Ilmuwan nyentrik AS, Craig Venter, berambisi menggandakan usia manusia dengan menggunakan metode pengurutan DNA. Untuk itu ia menyulap sebuah laboraturium di Kalifornia sebagai pusat analisa DNA terbesar di dunia.
Iklan
Pakar Biokimia yang mendapat julukan Darth Venter itu telah kembali. Craig Venter, ilmuwan AS yang memetakan DNA manusia satu dekade silam dan menciptakan kehidupan sintetis 2010 lalu, kini berambisi memerangi penuaan pada manusia.
Sejak dua pekan lalu ia berkicau lewat Twitter, bahwa "awal baru buat dunia medis akan diumumkan dalam waktu dekat," tulisnya. Apa yang ia maksud adalah Human Longevity Inc. Sebuah perusahaan yang ingin memperpanjang usia manusia.
Venter ingin mengelabui kematian. Sasarannya adalah meredam penyakit tua seperti kanker, jantung atau Demensia. Ilmuwan yang tidak jengah berbisnis dengan hasil temuannya itu akan menggunakan metode lama yang ia temukan, yakni pengurutan DNA manusia.
Sains di Balik Kematian
Semua kehidupan suatu saat akan berakhir. Sains mencatat bagaimana setiap sel tubuh yang berjumlah ratusan trilyun itu memiliki tanggal kadaluarsa. Inilah fakta ilmiah di balik proses kematian tubuh manusia.
Foto: Fotolia/zentilia
Di Ujung Masa Pertumbuhan
Tubuh manusia berhenti berkembang di usia 30 tahun. Saat itulah tubuh kita mulai memasuki masa penuaan. Pada usia 35 setiap orang akan merasa kesehatannya perlahan menurun. Setelah usia 50 tahun, kepadatan tulang manusia setiap tahunnya akan berkurang sebanyak satu persen.
Foto: drubig-photo - Fotolia
Awal Sebuah Akhir
Antara usia 30 hingga 80 tahun tubuh manusia akan kehilangan sekitar 40% volume otot, bergantung pada kondisi kesehatan masing-masing. Dunia medis menyebutnya sebagai Sarcopenia. Fenomena ini terjadi karena tubuh gagal mengaktivkan sel satelit yang bertanggungjawab terhadap pembentukan jaringan otot baru.
Foto: PeJo/Fotolia
Ditentukan oleh Kehidupan Terkecil
Selama sel membelah diri dan menghasilkan sel baru yang lebih sehat, kehidupan akan berlangsung tanpa masalah. Proses itu pula yang membuat tubuh manusia tumbuh dari bayi menjadi dewasa. Tapi ketika memasuki usia lanjut, produksi sel terganggu oleh kerusakan genetika. Sel tidak lagi memproduksi sel sehat, melainkan sel-sel yang lemah dan rusak.
Foto: Colourbox
Sel Melahirkan Penyakit
Terdapat lebih dari seratus trilyun sel di dalam tubuh manusia. Ketika satu atau sekelompok sel mengalami gangguan, maka kanker atau jenis penyakit mematikan lain akan bermunculan. Kanker misalnya disebabkan ketika sel tubuh memproduksi terlalu banyak dan membentuk gumpalan yang disebut tumor. Repotnya sistem kekebalan tubuh manusia tidak bisa membedakan antara sel jahat dan sel sehat.
Foto: Imago/Science Photo Library
Hingga di Ujung Nafas dan Seterusnya
Kematian adalah berakhirnya aktivitas biologis pada sel dan jaringan tubuh. Ini disebabkan oleh hilangnya kemampuan tubuh manusia untuk menghirup dan mengolah oksigen. Tapi kendati tubuh tidak bernafas sekalipun, manusia tidak lantas meninggal dunia.
Foto: picture-alliance/dpa
Ajal Menyapa
Sesaat menjelang ajal jantung manusia berhenti berdetak. Hilangnya detak jantung menandai awal kematian. Tanpa distribusi darah dan oksigen, sel dan jaringan otak cuma punya waktu tiga hingga sepuluh menit sebelum mati dan memicu kerusakan permanen yang tidak bisa diperbaiki. Hilangnya tekanan darah juga membuat organ-organ lain di tubuh manusia berhenti bekerja.
