Salah satu proyek NASA yang paling sukses, teleskop luar angkasa Hubble, merayakan ulang tahun ke-25. Lebih dari 1 juta observasi telah dilakukan oleh Hubble.
Foto: NASA/ESA
Iklan
Berjarak 547 kilometer di atas bumi, mata tajam teleskop Hubble bisa mengenali masing-masing bintang di cluster yang dipenuhi sekitar 3000 bintang yang baru lahir. Berkat kemampuan infra merah yang canggih, Hubble juga bisa mengintip ke dalam kokon debu dan gas dimana lebih banyak lagi bintang terbentuk.
Belajar dari siklus hidup bintang adalah salah satu alasan dirakitnya Hubble. Dengan beroperasi di atas distorsi dan efek atmosfir bumi, pakar astronomi berharap bisa mengetahui apa yang terjadi di masa lalu dengan mengamati bintang dan galaksi yang terbentuk berdekatan dengan Dentuman Besar, sekitar 13,7 milyar tahun yang lalu.
Upaya pengembangan selama 50 tahun ini hampir gagal, setelah peluncuran Hubble. NASA menemukan kesalahan pada cermin teleskop berdiameter 2,4 meter tersebut. Lensa koreksi diinstalasi astronot tahun 1993.
"Kami tidak pernah menduga bisa bertahan selama ini," ujar bekas astronot Charlie Boden. Ia pilot pada misi yang meluncurkan Hubble.
Banyak dari penemuan terpenting teleskop ini berasal dari daerah yang tidak diketahui sebelumnya. Hasil observasi Hubble tentang ledakan bintang tertentu membantu ahli astronomi menyadari akan kecepatan perluasan jagad raya yang dipicu oleh kekuatan tidak dikenal, dan disebut sebagai dark energy atau energi gelap.
Hubble juga menangkap citra planet di luar sistem tata surya dan menyusuri atmosfir planet lain. Eksoplanet pertama ditemukannya tahun 1992, dua tahun setelah Hubble diluncurkan. "Hubble telah mengubah pandangan manusia tentang alam semesta," ujar Bolden.
NASA berharap Hubble akan terus beroperasi hingga 2020 bersamaan dengan penggantinya teleskop luar angkasa James Webb yang rencananya akan diluncurkan Oktober 2018.
vlz/hp (rtr, ap)
Selamat Ulang Tahun Hubble!
24 April 1990, teleskop luar angkasa Hubble mengangkasa untuk pertama kalinya. Sejak 25 tahun, Hubble mengirimkan foto-foto benda langit yang penuh misteri. Hubble membantu peneliti lebih memahami akan isi jagad raya.
Foto: AP
Edwin Powell Hubble
Nama Hubble diambil dari nama ilmuwan AS, Edwin Powell Hubble yang juga merupakan penemu hukum Hubble: salah satu hukum dalam astronomi yang menyatakan bahwa pergeseran merah dari cahaya yang datang dari galaksi yang jauh adalah sebanding dengan jaraknya.
Foto: picture-alliance/dpa
Mata di Luar Angkasa
Sejak 1990, raja teleskop luar angkasa mengitari orbit bumi pada kecepatan 27.000 km/jam dan ketinggian 340 mil. Hubble panjangnya 11 meter dan berbobot 11 ton - sebanding dengan berat dan ukuran sebuah bus.
Foto: NASA/Getty Images
Kacamata Bagi Hubble
Citra pertama yang dikirimkan Hubble adalah sebuah bencana. Tapi ini karena lensa utamanya memiliki bentuk yang salah. Tahun 1993, Space Shuttle Endeavor membawa para pakar untuk memperbaikinya dan memberikannya 'kacamata baru'. Ini perbaikan pertama dari lima perbaikan yang dijalani teleskop selama 25 tahun.
Foto: picture-alliance/dpa/Nasa
Melacak Evolusi Jagad Raya
Citra ini gabungan dari foto yang dikirim Chandra X-ray Observatory yang melacak galaksi misterius yang tak kasat mata dan teleskop Hubble. Emisi X-ray yang tidak diduga dari lingkungan yang eksotis dapat membantu palacakan evolusi jagad raya.
Foto: picture-alliance/dpa
Pusat Galaksi Menyimpan Misteri
Di kawasan pusat galaksi terjadi proses pembentukan bintang-bintang muda. Pusat galaksi berupa cakram berdiameter 1000 tahun cahaya yang terus berotasi. Para ahli astronomi tidak tahu persis apa yang terjadi di sana.
Foto: ESA/Hubble, NASA and S. Smartt (Queen's University Belfast)
Pendar Cahaya Bintang Baru Lahir
Bintik-bintik cahaya berwarna biru ini adalah bintang-bintang muda di pusat Nebula Doradus yang disebut kawasan R136. Spektrum warna biru menunjukan bintang muda yang baru berumur beberapa juta tahun. Banyak diantaranya adalah bintang amat masif dengan ukuran 100 kali matahari.
Foto: NASA, ESA, F. Paresce, R. O'Connell
Smiley Face
Selama 25 tahun, Hubble terus mengirimkan citra yang fenomenal. Seperti 'smiley' ini.
Foto: PD/NASA/J. Schmidt
Hubble Terus Kirim Citra Alam Semesta
Teleskop ruang angkasa Hubble yang diluncurkan April 1990 hingga kini telah mengirim citra 100 juta bintang dan ribuan cluster atau awan bintang, nebula, galaksi, planet-planet serta lubang hitam yang belum kita kenal dari kedalaman alam semesta. Dengan data itu para ahli astronomi mengharapkan bisa lebih mengerti proses kelahiran jagad raya setelah Dentuman Besar dan skenario akhir alam semesta.