanya tidak berlandaskan hukum, tetapi juga membatasi gerak Huawei untuk berkompetisi secara sehat, dan merugikan konsumen di AS", kata Guo.

Pemerintah Amerika Serikat menuduh perusahan Cina memasang apa yang disebut "backdoor” di perangkat dan aplikasi mereka, sehingga mereka bisa mengakses data-data penting dari infratruktur AS. Ini diyakini merupakan instruksi dari dinas intelijen Beijing. Karena itu Kongres AS melarang institusi dan lembaga negara menggunakan peralatan dan pelayanan Huawei. Washington juga berusaha menekan pemerintah negara lain untuk melarang keterlibatan Huawei pada proyek-proyek yang sensitif.

Pejabat CEO Huamei Guo PingFoto: picture-alliance/AP Photo/K. Cheung

"Huawei tidak pernah dan tidak akan melakukan "backdoor”, kata Guo.

Dalam konferensi pers di kantor pusat Huawei, Shenzhen, Guo menambahkan, "Kongres AS telah berulang kali gagal memberikan bukti pendukung atas pelarangan produk Huawei". Jalur hukum ini diambil sebagai upaya resmi dan langkah yang tepat, tandasnya.

Huawei klaim AS meretas servernya

Guo juga mengklaim bahwa pemerintah AS telah meretas jaringan mereka, "mereka telah meretas dan mencuri email dan sumber kode kami”. Namun Guo tidak memberikan keterangan lebih lanjut mengenai hal itu.

Huawei diperkirakan akan menguasai pasar telekomunikasi global dengan memperkenalkan perangkat dan aplikasi jaringan koneksi super cepat 5G. Huawei saat ini sudah menjadi produsen peralatan telekomunikasi terbesar di dunia.

Huawei ingin menguasai pasar jaringan telekomunikasi masa depan 5GFoto: picture-alliance/dpa/Z. Min

Pendiri yang juga CEO Huawei Ren Zhengfei juga berulangkali menekankan bahya perusahaannya tidak akan berbagi data dengan pemerintah Cina.

Guigatan hukum yang diajukan hari Selasa di pengadilan AS itu adalaj juga jawaban Huawei atas penahanan direktur keuangan yang juga putri pendiriHuawei, Meng Wanzhou. Meng ditangkap ketika akan berganti pesawat di Kanada atas permintaan otoritas AS. Kini ia terancam diekstradisi ke AS.

Pemerintah AS menuduh Huawei dan Meng Wanzhou tidak melanggar sanksi ekonomi terhadap. Otoritas AS juga menuduh dua pihak lain yang bermiotra dengan Huawei, antara lain T-Mobile yang termasuk kelompok perusahaan Jerman Deutsche Telekom, terlibat dalam pencurian data rahasia perdagangan.

ga/hp (afp, rtr, hp)