Foto: Imago/epd
Tubuh Setelah Mati
Kematian otak berarti akhir kehidupan. Setelahnya suhu tubuh manusia akan turun sebanyak 1,5 derjat Celcius setiap jam hingga mencapai suhu ruangan. Pada saat yang bersamaan terhentinya sirkulasi membuat darah mulai menggumpal. Dua hingga enam jam setelah kematian tubuh manusia mulai kaku. Fase ini disebut Rigor Mortis oleh dunia medis.
Foto: Fotolia/lassedesignen
Dikuasai Bakteri
Kendati telah meninggal dunia, tubuh manusia tidak sepenuhnya mati. Sel-sel kulit misalnya masih hidup hingga 24 jam setelah kematian. Hal serupa juga terjadi pada bakteri di organ pencernaan. Tanpa asupan makanan, bakteri di sistem pencernaan mulai berkelana ke seluruh tubuh dan mengkonsumsi sel-sel yang mati. Sebab itu pula tubuh manusia membusuk setelah kematian.
Foto: Fotolia/Irochka
8 foto1 | 8
Memerangi Penuaan
Untuk itu Venter ingin mengubah kantor pusat Human Longtivity Inc. di La Jolla, Kalifornia menjadi pusat analisa DNA manusia terbesar di dunia. Sebagai modal awal ia berhasil mengamankan dana sumbangan sebesar 70 juta US Dollar. "Perusahaan baru kami akan mengurut 40.000 genom," tulis salah satu pendiri Peter Diamandis di Twitter.
Genom milik anak-anak, pria dewasa, lansia dan pasien yang mengidap penyakit berbahaya akan dikumpulkan dan disimpan. "Penuaan adalah faktor nomer satu untuk hampir semua jenis penyakit," kata Venter kepada harian New York Times. "Tapi penuaan bukan penyakit," kita cuma perlu memahaminya saja, ujarnya.
Data-data DNA yang ingin dikumpulkan Venter tidak akan menjadi satu-satunya sumber informasi untuk meretas potensi penyakit pada manusia. HLI ingin menggabungkan DNA dengan informasi terkait protein dan metabolisme tubuh, serta informasi tentang mikroba yang bermukin di usus manusia. Dan lebih banyak lagi: perusahaan tersebut ingin mengembangkan terapi sel dan memanfaatkan penemuan termutakhir dari penelitian sel induk.
Anggota Tubuh Ini Masih Berfungsi Walau Anda sudah Meninggal
Tubuh manusia belum sepenuhnya mati, walau jantung telah berhenti berdetak dan otak tidak bekerja lagi. Berikut beberapa anggota tubuh yang masih berfungsi walau nyawa telah lepas dari badan.
Foto: Colourbox
Kuku dan Rambut
Secara umum diketahui bahwa setelah mati, kuku dan rambut terus tumbuh untuk sementara waktu. Namun, hal ini sebenarnya tidaklah demikian. Kuku dan rambut pada orang yang sudah meninggal akan terlihat bertambah panjang bukan karena terus tumbuh. Tapi ini karena kulit kehilangan kelembaban dan mengerut. Memang bisa dikatakan bertambah panjang, tapi tidak tumbuh.
Foto: picture-alliance/ZB
Kulit
Bagian tubuh yang benar-benar terus tumbuh adalah kulit. Otak berhenti bekerja saat jantung tidak berdetak lagi. Ini karena sel otak tidak menerima asupan oksigen. Namun kebutuhan oksigen kulit sangatlah rendah, sehingga mampu terus berkembang. Karena merupakan bagian terluar dari tubuh, kulit bisa langsung mengambil sedikit oksigen dari udara. Sehingga kulit tetap "hidup“ untuk beberapa hari.
Foto: picture-alliance/dpa/O. Berg
Sistem Pencernaan
Satu bagian dari otak bekerja terus menerus untuk mengatur buka tutup otot katup kandung kemih. Ketika orang meninggal, bagian otak tersebut juga turut mati, sehingga otot menjadi kendur, menyebabkan katup kemih terbuka. Efek yang sama juga terjadi pada anus. Proses buang air besar pada orang yang sudah meninggal lebih kerap terjadi karena juga didorong oleh penumpukan gas dalam tubuh.
Foto: Fotolia/ag visuell
Otot
Otot tubuh masih memiliiki refleks tertentu yang tidak melibatkan otak. Hal ini dapat menyebabkan kedutan, kejang atau gerakan yang tampak seolah jenazah masih hidup. Salah satu contohnya adalah apa yang disebut sebagai “Lazarus Sign”. Ini merupakan refleks spinal yang menyebabkan lengan bangkit bergerak. Gerakan ini dapat berlangsung selama beberapa detik.
