Pernahkah Anda berdiskusi soal seks dengan anak? Apa yang biasanya Anda sampaikan? Dilema seks bebas dan pendidikan seks di Indonesia diulas dalam opini Uly Siregar berikut ini.
Iklan
Seks, seperti halnya makan, minum, bernapas, tidur dan buang air termasuk dalam kebutuhan paling dasar dalam Teori Hierarki Kebutuhan milik Abraham Maslow. Mungkin karena itu meski peradaban sudah demikian maju, 10 ribu orang di masa depan diproyeksikan bermigrasi ke planet Mars untuk membangun koloni pertama lewat proyek ambisius The Mars One Mission, kita masih terus berkutat dengan persoalan seputar selangkangan.
Di Indonesia urusan seks memang kerap membingungkan. Jalan yang ditempuh untuk menertibkan urusan seks dilakukan dengan cara beragam, dari yang masih bisa dimaklumi seperti pemblokiran situs-situs porno, hingga yang bikin bingung seperti sensor KPI terhadap bahu telanjang perempuan dan adegan memerah sapi di televisi.
Yang pasti, wacana tentang seks di Indonesia selalu dibalut dengan embel-embel moral dan agama. Kaum penjaga moral yang agamis ini berdiri paling depan dan menjerit paling keras ketika ada anggota masyarakat (terutama perempuan) dianggap melenceng dari pakem moral dan agama, utamanya dalam soal seks.
Tanyakan pada seorang ibu, apakah salah satu mimpi terburuk memiliki anak perempuan? Diperawani sebelum nikah termasuk salah satu ketakutan yang umum. Meskipun hubungan seks dilakukan atas dasar suka sama suka dan dilakukan setelah si anak melampaui usia dewasa 18 tahun. Yang lebih bikin pusing? Hamil di luar nikah.
Rasa malu ini juga muncul bila sang anak gadis diperkosa. Rasa takut, marah, mungkin bisa dipahami. Tapi malu? Iya, malu. Karena dalam tatanan masyarakat Indonesia yang moralis dan agamis, kasus perkosaan dipahami secara ajaib: tak melulu salah si pemerkosa.
6 Mitos Keperawanan
Apakah keperawanan seorang perempuan bisa diketahui lewat bentuk fisiknya? Berikut beberapa mitos tentang keperawanan yang sudah berkembang sejak lama dan dipercaya banyak orang.
Foto: Colourbox/L. Dolgachov
Tidak Berdarah
Jika seorang perempuan tidak mengeluarkan darah saat berhubungan seks untuk pertama kalinya bukan berarti bahwa ia tidak perawan lagi. Tebalnya selaput dara pada setiap perempuan berbeda. Menurut penelitian, bahkan ada juga perempuan yang tidak memiliki selaput dara. Selaput dara bisa robek bukan saja karena hubungan seksual, tapi juga bisa dikarenakan kecelakaan atau olahraga.
Foto: mekcar - Fotolia.com
Wajah Kusam
Perempuan yang tidak perawan berwajah kusam? Tidak ada penelitian yang membuktikan bahwa perawan atau tidaknnya seorang perempuan bisa dilihat dari wajahnya. Terdapat beberapa faktor yang menyebabkan wajah tidak berseri, seperti pola makan, perkembangan hormon yang tidak seimbang, pemakaian kosmetik yang tidak sesuai dengan jenis kulit dan juga kekurangan vitamin A dan B.
Foto: Fotolia/evgenyatamanenko
Jalan Mengangkang
Bahwa seorang perempuan jalannya mengangkang karena sudah tidak perawan adalah mitos belaka. Cara jalan seseorang dipengaruhi banyak faktor, seperti bentuk tulang kaki, tulang pinggul dan juga lingkar paha.
Foto: Colourbox/L. Mouton/AltoPress/Maxppp
Pinggul Membesar
Hubungan seks tidak membengaruhi bentuk badan perempuan. Selain kehamilan, perubahan ukuran pinggul perempuan dipengaruhi oleh gaya hidup dan faktor makanan.
