Normalisasi Hubei Bayangi Karantina Nasional di Italia
10 Maret 2020
Ketika provinsi Hubei di Cina perlahan menuju normalisasi lewat pembukaan sentra manufaktur, Italia berlakukan karantina nasional untuk 60 juta penduduk dan mencatat tingkat kematian tertinggi akibat Covid-19.
Iklan
Italia menjadi negara pertama di dunia yang memberlakukan karantina nasional menyusul wabah virus Corona yang berkecamuk di utara negeri. Kebijakan yang diambil pada Senin (9/3) itu berlaku untuk semua penduduk yang berjumlah 60 juta orang.
Harian Inggris The Guardian melaporkan jumlah kasus infeksi di kawasan Lobardi pekan lalu menyerupai lonjakan kasus di Wuhan, Cina, pada akhir Januari. Selain itu Italia mencatat tingkat kematian akibat Covid-19 yang lebih tinggi ketimbang estimasi Badan Kesehatan Dunia, WHO.
Menurut data teranyar, dari 9.172 pasien Covid-19 sebanyak 463 telah meninggal dunia. Dengan begitu tingkat kematian pasien Covid-19 di Italia mencapai 5%, melebihi angka 3-4% yang diprediksi ilmuwan. "Ini baru tahap awal," kata Dr. Massimo Galli, Kepala Bagian Penyakit Menula di rumah sakit Sacco, Milan.
Berdasarkan ketentuan baru, semua warga dilarang berkumpul di ruang publik. "Tidak ada lagi hiburan malam," kata Perdana Menteri Giuseppe Conte seperti dikutip BBC. "Kebiasaan kita harus berubah mulai sekarang," imbuhnya.
Pemerintah juga menghentikan semua perhelatan olahraga, termasuk sepakbola, dan menutup sekolah-sekolah hingga setidaknya 3 April mendatang. Hanya mereka yang bekerja di sektor vital atau memiliki alasan keluarga saja yang diperbolehkan berpergian ke luar kota.
Kebijakan karantina yang ditetapkan pemerintah Roma serupa dengan kebijakan Cina di Wuhan.
Wabah Virus Corona Melanda Italia
Pihak berwenang Italia mengatakan sedikitnya 50 ribu warga harus dikarantina akibat penyebaran virus COVID-19. Lebih 200 orang terinfeksi, sebagian besar di pedesaan di Lombardy dan Veneto yang lokasinya berdekatan.
Foto: Reuters/F. Lo Scalzo
Pemeriksaan sejak dari bandara
Dengan merebaknya virus corona jenis baru di Italia utara, petugas memberlakukan pemeriksaan temperatur tubuh di Bandara Internasional Milan-Malpensa. Milan dikenal sebagai kota mode dengan banyak pemasukan dari bidang pariwisata. Italia telah memanggil para Menteri Kesehatan Uni Eropa ke Roma pada Rabu (26/02) untuk membahas antisipasi penyebaran virus ini.
Foto: DW/B. Riegert
Masker habis terjual
Sebuah pengumuman di jendela sebuah apotek di Milan mengatakan bahwa pihak apotek tidak lagi punya stok masker untuk dijual. Kantor berita Jerman, dpa, mengatakan bahwa hingga Selasa (25/02) otoritas Italia telah melaporkan adanya peningkatan besar dalam kasus penyebaran virus corona jenis baru dengan 322 kasus infeksi dan 11 meninggal.
Foto: AFP/A. Solaro
Codogno ibarat kota mati
Kota Codogno di Lombardy, Italia utara, terlihat seperti kota mati. Otoritas Italia telah memerintahkan karantina di sejumlah wilayah di Lombardy. Pihak berwenang memutuskan tidak ada yang boleh masuk atau keluar dari zona karantina. Polisi berseragam menjaga jalan masuk dan keluar desa-desa. Tetapi polisi beberapa kali masih membiarkan petani dengan traktor untuk lewat.
Foto: picture-alliance/Zumapress/C. Furlan
Pertandingan sepak bola dibatalkan
Pertandingan antara Inter Milan dan Sampdoria terpaksa batal akibat merebaknya virus COVID-19 di Lombardy dan Veneto, Italia. Senin (24/02) malam, Menteri Olahraga Italia, Vincenzo Spadafora, mengumumkan beberapa pertandingan akan tetap berlangsung tanpa penonton. Inter Milan mengumumkan stadion mereka akan kosong ketika menjamu tim Bulgaria Ludogorets di Liga Eropa, Kamis (27/02).
