Ide tentang khilafah, bagi sebagian kalangan muslim, tetap akan menarik. Apalagi, jika mereka merasakan ketidakadilan. Dan celakanya, perasaan ketidakadilan ini terkadang amat subyektif, dan amat situasional.
Iklan
Bagi sebagian lain, perasaan itu dianggap sebuah bayang-bayang yang tidak jelas. Namun yakinlah, bagi sebagian muslim, kondisi ketidakadilan itu amat nyata, dan solusinya adalah penerapan sistem pemerintahan khilafah.
Terkait sistem pemerintahan khilafah, memang tidak bisa diwujudkan melalui sistem demokrasi. Karena itu, demokrasi, apalagi model sistem demokrasi yang dijalankan di Indonesia, amat tidak memungkinkan lahirnya sistem politik khilafah.
Sebagai sebuah ide, boleh saja dikatakan utopia, namun tidak sedikit kalangan muslim meyakini, sistem itu akan menemukan jalannya sendiri untuk mewujudkan sistem khilafah itu.
Terwujudnya kehidupan Islam yang utuh, merupakan sunatullah atau hukum Allah, seperti air yang mengalir dari tempat yang tinggi ke tempat yang lebih rendah, sesuatu yang pasti akan terujud. Artinya, cepat atau lambat, pendukungnya pasti akan lebih semakin banyak, dan khilafah akan terwujud. Apalagi, sekali lagi saya tekankan, jika kondisi ketidakadilan di dunia Islam makin sering terjadi dan dirasakan amat menekan kalangan muslim.
Mungkin ada yang bilang muslim, di Indonesia sudah mendapatkan kebebasan untuk menjalankan ibadah sesuai syariat Islam. Dan khilafah sudah tertolak oleh perjanjian ketika pendiri bangsa, mendirikan Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan Pancasila sebagai dasar negara. Majelis Ulama Indonesia menyebutnya, Indonesia sebagai negara terbentuk atas dasar mitsaq atau kesepakatan. Sementara Muhammadiyah dengan tegas mengatakan, Indonesia sebagai darul ahdi wal syahadah atau negara kesepakatan.
Mengingat sejarah
Namun jangan lupa, kekecewaan muslim pada perjalanan sejarah bangsa ini, ketika piagam Jakarta batal menjadi pembukaan UUD 1945, ketika konstituante dibubarkan oleh Presiden Soekarno dengan mengeluarkan dekrit presiden.
Akibat dekrit presiden itu, di antaranya berisi perintah untuk kembali menggunakan UUD 1945, termasuk Piagam Jakarta yang dijadikan pembukaan UUD 1945. Namun, pengembalian Piagam Jakarta tidak dilakukan dengan utuh. Alasannya, demi menjaga kesatuan kebangsaan, agar beberapa wilayah Indonesia tidak terlepas.
Niqab Squad: Mereka yang Bertahan di Balik Cadar
Berbalut gamis berwarna gelap, cadar menutupi wajah. Ada apa di balik serba ketertutupan para aktivis Niqab Squad ini? Apa yang mereka lakukan sehari-hari?
Foto: A. Ibrahim
Membentuk kelompok solidaritas
Indadari Mindrayanti sangat aktif dengan instagramnya. Selebriti instagram ini membagikan dakwah dengan gambar dan teks, menjawab pertanyaan fans, dan mengurusi bisnisnya lewat media sosial. Pada tahun 2017, bersama sahabat-sahabatnya ia mendirikan Niqab Squad, untuk membantu perempuan-perempuan yang baru mengenakan cadar dalam beradaptasi.
Foto: Indadari
Punya masing-masing kelebihan
Meski dikenal di kalangan selebriti, Indadari bukan seorang artis. Beberapa sahabatnya merupakan ‘public figure‘ dan mereka bersama-sama mendorong terbentuknya Niqab Squad. Mereka di antaranya Ustdzah Rosdiana dan Dian Opick, desainer Diana Nurliana. Ada juga dari kalangan professional seperti Tri Ningtyas.