Foto: Colourbox/marin
Payudara atau Pantat Kendur
Hubungan antara perawan dan tidak perawan tidak bisa diukur dari ukuran dan bentuk payudara atau pantat. Jadi jika seorang perempuan memiliki payudara yang kendur bukan berarti ia tidak perawan. Ukuran dan bentuk payudara dipengaruhi ukuran tubuh seseorang dan juga faktor keturunan, hormon serta gizi.
Foto: Fotolia/Forgiss
Urin Lebih Keruh
Kehamilan bisa diketahui lewat tes urin. Tapi tidak ada teori bahwa warna urin bisa dijadikan patokan apakah seorang perempuan masih perawan atau tidak. Warna urin dipengaruhi oleh makanan dan minuman yang kita konsumsi, juga oleh beberapa jenis obat-obatan.
Foto: Imago
6 foto1 | 6
Bisa jadi kesalahan terbesar justru pada korban karena mengundang syahwat si pemerkosa: ia terlalu cantik, kulitnya mulus, roknya terlalu pendek, ketiaknya terlihat, dadanya sentosa, senyumnya mengundang, berani jalan sendirian di tempat sepi, atau malam hari berani-beraninya bepergian naik kendaraan umum tanpa berombongan atau dikawal laki-laki dewasa.
Pendidikan seksual dan kesehatan reproduksi
Ketika bicara soal seks, yang menjadi musuh bersama adalah pornografi dan seks bebas. Yang sering luput? Pendidikan seks dan kesehatan reproduksi. Masyarakat Indonesia lebih nyaman mengandalkan agama sebagai senjata menghentikan pornografi dan seks bebas. Rasa takut akan dosa dianggap ampuh meredam hormon dan nafsu-nafsu. Efektifkah?
Dalam berita lawas tahun 2014 yang dikutip dari situs resmi Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Deputi Bidang Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi BKKBN Julianto Witjaksono mengatakan jumlah remaja yang melakukan hubungan seks di luar nikah mengalami tren peningkatan. Ia menyebut 46% remaja berusia 15-19 tahun sudah berhubungan seksual.
Data Sensus Nasional menunjukkan 48-51 persen perempuan hamil adalah remaja, yang sebagian berakhir dengan aborsi. BKBBN memperkirakan ada 2,4 juta kasus aborsi setiap tahun. Dari angka tersebut, 15% dilakukan oleh remaja putri berstatus pelajar.
Ini Dia Pengaruh Pornografi Pada Otak
Pornografi dianggap dapat membantu kehangatan hubungan pasangan yang ingin mengeksplorasi seksualitas. Namun apa yang terjadi pada otak jika keseringan menonton film porno?
Foto: picture-alliance/dpa
Banjir Dopamin di Otak
Berhubungan seks maupun menonton film dewasa menimbulkan efek pelepasan dopamin, unsur yang bertanggungjawab atas rangsangan emosi dan kognitif. Otak kemudian memerlukan lebih banyak dopamin agar mendapatkan efek kesenangan lebih tinggi. Ini sebabnya kenapa seseorang sering kecanduan nonton film porno.
Foto: picture-alliance/dpa
Produksi Hormon Ingatan Jangka Panjang
Zat di otak lainnya yang juga dilepaskan ketika berhubungan seks atau menonton film porno adalah oksitosin dan vasopressin, yang bertanggung jawab untuk mengingat kenangan jangka panjang. Hormon-hormon tersebut membentuk koneksi antara ingatan dengan obyek yang memberi efek kesenangan.
Foto: DW
Lebih Suka Nonton Ketimbang Melakukan
Hubungan seksual memicu pelepasan zat serotonin, yang memberi efek tenang atau rileks.Tapi bila otak menghubungkan perasaan ini dengan pengalaman nonton film porno, maka saat gairah muncul, kadangkala otak mengarahkan seseorang untuk mengulangi lagi menonton porno ketimbang melakukan hubungan seksual.
