Iklan dengan Model Berjilbab, Katjes Picu Debat Panas
19 Februari 2018
Iklan produk permen Katjes yang menampilan perempuan berjilbab menjadi topik perdebatan yang panas. Iklan sepanjang 15 detik ini memperlihatkan seorang perempuan berjilbab yang tengah mengunyah permen bebas gelatin.
Iklan
Lewat iklan permen vegan dengan model yang mengenakan jilbab, produsen kembang gula Katjes telah menimbulkan kontroversi. Penampilan perempuan berjilbab di iklan ini kontan mendapat kecaman dari pihak radikal kanan.
Mengomentari iklan ini, mereka mengatakan bahwa Jerman telah benar-benar telah "diislamkan". Sementara para pegiat hak perempuan menyatakan bahwa iklan tersebut merupakan simbol perempuan tertindas.
Menurut Katjes, iklan ini sebenarnya untuk menyasar "kaum perempuan muda vegetarian, termasuk juga termasuk Muslimah muda, yang memang tidak mengkonsumsi gelatin hewani. Terus terang, iklan ini tidak memiliki pesan politik, namun berfokus pada masalah vegetaris."
Awal tahun lalu, perusahan kecantikan L'Oreal juga sempat menayangkan iklan sampo dengan model berjilbab Amena Khan. Iklan ini mendapat respon positif. Begitu juga, penampilan model berjilbab Halima Aden di catwalk, disambut antusias dan dianggap sebagai "angin segar" di dunia fesyen.
Namun, sementara Amena Khan dan Halima Aden memang pemeluk Islam yang sehari-harinya mengenakan jilbab, model Serbia Vicenca Petrovic yang tampil untuk Katjes adalah pemeluk Khatolik ortodoks. Di model kelahiran tahun 1996 ini kerap menampikan keindahan tubuhnya di akun media sosialnya.
Lahir di Kamp Pengungsi, Jadi Ratu Fesyen
Halima Aden, model Somalia-Amerika berhijab ini jadi pusat perhatian mode tahun 2017. Ia menjadi kontestan pertama yang mengenakan jilbab dalam kontes kecantikan Miss Minnesota, Amerika Serikat.
Foto: Reuters/B. McDermid
Mendadak jadi pusat perhatian
Halima Aden, model Somalia-Amerika, jadi pusat perhatian dunia mode tahun 2017. Aden yang belum genap berusia 20 tahun memulai debutnya di ‘catwalk‘ tahun 2017 dalam acara Kanye West's Yeezy di New York. Ia mengenakan jilbab di atas catwalk.
Foto: Reuters/B. McDermid
Gemilang di panggung kota mode
Dalam pagelaran fesyen Max Mara di Milan, ia mengenakan setelan dari desainer Alberta Ferretti memamerkan mantel dari kulit unta yang klasik yang dipadupadankan dengan jilbab wol halus. Sebuah judul di Instagram Ferretti tertulis: “Merangkul budaya dan keragaman untuk mematahkan norma dan mengubah pemikiran mode modern bersama Halima Aden."
Foto: Getty Images/AFP/M. Medina
Lahir di kamp pengungsian
Aden, lahir di Kakuma, sebuah kamp pengungsi Perserikatan Bangsa-Bangsa di Kenya. Ia datang ke Amerika Serikat pada usia tujuh tahun bersama keluarganya, yang awalnya menetap di St. Louis, Missouri. Ia jadi berita utama tahun 2016 saat dia menjadi kontestan Miss Minnesota pertama yang mengenakan jilbab.
Foto: Imago
Selalu ingat masa lalu
Dia mengingat hidupnya di kamp pengungsian: "Orang-orang yang berbeda, pengungsi yang berbeda dari seluruh Afrika berkumpul di Kakuma. Namun kita masih menemukan kesamaan."
Foto: Reuters/B. McDermid
Dikontrak agen mode dunia
Sementara Kanye West's Yeezy di New York adalah panggung fesyen pertamanya, penampilannya di Milan mungkin lebih penting karena Alberta Ferretti dan Max Mara mewakili ikon mode dunia. Aden bergabung dengan agen model IMG. "Sebagai Muslim, kita membutuhkan lebih banyak cerita positif," kata Aden tentang keberhasilannya.
Foto: Reuters/B. McDermid
Merasa nyaman
Menurut Aden, mengenakan busana muslim membuatnya merasa sangat nyaman dan menjadi diri sendiri. Beberapa pasangan orang tua dari agama lain mengucapkan kepadanya: "Saya ingin anak perempuan saya yang berusia tujuh tahun mengetahui bahwa tidak harus setengah telanjang untuk menjadi cantik."
Foto: Reuters/B. McDermid
Menjadi yang pertama
Langkah berani Aden dalam melambungkan karirnya ke tingkat yang lebih tinggi yang melibatkan banyak pengalaman "pertama", termasuk menjadi hijabi pertama yang ditandatangani oleh agen pemodelan besar. "Saya memakai jilbab setiap hari," kata Aden.
Foto: Reuters/B. McDermid
Jadi model sampul majalah dunia
Setelah pernah menjadi hijabi pertama yang tampil di sampul majalah Vogue, Halima Aden dipercaya menjadi model untuk Allure, dimana wajah Halima Aden terlihat di sampul majalah Allure edisi Juli 2017. (ap/ml, dari berbagai sumber)
Foto: Reuters/B. McDermid
8 foto1 | 8
Jadi mungkin tidak mengherankan jika netizen dunia sangat kritis terhadap motif iklan dan mempertanyakan kredibilitas iklan Katjes ini.