Foto: NiqabSquadIndonesia
Jadi desainer
Indadari ingin menunjukkan bahwa mereka yang tertutup di balik cadar juga punya potensinya masing. Di antaranya seperti desainer Diana Nurliana, sahabatnya. Di balik selubung hitam yang kerap dikenakannya sehari-hari, ia mempu merancang gaun-gaun indah.Namanya sudah bergema di panggung mode Indonesia mulai dari ajang Indonesia Fashion Week hingga Jakarta Fashion Week sejak 2015 lalu.
Foto: Diana Nurliana
Belajar macam-macam hal
Anggota Niqab Squad pun diwarnai beragam profesi, dari pedagang, dokter, auditor keuangan, pengacara, desainer, hingga pelatih taekwondo. Mereka saling berbagi ilmu. Bergabung dengn Niqab Squad, para anggota diberi kesempatan untuk mempelajari berbagai hal seperti belajar fotografi, memanah, berkuda, berenang, hingga mengembangkan kemampuan berbisnis.
Foto: Arlyna
Kerap sulit mendapat pekerjaan
“Saya bekerja di bagian administrasi sektor ekspor-impor,” ujar Tri Nigtyas. Usianya baru di awal kepala tiga. Ia bercerita kawan-kawannya yang bercadar banyak yang sulit mendapat pekerjaan. Ia mengaku cukup beruntung malah ditawari pekerjaan ini ketika telah bercadar. Sebelumnya ia memang bergelut lama di bidang ekspor impor.
Foto: Tri Ningtyas
Jadi pelatih taekwondo
Dalam kesehariannya, Arlyna berpenampilan syar'i. Namun gaya busananya ketika berniqab tidak selalu serba hitam tapi juga warna-warni. Di akun instagramnya ia terlihat kerap naik motor besar. Dengan mengenakan niqab, ia berbagi ilmu bela diri taekwondo yang digelutinya sejak lama.
Foto: Arlyna
Menjadi fotografer
Di balik cadarnya, Azthry Ibrahim berprofesi sebagai fotografer. Dari SMA ia sudah menggeluti dunia foto. Ia juga membagikan keaahliannya pada para hijaber lain yang banyak ingin belajar memotret. Meski memakai cadar, ia mengaku tak ada kesulitan dalam men jalankan profesinya. Kebanyakan foto yang ia buat bertema kemanusiaa, panorama dan pernikahan.
Foto: A. Ibrahim
Menangkis anggapan radikal, memunculkan kesan positif
Selain pengajian, menurut Tyas, kegiatan Niqab Squad lainnya adalah kerap melakukan sosialisasi. untuk memunculkan kesan ramah dan tidak seperti yang biasa orang bayangkan pada umumnya. Selain itu tak jarang mereka mengundang pakar khusus untuk mengajarkan hal-hal baru.
Foto: Getty Images/AFP/A. Berry
Belajar melukis tangan
ketika ingin mengembangkan keahlian melukis tangan dengan hyena, mereka mengundang pelatih yang bisa mengajarkan bagaimana melukis hyena dengan baik. Saat butuh keahlian bagaimana membuat nasi bento, mereka mengundang chef bento profesional.
Foto: NiqabSquadIndonesia
Perempuan bercadar pengurus jenazah
Pelatihan mengurus jenazah juga dilakukan Niqab Squad Jakarta. Mereka membentuk formasi melingkar, lalu Koordinator Niqab Squad Jakarta Tri Ningtyas Anggraeni memaparkan tahapan mengurus jenazah. Memandikan jenazah, butuh ketelatenan. Ada banyak bagian yang tak boleh luput untuk dibersihkan.