Foto: picture-alliance/dpa
Efek Ketagihan
Riset Cambridge University yang diterbitkan Jurnal PLOS ONE menunjukkan striatum ventral, yang bertanggungjawab pada pusat imbalan atau pusat reward menjadi aktif ketika pecandu alkohol melihat gambar minuman beralkohol. Menurt penelitian itu, hal serupa juga terjadi pada seseorang yang terlalu sering menyaksikan pornografi.
Foto: Fotolia/kolotype
Perubahan Selera Seksual
Masalahnya bukan hanya dari segi kuantitatif. Riset Cambridge University menunjukkan pusat reward di otak untuk mencapai tujuan tertentu juga berubah, sebagai efek dari pengalaman mental. Efek kesenangan reproduksi dapat dicapai hanya dengan menyaksikan tayangan pornografi, tanpa harus melakukannya.
Foto: picture-alliance/dpa
Otak Menciut?
Penelitian Simone Kühn & koleganya di Jerman yang diterbitkan JAMA Psychiatry mendapati volume materi abu-abu di kanan striatum otak pada orang yang sering nonton porno lebih kecil ketimbang yang jarang melakukannya. Namun tak dapat disimpulkan apakah bagian otak itu menyusut karena seringnya nonton porno, atau orang yang terlahir dengan jenis otak semacam itu suka menonton porno.
Foto: Colourbox
Picu Perdebatan
Teori lain menunjukkan orang-orang yang hobi nonton pornografi adalah mereka yang sejatinya berlibido tinggi, bukan karena otaknya terpengaruh fantasi seksualitas dan pornografi. Demikian ditulis dalam jurnal Psychology Today.
Foto: picture-alliance/dpa
Kuncinya: Keseimbangan
Nonton film porno bermanfaat bagi kehangatan hubungan pasangan. Namun beberapa riset menunjukkan efek tertentu, meskipun riset lainnya menunjukkkan sebaliknya. Tanggapi perdebatan ini, kuncinya adalah: keseimbangan. Otak membutuhkan keragaman aktivitas. Di antaranya jalan-jalan bersama pasangan, bekerja, olahraga, hobi atau berkumpul bersama teman dan keluarga serta aktivitas lainnya.
Foto: Fotolia/Dmitry Sunagatov
8 foto1 | 8
“Pendidikan seks bolehlah, misalnya tentang anatomi tubuh. Itu juga diajarkan kok di sekolah. Tapi jangan sampai detail bangetlah soal reproduksi, gimana penis ketemu vagina waktu bikin anak. Gila, ah. Cukup diinformasikan sperma membuahi sel telur,” ujar Yuni, ibu seorang remaja laki-laki berusia 14 tahun.
Entah mengapa, penis dan vagina membuat dia tak nyaman. Padahal Yuni mengaku pernah mendapati si anak lanang menonton film porno. Artinya, si remaja laki-laki ini sudah tahu soal fornikasi meski lewat film penggugah fantasi seks yang menyesatkan dan tidak informatif.
Belajar menghargai tubuh
Risih. Itu salah satu persoalan terbesar para orang tua ketika harus bicara soal seks pada anak. Akibatnya, mereka mengambil jalan pintas dengan mengajarkan agama habis-habisan pada sang anak sambil tak henti-hentinya melantunkan doa dan harapan: semoga agama bisa menjadi benteng pertahanan sang anak dari jeratan seks bebas.
Tentu bukan hal yang buruk menanamkan nilai kepantasan, moral, dan agama. Namun lebih sering terjadi hormon dan nafsu yang ternyata menang. Padahal penjelasan yang masuk akal seperti bahaya penyakit menular, kemungkinan hamil, risiko gangguan kesehatan dan psikologis bila melakukan aborsi, dan beratnya tanggung jawab sebagai orang tua bila sampai memiliki anak dalam usia yang masih remaja bisa jauh lebih efektif dalam mengerem perilaku seks bebas.