Foto: Colourbox
Organ Suara
Sebenarnya yang terdengar dari mulut orang yang sudah meninggal bukanlah suara yang dihasilkan oleh organ suara. Suara atau bunyi keluar dari jenazah dikarenakan adanya penumpukan gas dan kontraksi otot yang menyebabkan paru-paru terpompa sehingga menghembuskan udara keluar lewat mulut.
Foto: colorbox
5 foto1 | 5
Mungkin Lantaran Teknologi Murah
Ambisi raksasa itu didukung dengan perkembangan teknologi yang pesat. Biaya pengurutan DNA manusia misalnya sudah berkurang drastis. "Cuma membutuhkan sembilan bulan untuk mengurut genom saya," kata Venter saat konfrensi pers.
Pengurutan DNA manusia tahun 2001 masih menelan biaya 100 juta US Dollar per Genom. Saat ini perusahaan-perusahaan besar seperti Illumina membanderol 1000 US Dollar per genom atau sekitar 12 juta Rupiah. "Kami menciptakan bank data DNA terbesar yang pernah adam" kata Venter.
Kendati begitu, Venter tidak berniat cuma menjadikan proyeknya itu cuma sebagai kegiatan ilmiah belaka. Ia membidik industri farmasi dan asuransi sebagai klien dan mitra bisnis. Dengan kata lain, Venter akan menjual hasil temuannya itu kepada siapapun yang ingin membayar. "Banyak pihak tertarik bekerjasama dengan kami," ujarnya.
Selain Illumina yang menguasai bisnis sistem analisa DNA, Venter dikabarkan sukses menggaet sejumlah penanam modal baru untuk perusahaannya, antara lain K. T. Lim, miliarder Malaysia pemilik Genting Corp.
rzn/ab (rtr,dpa,ap)
5 Jenis Makanan dan Minuman yang bisa Memperpendek Usia
Makanan merupakan bagian dari rahasia umur panjang. Namun ada beberapa makanan dan minuman yang sebaliknya dihindari karena bisa memperpendek usia. Apa saja?
Foto: Hilmo Buch/Fotolia.com
Soda
Sebuah riset yang dipublikasikan American Journal of Public Health menemukan remaja yang mengkonsumsi 20 ons soda setiap hari, akan tampak 4,6 tahun mengalami penuaan. Minum soda 8 ons sehari juga tetap berdampak, walaupun sedikit, yakni 1,9 tahun mengalami penuaan. Soda tanpa gula, tampaknya tidak berpengaruh banyak dan dikaitkan dengan risiko 67 persen lebih tinggi terserang diabetes.
Foto: Fotolia/ Nitr
Daging Olahan
Daging olahan seperti hotdog dan pepperoni rupanya memiliki dampak tak bagus buat kesehatan karena akan merusak telomer, yakni bagian paling ujung DNA, yang bertugas meremajakan sel-sel tubuh. Para peneliti menemukan, orang yang mengkonsumsi daging olahan setiap minggu berisiko memiliki telomer yang lebih pendek daripada mereka yang tidak makan daging olahan.
Foto: Reuters
Daging Merah
Daging merah bisa ditemukan dalam hamburger dan steak. Jenis daging ini sudah lama sering dikaitkan dengan penyakit jantung, kanker dan berdampak buruk pada telomer. Para peneliti di Clinical Nutrition, melakukan ujicoba dengan memberi makan tikus daging merah. Imbasnya, tikus-tikus percobaan tersebut mengalami penurunan telomer pada sel-sel ususnya.
Foto: Fotolia
Alkohol
Sama seperti daging merah, alkohol juga bisa memperburuk kondisi kesehatan. Sebuah penelitian yang diumumkan dalam American Association for Cancer Research Annual Meeting pada 2010, menemukan alkohol bisa mempercepat pemendekan telomer. Orang yang mengkonsumsi alkohol hingga lebih dari 22 persen perhari, maka telemore-nya jauh lebih pendek dibanding orang yang tidak minum alkohol.
Foto: volff/Fotolia
Gula
Dibalik manisnya gula, tersimpan sejumlah dampak negatif yang sungguh tidak baik bagi kesehatan. Gula bisa merusak jantung karena glukosa 6-fosfat, yang ada pada gula bisa menyebabkan perubahan pada otot-otot jantung hingga akhirnya terjadi gagal jantung. Gula juga bisa menimbun lemak di perut dan mempercepat proses penuaan sel, termasuk sel-sel otak. sumber : www.news.health.com