Mengomentari debat tentang iklan yang diperankannya, Vicenca Petrovic menyatakan, "Ini adalah pekerjaan saya dan saya dapat memotivasi para gadis untuk menjadi lebih kuat daripada yang lain."
Sementara pakar pemasaran Oliver Drost menyatakan gagasan pada prinsipnya untuk menampilkan dengan model berjilbab untuk iklan vegan dan halal. Namun, bagaimanapun hal ini pasti akan mengundang debat dan pihak perusahan seharusnya bertahan membela iklannya dan tidak menimbulkan kesan bahwa iklannya sebagai "kampanye palsu".
Tempat Dimana Niqab atau Burqa Dilarang
Sementara beberapa kawasan atau negara memberlakukan kewajiban memakai busana Islami yang tertutup, di negara atau wilayah ini, pemakaian niqab dan burqa dilarang.
Foto: picture-alliance/dpa/B. Roessler
Belanda
Menyusul Perancis dan Belgia, di penghujung November 2016, parlemen Belanda menyetujui larangan pemakaian burqa dan niqab di beberapa tempat umum, termasuk di transportasi publik. Alasannya untuk jaminan keamanan publik. Aturan itu masih membutuhkan persetujuan dari senat.
Foto: picture-alliance/E. Daniels
Perancis
Perancis adalah negara Eropa pertama yang melarang pemakaian burqa di tempat umum. Aturan ini perlahan dimulai tahun 2004, dengan pengawasan ketat atas simbol keagamaan di sekolah yang dikelola negara. Tapi April 2011, pemerintah melarang sepenuhnya pemakaian cadar di wilayah publik. Denda bagi pemakainya 150 €, sementara siapa pun yang memaksa perempuan menutupi wajah bisa didenda € 30.000.
Foto: Getty Images
Belgia
Belgia mengikuti jejak Perancis dengan memperkenalkan larangan pemakaian cadar pada tahun 2011. Aturannya melarang seseorang mengenakan pakaian yang mengaburkan wajah mereka di tempat umum. Perempuan yang tertangkap mengenakannya dapat dipenjara hingga tujuh hari atau dipaksa untuk membayar denda sekitar € 1.300.
Foto: AP
Italia
Italia tidak memiliki larangan nasional atas pemakaian niqab atau burqa. Tetapi pada tahun 2010, kota Novara memberlakukan pembatasan itu- meskipun saat ini belum ada ketetapan sistem denda mengenainya. Di beberapa bagian Italia, pemerintah setempat telah melarang 'burqini'.
Foto: picture alliance/dpa/Rolf Haid
Spanyol
Beberapa distrik di Katalonia, Spanyol memiliki hukum terhadap burqa dan niqab. Pada tahun 2013, Mahkamah Agung membatalkan larangan di beberapa negara bagian, dengan alasan bahwa hal itu "membatasi kebebasan beragama". Tapi beberapa wilayah lain tetap memberlakukannya, berdasar ketetapan Mahkamah Eropa untuk Hak Asasi Manusia ECHR yang menyatakan pelarangan jilbab tidak melanggar HAM.
Foto: Reuters/A. Gea
Bulgaria
Menyusul negara-negara lainnya di Eropa kini di Bulgaria, burka pun tak diperkenankan dikenakan di tempat umum- seperti gedung pemerintah dan lokasi wisata- dengan alasan keamanan. Tapi warga boleh memakainya untuk alasan pekerjaan maupun kesehatan.
Foto: DW/T. Vaksberg
Chad
Sejak dua serangan bom bunuh diri pada bulan Juni 2015, pemerintah melarang pemakaian niqab dan burqa di Chad. Perdana menteri Chad, Kalzeube Pahimi Deubet menyebutnya 'kamuflase' dan mengatakan semua burqa yang terlihat dijual akan dibakar. Sedangkan mereka yang kedapatan mengenakannya bisa ditangkap dan dihukum penjara..
Foto: Reuters/M. Ngarmbassa
Kamerun
Sebulan setelah Chad, Kameren mengikuti jejaknya dengan melarang pemakaian burqa, menyusul aksi bom bunuh diri yang oleh orang-orang yang mengenakannya. Larangan itu ditetapkan di lima provinsi di negara itu
Foto: Getty Images/AFP/P. Desmazes
Niger
Jilbab dilarang di Diffa, kawasan yang terteror oleh aksi kelompok Boko Haram. Presiden Niger juga tengah menyarankan agar jilbab pun dilarang.
Foto: Getty Images/AFP/I. Sanogo
Kongo-Brazzaville
Jilbab dengan penutup wajah penuh telah dilarang di tempat umum sejak tahun 2015 untuk mencegah serangan terorisme.
Foto: Getty Images/AFP/G.-G. Kitina
Swiss
Meskipun aturannya baru berlaku di wilayah Tessin, undang-undang ini mulai berlaku pada tanggal 1 Juli 2016. Siapapun yang tertangkap mengenakan cadar dapat didenda sampai 9200 €.
Foto: imago/Geisser
Mesir
Parlemen Mesir menggodok undang-undang larangan pemakaian cadar di tempat umum dan lembaga pemerintah. Aturan ini dibahas setelah Universitas Kairo melarang staf akademik mengenakan niqab di kelas suapaya lebih mudah berkomunikasi dengan para mahasiswanya.
Foto: picture alliance/Bibliographisches Institut/Prof. Dr. H. Wilhelmy