Jangan Lakukan Ini Sebelum Berhubungan Seks
Ada beberapa kesalahan yang kadang-kadang tidak disadari pasangan suami istri saat berhubungan intim. Akibatnya bisa mengganggu kesehatan. Hal-hal berikut ini sebaiknya dihindari sebelum melakukan hubungan seksual.
Foto: Fotolia/fotogestoeber
Buang air kecil
Buang air kecil sesudah berhubungan intim dapat membuat semua bakteri penyebab infeksi keluar. Namun jangan lakukan itu sebelum berhubungan seks, karena penyebab utama infeksi saluran kencing adalah kebiasaan 'pipis' sebelum berhubungan seksual. Demikian saran Urolog New York, David Kaufman.
Foto: imago/mm images/Berg
Minum antihistamin (anti alergi)
Antihistamin baik untuk meredakan efek alergi, karena mengeringkan selaput lendir di hidung yang berair, namun obat ini juga mengeringkan organ intim. Tentu, vagina yang kering membuat hubungan seks terasa tidak nyaman. Selain itu, secara umum, antishistamin juga menurunkan libido.
Foto: Colourbox/Syda Productions
Mabuk-mabukan (kebanyakan alkohol)
Alkohol kadang bisa membantu memicu gairah seksual. Namun minuman beralkohol dalam takaran berlebihan justru mengakibatkan hambatan bagi pria untuk ereksi.
Foto: Fotolia/eyetronic
Salah ukuran kondom
Ukuran karet pengaman dalam berhubungan seksual amat penting. Pemilihan ukuran kondom yang pas mengurangi risiko selip dan terlepas disaat sedang melakukan hubungan seksual.
Foto: Fotolia/Sergejs Rahunoks
Mencukur rambut di sekitar organ intim
Bebas bulu halus di sekitar area intim mungkin sedang tren, tapi dapat berisiko infeksi akibat luka gesekan saat berhubungan badan. Pakar klinis juga memperingatkan, area intim yang dicukur menjadi salah satu penyebab infeksi herpes, sebab luka kecil pun dapat menularkan virus.
Foto: Fotolia/PhotographyByMK
Lupa bersihkan alat permainan seks
Selain tubuh yang bersih, alat permainan seks pun sebaiknya dalam kondisi bersih sebelum digunakan. Jangan pernah lupa membersihkan sex toy sebelum berhubungan seks, karena dapat menyebabkan infeksi. Untuk melindungi diri, cucilah dulu alat permainan itu dan bersihkan dulu dengan tisu anti bakteri.
Foto: picture-alliance/dpa
Menggunakan pelumas mengandung mentol
Perempuan yang telah menopause mengalami penipisan jaringan vagina. Memakai pelumas yang mengandung mentol bisa menyebabkan iritasi. Khusus untuk perempuan sekitar usia menopause, menurut ginekolog Cheryl Iglesia, sebaiknya gunakan pelumas berbasis air tanpa mentol untuk menghindari ketidaknyamanan.
Foto: picture-alliance/dpa/M. Wuestenhagen
7 foto1 | 7
Metode bergantung pada agama diadopsi dengan terlalu bersemangat. Kampanye pencegahan penularan HIV dengan bagi-bagi kondom, misalnya, sering disalahartikan sebagai kampanye seks bebas. Padahal tujuan kampanye jelas: kondom efektif mencegah penularan HIV.
Apakah kondom digunakan untuk berzinah atau sebagai pilihan alat kontrasepsi bagi pasangan suami istri seharusnya bukan masalah. Faktanya kondom terbukti ampuh mencegah penyakit seks menular. Tak ada urusannya dengan moral bangsa. Herannya, kondom sering menjadi bulan-bulanan. Begitu mengintimidasinya kondom, bahkan menjelang hari Valentine pasti muncul himbauan agar kondom tak dijual bebas. Alasannya supaya anak muda tak tergoda melakukan seks bebas.
