Dalam waktu dekat mungkin ponsel pintar Anda bisa dilengkapi dengan hidung artifisial. Seperti apa bentuk dan kegunaannya?
Iklan
Ilmuwan Jerman sedang mengembangkan chip yang memiliki fungsi seperti hidung manusia. Chip ini cukup kecil untuk bisa digunakan dalam ponsel pintar dan memiliki kemampuan untuk mengendus bau lebih cepat dibandingkan hidung manusia.
Ilmuwan dari Institut Teknologi Karlsruhe (KIT) sedang bekerja menyiapkan chip, yang diberi nama "smelldect" ini, agar bisa melakukan tes pasar sesegera mungkin. Mereka juga berencana untuk menyelesaikan proyek ini pada akhir tahun.
Chip "smelldect" diyakini bisa mendeteksi terjadinya kebakaran kabel dalam suatu perangkat elektronik. Sistem yang sama pada alat pendeteksi asap juga diterapkan pada robot. Selain itu, hidung artifisial ini juga bisa mengendus bahan makanan, seperti ikan atau buah-buahan di pasar swalayan, yang sudah tidak baik lagi atau hampir busuk.
Dalam akun Twitternya, KIT Karlsruhe mencuit, "Bau apa itu? Hidung elektronik mengenali berbagai macam aroma. Dalam proyek "smelldect" para ilmuwan KIT mengembangkan sensor yang bisa digunakan dalam kehidupan sehari-hari dan berfungsi untuk mendeteksi kabel yang terbakar atau bahan makanan yang sudah busuk."
Cocok untuk digunakan dalam kehidupan sehari-hari
Hidung elektronik sebenarnya telah digunakan sejak puluhan tahun oleh industri makanan. Tetapi karya ilmuwan KIT ini adalah alat pertama yang cukup kecil untuk digunakan oleh individu dalam kehidupan sehari-hari. Alat ini berukuran hanya beberapa sentimeter dan terdiri dari chip yang terbuat dari serat nano. Setelah dilakukan pengaturan, hidung artifisial bisa mendeteksi bau dalam waktu beberapa detik.
App Kenali Buah Busuk
03:30
"Serat nano dalam hidung elektronik yang kami buat bereaksi terhadap campuran gas yang kompleks dan membentuk pola sinyal yang bisa mereka kenali", kata Martin Sommer, salah seorang ilmuwan dari KIT, pada kantor berita dpa.
Namun, hidung yang canggih ini masih harus terus dikembangkan untuk bisa mendeteksi bau-bauan dengan akurat. Sommer mengatakan, seringkali satu benda memiliki aroma yang bervariasi, seperti misalnya bunga mawar, yang berbeda baunya ketika kering dan basah. "Oleh karena itu, sekarang kami melatih hidung artifisial ini untuk mengenali bau-bauan dalam kondisi yang spesifik", jelas Sommer.
na/ts (dw/dpa)
Teknologi Baterai Yang Akan Mengubah Dunia
Di masa depan, yang akan menentukan adalah energi terbarukan, seperti energi matahari, air atau angin. Elemen terpentingnya: teknologi penyimpanan energi, atau baterai. Inilah beberapa teknologi yang sudah diterapkan.
Foto: DW/G. Rueter
Teknologi baterai makin laku
Teknologi baterai sat ini berada diambang boom global. Terutama di Cina, Korea dan AS dibangun pabrik-pabrik besar untuk produksi baterai Lithium-Ion. Harga baterai dan aki juga sudah turun drastis. Baterai terutama digunakan dalam bidang transportasi dan sebagai penyuplai listrik lokal.
Foto: Viktoria Kühne/Fraunhofer IFF
Harga melorot
Selama ini, harga mobil listrik sangat mahal karena teknologi baterainya dulu memang masih mahal. Tapi dibanding 10 tahun lalu, harga baterai sudah turun drastis tinggal 10 sampai 20 persen harga dulu. Kalau dulu harga baterai untuk mobil listrik dengan jangkauan 150 km sekitar 20.000 Euro, sekarang harganya tinggal 2.500 hingga 3.000 Euro.
Foto: DW/G. Rueter
Listrik akan lebih bersih dan lebih murah
Di pulau Graciosa, Portugal, 4500 penduduknya mendapat pasokan listrik terutama dari tenaga matahari dan tenaga angin. Baterai di sini digunakan untuk stabilitas jaringan, sekaligus menampung kelebihan produksi energi. Ada juga mesin generator diesel, tapi lebih sering tidak digunakan. Jadi biaya produksi listrik turun.
Foto: Younicos
Lampu dengan listrik tenaga matahari
Sekitar 1,5 miliar manusia di dunia hidup tanpa akses terhadap jaringan listrik, terutama di Asia dan Afrika. Teknologi lampu LED yang hemat energi membuka terobosan baru, misalnya di Senegal: Lampu-lampu ini menggunakan energi matahari dan cukup untuk berfungsi sepanjang malam. Karena harga komponen-komponennya turun drastis, teknologi tenaga matahari dan LED juga makin murah dan terjangkau.
Foto: IBC
Energi dari tangki air
Tabung penyimpan panas juga sering digunakan, seperti di gedung Deutsche Welle. Dengan kolektor yang dipasang di atap gedung, panas matahari disalurkan ke tangki untuk memanaskan air. Air panas itu bisa digunakan untuk dapur dan kamar mandi. Agar panasnya tahan lama, tangki diisolasi dengan baik. Dalam tabung ada juga pemanas yang dioperasikan dengan listrik, seandainya tenaga matahari tak cukup.
Foto: DW
Air garam sebagai penyimpan panas
Pembangkit listrik di Maroko ini menggunakan garam untuk menyimpan panas. Siang hari, listrik dari tenaga matahari digunakan memanaskan tabung-tabung berisi air garam. Pada malam hari, larutan garam bisa menghasilkan panas, yang digunakan untuk menghasilkan listrik. (Teks: Gero Rueter/hp/yp)