Foto: NiqabSquadIndonesia
Jumlahnya terus berkembang
Awal terbentuk, Niqab Squad memperoleh sambutan luar biasa. Dua bulan setelah berdiri, ratusan perempuan bercadar hadir dalam pertemuan pertama di suatu masjid di Jakarta. Kini jumlah anggotanya terus berkembang. Dalam setahun mereka sudah meraup ribuan anggota bari dari sekitar 30 cabang di Indonesia dan beberapa negara seperti Malaysia, Taiwan dan Afrika Selatan. (Ed: Purwaningsih/rzn)
Foto: NiqabSquadIndonesia
11 foto1 | 11
Untuk itu, dilakukanlah penghilangan tujuh kata yang bagi sebagian umat Islam Indonesia, ini sangat mengecewakan. Bagian yang dihilangkan itu adalah tujuh kata pada sila pertama Pancasila. Ketuhanan yang maha Esa, dengan kewajiban menjalankan syariatIslam bagi pemeluk-pemeluknya. Inilah perjanjian kebangsaan pertama yang dilanggar oleh sebagian elite politik Indonesia ketika itu.
Pantaskah khawatir
Itu sebabnya, penentang penerapan syariat Islam pantas khawatir. Sama khawatirnya dengan Israel yang terus menerus menekan Palestina. Sama takutnya seperti polisi Israel yang terus menekan umat Islam, bahkan melarang untuk memperdengarkan panggilan shalat, azan dan menjalankan ibadah shalat di Masjid Al-Aqsha. Dan ini menjadi satu ingatan kolektif bagi muslim di seluruh dunia. Sebuah ingatan kolektif yang sama, bisa memantik perasaan sependeritaan. Ingatan kolektif yang sama, juga mendorong keinginan untuk menyatukan diri, dengan melupakan berbagai perbedaan yang mungkin ada diantara umat Islam.
Jadi, bagi semua penentang ide khilafah, sangat pantas untuk khawatir. Kita semua pasti khawatir, selama penyerangan yang dilakukan oleh Israel terhadap muslim Palestina dan gangguan terhadap masjid terbesar ketiga yang amat "disakralkan” oleh Muslim di seluruh dunia terus terjadi.
Jika ada yang mengatakan, jauh amat, kok memikirkannya kondisi muslim di Palestina, bagaimana dengan kondisi muslim di Indonesia?
Jawabannya sederhana, semua itu saling berkaitan. Apalagi dalam kondisi "borderless” seperti saat ini. Dan jangan lupa, bagi muslim, setiap muslim itu bersaudara.
Seperti kasus penembakan di Selandia Baru beberapa waktu lalu, tentu amat menyakitkan bagi Muslim, dan bagi seluruh manusia yang punya rasa kemanusiaan. Tapi yang terlupakan oleh pelaku.
Jika ada yang mengatakan, tidak ada yang bisa mencegah tren perubahan dari Islamisasi ke radikalisme selain penerapan aturan hukum yang rigid, maka saya pikir ini pandangan yang terlalu sembrono. Karena, ujung dari Islamisasi bukanlah radikalisme. Tetapi penerapan syariat Islam secara kaffah, utuh, holistik. Dan jika kita bukan menjadi bagian dari ini, ataupun tidak bisa berdamai dengan kondisi penerapan Islam secara utuh ini, maka pantas jadi khawatir.
Saya pikir, kekhawatiran terhadap ide khilafah, merupakan bagian dari cara merayakan akal sehat. Kekhawatiran itu, justru sebagai investasi peradaban. Karena sebagai ide, khilafah tidak akan pernah mati.
Penulis:
@imamprihadiyoko, penulis lepas dan pendiri menara62.com.
*Setiap tulisan yang dimuat dalam #DWNesia menjadi tanggung jawab penulis.
*Silakan bagi komentar Anda atas opini di atas pada kolom di bawah ini
Fakta Menarik Tentang Brunei Darussalam
Brunei Darussalam baru-baru ini jadi sorotan media internasional karena pemberlakuan UU Syariah yang baru, yang dikecam luas. Inilah fakta-fakta menarik lain tentang negeri berpenduduk sekitar 400 ribu orang ini.
Foto: Imago/Xinhua/J. Wong
Pemimpin terlama di Asia
Dia adalah pemimpin negara monarki terlama ke-2 di dunia setelah Ratu Elizabeth II dari Inggris. Sultan Hassanal Bolkiah mulai bertakhta sejak 5 Oktober 1967, saat usianya masih 21 tahun – menjadikannya Sultan Brunei ke-29 dari lebih 600 tahun Kesultanan Brunei Darussalam. Pada 2014 dia menyetujui implementasi hukum Syariah yang diberlakukan secara bertahap.