Pendidikan seks dan kesehatan reproduksi sangatlah penting. Bukan hanya untuk meredam seks bebas dan kehamilan di usia remaja, tapi juga untuk mengajarkan anak soal menghargai tubuh.
Penis dan vagina adalah bagian dari tubuh, tak perlu jadi sumber rasa malu atau pikiran kotor. Organ seks justru harus dipelajari fungsi-fungsinya sehingga sang pemilik organ bisa mengontrolnya dengan baik.
Lagipula, seandainya sejak usia dini kita diajarkan untuk menghargai organ seks sebagai bagian dari tubuh yang sama vitalnya dengan bagian tubuh lainnya, mungkin laki-laki bisa memandang perempuan tak hanya sebagai vagina berjalan yang fungsi utamanya direduksi hanya untuk memuaskan nafsu seksual kaum pria, bahkan dengan cara pemaksaan.
Penulis:
Uly Siregar bekerja sebagai wartawan media cetak dan televisi sebelum pindah ke Arizona, Amerika Serikat. Sampai sekarang ia masih aktif menulis, dan tulisan-tulisannya dipublikasikan di berbagai media massa Indonesia.
@sheknowshoney
*Setiap tulisan yang dimuat dalam #DWNesia menjadi tanggung jawab penulis.
Negara-negara dengan Tingkat Kepuasan Seksual Tertinggi Sejagad
Tingkat penyakit seksual, kehamilan remaja & aborsi di negara-negara sosial liberal lebih rendah dibanding yang represif. Juga kehidupan seksualnya jauh lebih memuaskan. Peringkat berdasar penelitian AlterNet.
Foto: Colourbox/E.Wodicka
Swiss
Swiss terkenal progresif soal legalisasi prostitusi, liberalisasi pornografi, program pendidikan seks yang dimulai sejak taman kanak-kanak. Data AlterNet tunjukkan warga Swiss pemuncak peringkat dalam kepuasan seksual. Hasil survey: 21% responden merasakan kehidupan seks yang sangat memuaskan,32% mengaku berhubungan seks di tempat umum. Tingkat kehamilan remaja di Swiss terendah di dunia
Seperempat responden di Spanyol mengaku kehidupan seksual mereka memuaskan. Pria negeri matador ini menyandang status sebagai pencinta terbaik di dunia. Sebuah penelitian dengan 9850 responden mengungkap 90% pria & perempuan Spanyol menyatakan memperoleh kepuasan seks. Tingkat kepuasan seksual mereka meningkat dari waktu ke waktu dengan pasangan yang konsisten, ketimbang yang bergonta-ganti.
Foto: Getty Images/David Ramos
Italia
Menurut Men’s Health, di Italia, ada hubungan erat antara makan dan seks. Rayuan seksual dimulai dari meja makan. Studi menunjukkan perempuan Italia yang menikmati 2 gelas anggur/hari menikmati kepuasan seksual yang lebih besar daripada yang tidak minum. Survei menunjukkan 64% responden mengaku kehidupan seksual mereka memuaskan. 1/3-nya mengharapkan seks berlangsung lebih dari 10 menit.
Foto: imago/INSADCO
Brasil
Yang perempuan langganan juara ajang kecantikan dunia. Laki-lakinya menyandang status pecinta terbaik kedua di dunia setelah Spanyol. Sebuah laporan mengklaim 82% responden berhubungan seks sekali seminggu. Riset lain menemukan rata-rata mereka bercinta 145 kali/ tahun (setara +-3 kali seminggu). Para ‘Latin Lover‘ ini tercatat paling tinggi tingkat kehilangan keperjakaan/keperawaannya di dunia.
Foto: Getty Images/M.Tama
Yunani
Sejak berad-abad orang Yunani sangat santai membahas hasrat seksual. Orang-orang Yunani umumnya membahas seks di tempat kerja, dengan teman-teman, dan yang paling penting, dengan pasangan mereka. Komunikasi memperbaiki kehidupan seks. Durex mengklaim rata-rata warga Yunani melakukan hubungan intim 164 kali/tahun. Adapun 51% responden dalam survei menyatakan puas dengan kehidupan seks mereka.
