Ilmuwan Jerman berhasil memanen sayuran pertama yang ditanam tanpa tanah atau sinar matahari di Antartika. Ini adalah uji coba menanam tumbuhan di ruang angkasa dan upaya mengatasi kekurangan sayuran.
Iklan
Ketimun, lobak dan selada adalah beberapa sayuran hijau yang ditanam di rumah kaca EDEN-ISS eksperimental diAntartika.
Meskipun suhu di Antartika mencapai -20 derajat Celcius dan hampir tidak ada sinar matahari, panen pertama dari proyek yang dipimpin oleh German Aerospace Centre (DLR) menunjukkan bagaimana astronot di bulan dan Mars dapat disuplai dengan makanan segar di masa depan.
Setelah tiga minggu pertama, insinyur DLR dan tukang kebun Antartika Paul Zabel telah mengumpulkan 3,6 kilogram selada, 70 lobak dan 18 ketimun.
Zabel menghabiskan sekitar tiga hingga empat jam sehari untuk merawat kebun Antartika.
"Setelah menabur benih pada pertengahan Februari, saya harus menghadapi beberapa masalah tak terduga, seperti kegagalan sistem kecil dan badai terkuat dalam lebih dari setahun," kata Zabel. "Untungnya, semua hal ini bisa diperbaiki dan diatasi."
"Kami telah belajar banyak tentang pemuliaan tanaman swadaya dalam beberapa minggu terakhir, telah menjadi jelas bahwa Antartika adalah lokasi uji yang ideal untuk penelitian kami," kata manajer proyek Daniel Schubert.
Sejauh ini, semua tanaman yang direncanakan telah tumbuh dengan sukses di rumah kaca, termasuk lobak, daun salad, tomat, ketimun, cabai dan rempah-rempah termasuk basil, parsley, daun bawang dan ketumbar.
Melacak Jejak Kehidupan di Planet Mars
Curiosity mendarat di Mars 5 tahun lalu. Lab sains ini terus melacak jejak kehidupan di planet merah itu. Beragam instrumen mengirim data dalam jumlah besar. Apakah ditemukan bukti kehidupan di Mars?
Foto: picture-alliance/dpa/NASA/JPL-Caltech/MSSS
Teknik Teranyar Lacak Kehidupan
Curiosity dilengkapi Spektrometer khusus didukung teknik Laser. Dengan itu, sampel bisa dianalis dari jarak jauh. Stasiun meteorologi terintegrasi mengukur temperatur, tekanan atmosfir, radiasi, kelembaban dan kecepatan angin. Robot penjelajah Mars juga dilengkapi alat analisa ikatan organik, untuk melacak jejak kehidupan di luar Bumi.
Foto: NASA/JPL-Caltech/MSSS
Analisa di Laboratorium
Teknik paling modern yang dibawa Curiosity memungkinkan analisa sampel oleh beragam instrumen. Sampel tanah Mars mula-mula difilter, dipilah berdasarkan ukurannya dan dikirim ke berbagai alat analisa canggih.
Foto: picture alliance/AP Photo/NASA
Robot Penjelajah Terbesar dan Termodern
Curiosity menjadi robot penjelajah Mars terbesar dan termodern. Rover ini mendarat di permukaan planet merah 6 Agustus 2012 dan terus bekerja mengumpulkan data. Motornya digerakan baterai isotop radioaktif yang parktis tidak akan habis. Curiosity hingga kini sudah menjelajah 17 km permukaan Mars dan tetap fit serta penuh energi.
Foto: picture-alliance/dpa/Nasa/Jpl-Caltech/Msss
Mengebor Tanah Mars
Untuk membuktikan bahwa kehidupan di Mars secara teoritis dimungkinkan, lengan robot juga mengebor tanah di planet merah itu. Pada tahun 2013 Curiosity mengambil sampel tanah pada kedalaman tertentu di sekitar kawah Gale. Tapi sejauh ini laboratorium peneliti belum menemukan bukti eksistensi kehidupan.
Foto: NASA/JPL-Caltech
Misi Sebelumnya Pembuka Jalan
Ini Rover Sojourner yang didaratkan di Mars 1997. Data yang dikumpulkan rover perdana itu mendukung sukses tiga misi berikutnya. NASA mendaratkan dua robot kembar pada 2004, Spirit dan Opportunity. Rover menjelajah gunung, mengambil sampel tanah dan didera musim dingin serta badai pasir Mars. Spirit beroperasi di Mars selama 6 tahun, sementara Opportunity masih aktif hingga sekarang.