Foto: Reuters
Pernikahan sensasional
Putri Hajah Hafizah Sururul Bolkiah adalah anak ke-5 dari Sultan Brunei. Pada 2012 ia menikahi Pengiran Haji Muhammad Ruzaini - saat itu pegawai Kementerian Keuangan. Perayaan pernikahan berlangsung lebih dari sepekan di Istana Nurul Iman, yang memiliki 1700 kamar. Tak hanya gaun pernikahan berlapis kristal, dua buah pot bunga kristal dengan telur mewakili harapan pernikahan yang sejahtera.
Foto: Getty Images/AFP
Salah satu pria lajang terkaya dunia
Pangeran Abdul Mateen (kiri) punya 1,1 juta pengikut di Instagram. Dalam postingannya ia kerap bagikan kegiatannya mewakili kesultanan atau sekedar menunjukkan hobinya, olah raga polo. Pangeran Mateen lulus dari Royal Military Academy Sandhurst, Inggris dengan pangkat Letnan Dua pada 2011 lalu. Pangeran berusia 28 tahun ini hobinya memelihara harimau kecil.
Foto: picture-alliance/ANN/INFOFOTO
Istana Terbesar di Dunia
Keluarga Kesultanan Brunei tinggal di Istana ini, yang merupakan istana terbesar dunia dengan 1788 ruangan. Dibangun pada 1984 di atas lahan seluas 300 hektar - dana yang dihabiskan sebesar 400 juta Dolar AS. Interior desainernya adalah orang yang juga mendesain Burj Al Arab di Dubai. Emas dan marmer adalah bahan dekorasi utama. Istana dibuka untuk umum hanya pada Hari Raya Idul Fitri.
Foto: picture-alliance/LFI/Photoshot/J. Shelley
Baru tujuh film diproduksi
Bisnis hiburan di Brunei Darussalam memang kecil. Terhitung baru tujuh film diproduksi negeri ini. "Gema Dari Menara" adalah film pertama yang diproduksi 1968. Film kedua, "Ada Apa Dengan Rina" baru diproduksi tahun 2013. Film "Yasmine" (2014) dibuat oleh sutradara perempuan pertama Brunei. Film ini bercerita tentang seorang pesilat perempuan. Aktor Indonesia Reza Rahadian bermain di film ini.
Foto: Origin Films
Pertama di Asia
Brunei Darussalam adalah negara pertama di Asia yang melarang penangkapan ikan hiu untuk dipotong siripnya. Aturan pelarangan ini ditetapkan pada 2013 lalu. Dengan peraturan ini maka setiap perbuatan menjual, mengimpor dan memperdagangkan sirip ikan hiu akan dikenai hukuman tindak kriminal. Sup sirip ikan hiu merupakan salah satu makanan favorit di Tiongkok.
Foto: Imago/OceanPhoto
Punya banyak mobil pribadi
Brunei adalah salah satu negara dengan rasio kepemilikan mobil tertinggi. Tahun 2015 tercatat ada 615 unit mobil per 1000 orang. Murahnya bahan bakar dan minimnya transportasi umum jadi alasannya. Dari tahun 2011 hingga 2014, angka kepemilikan mobil pribadi meningkat hingga 19 persen, sementara populasi penduduk hanya meningkat 4 persen. (Teks: Geofani Anggasta/hp)
Foto: Imago Images/D. Delimont
Hukum Syariah
Brunei Darussalam didominasi oleh 70 persen pemeluk ajaran Islam. Sejak diberlakukannya Hukum Syariah 2014 lalu, bagi pelaku pencurian akan dikenai hukuman amputasi anggota tubuh. Bagi seorang Muslim yang menghina atau menyangkal ajaran Islam bisa dipenjara hingga 30 tahun. Sementara bagi mereka yang murtad, hukuman mati adalah ganjarannya. ga (dari berbagai sumber)