Foto: picture-alliance/dpa/M. Messara
Belanda
64% responden Belanda dalam sebuah penelitian meyakini bahwa seks merupakan kebutuhan dasar dan mereka lebih terbuka bicara soal seks. Belanda memiliki tingkat kehamilan remaja 5,3 per 1.000 orang, lebih rendah dibanding AS (39,1 per 1.000). Tingkat aborsi jauh lebih rendah demikian pula tingkat penularan HIV. 22% responden survei menyatakan kualitas kehidupan seks mereka sangat baik
Foto: picture-alliance/AP
Meksiko
63% responden mengaku kehidupan seks mereka memuaskan. Pada tahun 2008, pemerintah Mexico City mendistribusikan lebih dari 700.000 buku pendidikan seks di sekolah tinggi yang mencakup pengendalian kelahiran, aborsi dan homoseksualitas. Pekerjaan seks dilegalkan dan diatur di beberapa wilayah. Sayangnya, tema perdagangan manusia di Meksiko masih jadi masalah serius di negeri itu.
Foto: Colourbox/Kzenon
India
Rata-rata responden kehilangan keperjakaan/keperawanan pada usia 22 tahun. Men’s Health mengungkap, pria India lebih menikmati permainan bercinta daripada orgasmenya sendiri. Pria India menghabiskan waktu pada proses merayu dan permainan awal dibandingkan dengan negara-negara lain. Rata-rata yang dihabiskan untuk melakukan hubungan seksual 13 menit. 61% reponden mengaku kehidupan seksnya memuaskan
Foto: DW
Australia
75% responden Australia mengklaim pernah melakukan hubungan seks di perjalanan atau kendaraan. Cosmopolitan menulis 27% wanita Australia "tidak ingin kehidupan seks mereka berubah. Meski sebagian kecil dari mereka merasa tak ada salahnya mencoba hal-hal baru. Beberapa perempuan negeri kangguru ini punya fantasi tentang ‘threesome‘.
Foto: Bernd Leitner - Fotolia.com
Nigeria
Studi Durex menempatkan Nigeria di posisi teratas. Menurut studi Durex, Nigeria 67% responden dalam studinya mengaku memperoleh kepuasan dalam berhubungan seksual. Warga Nigeria terhitung cukup lama durasinya dalam berhubungan seks, dengan rata-rata 24 menit/sesi..Statistik ini agak mengejutkan, mengingat pandangan konservatif Nigeria dalam hal pernikahan sesama jenis.
Foto: Katrin Gänsler
Jerman
Meskipun warga Jerman dicap sebagai "pecinta terburuk" di dunia, namun mereka mengaku kehidupan seksualnya memuaskan. Jerman adalah rumah bagi beberapa program pendidikan seks yang paling komprehensif di dunia dan dikenal karena kebijakan politik progresif soal pekerja seks. 32% responden Jerman mengaku pernah melakukan ‘one-night-stand‘ dan 30% pernah melakukan hubungan seks di tempat umum.
Foto: Colourbox
Cina
Masyarakat Cina dinilai paling konservatif mengalami represi. Tapi di balik pintu tertutup, penduduknya berhubungan seks lebih sering dibanding kebanyakan negara lain, 78% mengaku sekali/ minggu. Rahasianya? Teknologi, demikian menurut Men’s Health. Cyber sex & toko seks online mengalami kemajuan pesat. Cina bahkan memiliki SEXPO di Shanghai. 70% sex toy di dunia diproduksi di Cina.
Foto: picture-alliance/dpa
Keintiman dalam komunikasi
dari sekian banyak studi yang dirangkum AlterNet, salah atunya adalah penelitian yang dilakukan produsen kondom Durex. Hasilnya, 82% responden merasakan kepuasan hubungan intim karena adanya sikap saling menghargai dan komunikasi yang baik antar pasangan.