1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
KonflikEropa

ICC Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Presiden Putin

18 Maret 2023

ICC yang berbasis di Den Haag mengecam Presiden Rusia, Vladimir Putin, untuk bertanggung jawab atas kejahatan perang yang dilakukannya di Ukraina. Namun, bisakah Putin diadili?

Vladimir Putin di pertemuan tahunan partai di Moskow.
ICC keluarkan perintah penangkapan Presiden Rusia Vladimir PutinFoto: Sergei Karpukhin/TASS/IMAGO

Mahkamah Pidana Internasional (ICC) telah mengeluarkan surat perintah penangkapan Presiden Rusia Vladimir Putin, sebagai bentuk tanggung jawab atas kejahatan perang yang dilakukan oleh pasukan Rusia di Ukraina.

Kepala Jaksa Penuntut ICC Karim Khan mengatakan bahwa tuduhan tersebut berpusat pada insiden pendeportasian "setidaknya ratusan anak" yang diambil dari panti asuhan dan panti jompo di Ukraina. Banyak dari anak-anak tersebut diduga telah ditawarkan untuk diadopsi di Rusia.

"Kita tidak bisa membiarkan anak-anak diperlakukan seolah-olah mereka adalah rampasan perang," tegas Khan.

Pengadilan yang berbasis di Den Haag itu tidak menjelaskan lebih lanjut bagaimana mereka akan melaksanakan surat perintah tersebut. Rusia cenderung tidak bekerja sama dengan ekstradisi internasional, bukan anggota penuh ICC, dan tidak menerima yurisdiksinya.

Rusia: Surat perintah ICC itu 'tidak ada artinya'

Kementerian Luar Negeri Rusia dengan cepat meremehkan makna penting dalam surat perintah tersebut. Juru bicara Maria Zakharova mengatakan bahwa keputusan tersebut "tidak memiliki arti bagi negara kami, termasuk dari segi hukum."

"Rusia bukan negara peserta Statuta Roma dari Mahkamah Pidana Internasional dan tidak memiliki kewajiban di bawahnya," katanya dalam sebuah pernyataan di aplikasi perpesanan Telegram.

Kremlin mengatakan bahwa pihaknya tidak mengakui otoritas ICC, dan juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan bahwa setiap keputusan pengadilan mengenai Rusia "batal demi hukum."

Bagaimana dengan Ukraina?

Para pejabat Ukraina justru menyambut baik berita tersebut. Presiden Volodymyr Zelenskyy memuji hal tersebut sebagai "keputusan bersejarah di mana tanggung jawab besar akan dimulai."

Andriy Yermak, kepala kantor kepresidenan Ukraina, menggambarkan surat perintah tersebut sebagai "permulaan baru."

Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba juga memuji keputusan ICC, dengan mengunggah cuitan yang mengatakan bahwa "penjahat internasional akan dimintai pertanggungjawaban atas penculikan anak-anak dan kejahatan internasional lainnya.”

Barat memuji 'sinyal penting' ICC tersebut

Para pemimpin negara Barat juga memuji upaya ICC untuk mengadili Putin. Presiden AS Joe Biden menyebut surat perintah penangkapan itu "sangat dibenarkan," dan menambahkan bahwa langkah tersebut "merupakan langkah yang sangat kuat."

Menteri Kehakiman Jerman Marco Buschmann juga menggambarkan tindakan ICC itu sebagai "isyarat tekad yang signifikan," dalam sebuah wawancara dengan jaringan surat kabar RND. "Siapa pun yang telah memicu perang berdarah seperti Putin harus mempertanggungjawabkannya di pengadilan," tambah Buschmann.

Kemlu Prancis juga mengunggah cuitan di Twitter, dia menuliskan bahwa "tidak ada seorang pun yang bertanggung jawab atas kejahatan yang dilakukan oleh Rusia di Ukraina, terlepas dari status mereka, yang boleh lolos dari keadilan."

Menlu Kanada Melanie Joly dan Kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa Josep Borrell juga menggemakan sentimen yang sama, dan menekankan dukungan kuat untuk rakyat Ukraina.

kp/ts (AFP, dpa, AP, Reuters)

Lewatkan bagian berikutnya Topik terkait