Foto: picture alliance/dpa
Robot Tangguh
Opportunity pada 2015 sudah menjelajah permukaan planet merah itu sejarak 42 km. Sebuah rekor fantastis. Robot dilengkapi 3 unit Spektrometer serta beberapa kamera 3D. Saat ini Opportunity beroperasi di Perseverance Valley. Setelah melakukan tugas lebih dari 13 tahun, Opportunity terbukti masih tangguh dan fit.
Foto: picture-alliance/dpa
Inilah Lanskap Planet Mars
Citra Mount Sharp ini direkam kamera yang dipasang di Curiosity. Lanskap di planet merah itu mengingatkan pada pemandangan gurun pasir di Bumi. Rover Mars tersebut dirancang untuk terus melakukan misinya, minimal 5 tahun mendatang atau lebih lama lagi. Ambisi jangkan panjangnya, mengirim misi berawak ke planet tetangga Bumi ini. Penulis.Fabian Schmidt (as/yf)
Foto: Reuters
7 foto1 | 7
Schubert menambahkan, "Harus sabar ketika menanam stroberi. Di sini kita masih menunggu hasil sukses menabur."
Proyek ini dilakukan bersama dengan Alfred Wegener Institute (AWI). Rumah kaca terletak sekitar 400 meter dari Neumeyer Station III milik AWI.
Saat ini ada 10 orang yang bertugas di Neumeyer Station III. Panen Antartika datang tepat pada waktunya - sayuran segar dari pengiriman terakhir pada akhir Februari telah habis.
"Itu sesuatu yang istimewa untuk melihat salad segar pertama dari Antartika," kata manajer stasiun Bernhard Gropp. "Rasanya seperti kami memanennya dari kebun."
Louisa Wright (vlz/yf)
Begini Bentuk Eksoplanet Layak Huni Temuan NASA
Badan Antariksa AS, NASA, menemukan tiga eksoplanet layak huni yang mengorbit bintang kerdil berjarak 40 tahun cahaya dari Bumi. Seperti apa bentuknya?
Foto: NASA/JPL-Caltech
Harapan Kehidupan
Penemuan tiga eksoplanet yang mengorbit bintang kerdil bernama Trappist-1 dirayakan oleh NASA sebagai sebuah pencapaian astronomi. Penemuan tersebut mendekatkan manusia pada kehidupan lain di luar Bumi.
Foto: NASA/JPL-Caltech
Layak Huni
Trappist-1 memiliki sebanyak tujuh planet. Tiga diantaranya (D, E, F) mengorbit dari jarak aman atau yang disebut dengan zona layak huni. Ilmuwan meyakini ketiga planet ini menyimpan air dalam bentuk cair.
Foto: NASA/JPL-Caltech
Temuan Langka
Dari sekitar 3500 eksoplanet yang telah ditemukan ilmuwan, hanya planet di seputar Trappist-1 yang paling menjanjikan. Planet-planet itu tidak hanya berbatu, tetapi juga memiliki gaya gravitasi yang menyerupai Bumi.
Foto: NASA/JPL-Caltech
Keunikan Tanpa Banding
Keunikan Trappist-1 adalah jumlah planet berbatu yang mengitarinya. Hingga kini NASA lebih banyak menemukan bintang induk bersistem tunggal, alias hanya dikitari oleh satu planet. Trappist-1 adalah satu-satunya sistem tata surya yang menyerupai Matahari.
Foto: NASA/JPL-Caltech
Muda dan Bersinar
Meski belum ada, planet-planet tersebut suatu saat bisa menampung kehidupan. Usia Trappist-1 relatif muda, yakni 500 juta tahun dan masih akan bersinar hingga setidaknya 10 triliun tahun. Bandingkan dengan usia matahari yang sudah mencapai lima miliar tahun.
Foto: NASA/JPL-Caltech
Impian buat Masa Depan
Namun begitu manusia belum akan mampu mengirimkan wahana ke Trappist-1. Pasalnya dengan mesin pendorong berbahan bakar cair seperti yang digunakan saat ini, sebuah wahana antariksa buatan manusia membutuhkan waktu 44 juta tahun untuk mencapai bintang kerdil tersebut.