1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Mendag AS Raimondo : "Hubungan AS-Cina Penting bagi Dunia"

28 Agustus 2023

Menteri Perdagangan AS Gina Raimondo hari Senin (28/8) memulai kunjungan resmi tiga hari. Washington dan Beijing berupaya meredakan ketegangan perdagangan antara kedua negara ekonomi terbesar dunia.

Menteri perdagangan AS Gina Raimondo di Beijing, 28 Agustus 2023
Menteri perdagangan AS Gina Raimondo di Beijing, 28 Agustus 2023Foto: Andy Wong/REUTERS

Kunjungan Gina Raimondo, yang akan berlangsung hingga Rabu (30/08), adalah yang terbaru dari serangkaian kunjungan tingkat tinggi pejabat AS ke Beijing dalam beberapa bulan terakhir. Kunjungan tersebut rencananya akan mencapai puncaknya pada pertemuan antara para Presiden AS Joe Biden dan Presiden Cina Xi Jinping tahun ini juga.

Hari Senin (28/8) Gina Raimondo bertemu dengan Menteri Perdagangan Wang Wentao, yang menyambutnya dengan mengatakan, adalah "kesenangan besar untuk melakukan dialog dan koordinasi dengan Anda di bidang ekonomi dan perdagangan".

Gina Raimondo mengatakan, seluruh dunia mengharapkan Amerika Serikat dan Cina bisa memiliki hubungan ekonomi yang stabil. "Ini adalah hubungan yang rumit. Ini adalah hubungan yang menantang. Tentu saja kita tidak akan sepakat dalam isu-isu tertentu,” katanya. "Saya pikir, kita bisa membuat kemajuan jika kita bersikap langsung, terbuka dan praktis.”

Gina Raimondo tiba di Beijing hari Minggu (27/08) dan bertemu dengan Lin Feng, direktur departemen Amerika dan Oceania pada Kementerian Perdagangan. Departemen Perdagangan AS mengatakan, Gina Raimondo berharap adanya "diskusi konstruktif mengenai isu-isu yang berkaitan dengan hubungan komersial AS-Cina, tantangan yang dihadapi oleh bisnis AS, dan bidang-bidang yang berpotensi untuk kerja sama". Dia juga ingin melakukan perjalanan ke pusat perekonomian di Shanghai, kata Washington.

Hubungan memburuk karena perselisihan dagang dan politik

Hubungan antara Amerika Serikat dan Cina telah anjlok ke tingkat terburuk dalam beberapa dekade, dengan pembatasan perdagangan yang dilakukan Washington berada di urutan teratas dalam daftar perselisihan.

Washington mengatakan, pembatasan yang dilakukannya sangat penting untuk menjaga keamanan nasional, sementara Beijing memandang pembatasan tersebut sebagai upaya untuk menghambat kemajuan ekonominya.

Bulan ini, Presiden AS Joe Biden mengeluarkan perintah eksekutif yang bertujuan membatasi investasi Amerika di bidang teknologi tinggi yang sensitif di Cina – sebuah tindakan yang dikecam Beijing sebagai "anti-globalisasi”.

Menteri Keuangan AS Janet Yellen bulan lalu berkunjung ke Beijing dan berusaha meyakinkan para pejabat Cina tentang kebijakan ekonomi AS, dan berjanji bahwa setiap langkah baru akan diterapkan secara transparan.

Delegasi perdagangan AS di BeijingFoto: Andy Wong/REUTERS

Menyiapkan pertemuan puncak Joe Biden-Xi Jinping

Pada bulan Juni lalu, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken melakukan perjalanan ke Beijing, di mana ia bertemu Xi dan mengatakan kemajuan telah dicapai pada sejumlah sumber utama perselisihan. Utusan iklim AS John Kerry juga mengunjungi Tiongkok pada bulan Juli.

Namun kunjungan Yellen maupun Blinken tidak menghasilkan terobosan besar, dan pertemuan puncak di Camp David baru-baru ini antara Amerika Serikat, Korea Selatan, dan Jepang memicu kecaman dari Beijing.

Setelah pertemuan puncak itu, Presiden Joe Biden mengatakan dia masih berharap untuk bertemu lagi dengan Xi Jinping tahun ini. Biden mengundang Xi ke San Francisco bulan November mendatang ketika Amerika Serikat mengadakan KTT APEC, yang mencakup Cina. Kedua pemimpin juga kemungkinan bertemu bulan depan di New Delhi di sela-sela pertemuan puncak G20.

hp/yf (ap, afp, rtr)

Lewatkan bagian berikutnya Topik terkait