Foto: Reuters/D. Mascolo
Austria hentikan kereta dari Italia
Minggu (23/02) malam seorang petugas Austria menghentikan sebuah kereta api dari Venesia, Italia, yang akan melewati perbatasannya karena dua orang di kereta api itu menunjukkan gejala demam. Kereta itu sedang menuju ke München, Jerman. Setelah itu, Austria melarang semua kereta api dari Italia masuk ke wilayahnya. Namun kereta api itu akhirnya tiba menjelang pagi di stasiun utama München.
Foto: picture-alliance/AP/M. Schrader
Penumpang terdampar di Milan
Sepasang penumpang menunggu kereta di sebuah stasiun di Milan, Italia. Selasa (25/02) kereta dari Stasiun Pusat Milan rata-rata terlambat selama 4 jam. Virus corona COVID-19 telah melumpuhkan Italia utara. Label pakaian ternama seperti Armani dilaporkan membatalkan peragaan busana. Seorang sumber melaporkan bahwa jaringan hotel sedang mempertimbangkan penutupan sementara di seluruh Milan.
Foto: Reuters/Y. Nardi
Warga 'serbu' supermarket di Milan
Meski pemerintah mengatakan tidak perlu panik, pada Senin (24/02) warga tetap mendatangi supermarket untuk membeli bahan kebutuhan pokok dalam jumlah besar. Sementara Menteri Kesehatan Jerman Jens Spahn mengatakan, virus tidak mengenal batas negara. "Epidemi corona sudah tiba di Eropa,” kata Jens Spahn. "Itu sebabnya kita harus memperhitungkan bahwa epidemi ini juga bisa menyebar di Jerman."
Foto: picture-alliance/abaca/IPA
Bahan pokok diborong warga
Warga lokal, terutama orang tua, berduyun-duyun ke supermarket di Italia utara untuk membeli makanan. "Ini gila," ujar seorang wanita menunjuk ke keranjang belanja seorang pria di depannya yang terlihat penuh. "Lebih baik jaga-jaga daripada menyesal," jawab pria itu. Dia membeli air sebanyak 9,5 galon, beberapa kilo pasta, kaleng saus tomat, madu, dan permen propolis. (ae/vlz, berbagai sumber)
Foto: Reuters/F. Lo Scalzo
8 foto1 | 8
Meski demikian kedua negara terpaut situasi kontras terkait penyebaran virus. Saat ini Cina mengumumkan laju infeksi melambat, tanpa adanya kasus penularan baru di luar provinsi Hubei, pusat episentrum pertama virus Corona. Menurut data teranyar, Cina mencatat 19 kasus infeksi baru, 17 di Wuhan dan dua sisanya "diimpor" dari luar.
Presiden Cina, Xi Jinping, Selasa (10/3) mengunjungi kota Wuhan untuk pertamakali sejak wabah merebak, Desember silam. Kunjungan simbolik tersebut dinilai sebagai indikasi normalisasi di Cina yang ditandai dengan kelonggaran karantina di sejumlah kota.
Jungzhou, sebuah kota berpenduduk 5,6 juta orang di Hubei, memerintahkan pembukaan jalan dan jalur masuk ke kawasan urban, serta mengaktifkan kembali sektor pertanian yang lumpuh. Ying Yong, Sekretaris Partai Komunis di Provinsi Hubei, bahkan mengatakan pihaknya sedang mempersiapkan kembalinya aktivitas produksi di sektor manufaktur dan secara perlahan mengizinkan mobilitas individu.
"Kita mendorong perusahaan yang memiliki rantai ekspor global, sedang mengerjakan proyek infrastruktur besar atau perusahaan agrikultur untuk kembali beraktivitas normal," kata dia seperti dikutip South China Morning Post. "Kami akan membantu perusahaan lain untuk secara perlahan kembali ke bisnisnya masing-masing."
Di Wuhan, Xi mengunjungi rumah sakit militer yang dibangun khusus untuk mengendalikan wabah Corona. Dia juga menyempatkan diri menyambangi kawasan perumahan yang dikarantina. "Pertempuran berlanjut, tapi kemenangan sudah dekat," tulis harian pemerintah, Xinhua, pada Selasa (10/3) pagi.
Pemerintah Wuhan saat ini dikabarkan telah menutup 14 rumah sakit darurat yang dibangun di atas stadion atau gedung konvensi.