1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Necropolis: Kuburan Satelit di Luar Angkasa

28 Juli 2017

Sejumlah ilmuwan lontarkan gagasan membuat kuburan satelit yang sudah mati di orbiter luar angkasa. Dengan itu diharapkan risiko ancaman bagi Bumi dari tabrakan sampah antariksa bisa diminimalkan.

Necropolis Koncept
Foto: Hempsell Astronautics

Inilah sebuah kuburan sunyi jauh di atas orbit Bumi. Gagasan terbaru para ilmuwan untuk mengatasai masalah sampah antariksa yang makin gawat adalah membuat "tempat sampah permanen" di luar angkasa.

Saat ini, ditaksir lebih 750.000 obyek buatan manusia berukuran lebih satu sentimeter, mengorbit Bumi. Sampah antariksa itu menjadi risiko terjadinya tabrakan dengan satelit yang masih aktif atau ancaman jatuh ke Bumi.

Sejauh ini belum ada resep atau cara ampuh dan murah untuk membersihkan sampah di orbiter dekat Bumi ini. Banyak gagasan untuk itu. Salah satunya adalah membangun kuburan satelit mati di orbiter jauh di luar angkasa pada ketinggian 35.000 km dari permukaan Bumi. Gagasan yang dilontarkan Hempsel Austronautics dan Guest Associates Europe itu dirangkum dalam proyek Necropolis.

Kuburan satelit seperti Death Star

Gagasannya, jika semua satelit yang sudah mati dihimpun di satu lokasi yang jauh di atas Bumi, risiko terjadinya tabrakan dengan satelit yang masih aktif, atau bahkan jatuh ke Bumi ditekan sampai minimal. Demikian diungkapkan Roger Longstaff konsultan dari Guest Associates Europe.

Longstaff menambahkan, orbit geostasioner dekat Bumi memiliki nilai ekonomi trilyunan Dolar. "Jika sebuah satelit tertabrak pecahan sampah di orbiter ini, biasanya terjadi reaksi berantai, yang sulit dihentikan, karena di sana tidak ada tahanan udara. Jadi relatif lebih murah jika melontarkan sampah ini ke orbiter jauh lebih tinggi lagi" ujar konsultan teknologi luar angkasa ini.

Teknologi satelit modern, biasanya dilengkapi mekanisme de-orbiting setelah tugas operasionalnya berakhir. Jika ini dihidupkan, untuk melontarkannya ke orbit lebih tinggi, ongkosnya jauh lebih murah dibanding metode pembersihan sampah antariksa lainnya. Di Necropolis, nantinya terbentuk kuburan satelit, dan jika penuh konsisnya akan mirip seperti "death star" dalam film Star Wars.

Walaupun idenya kelihatan cemerlang, namun pakar antariksa dari University of Cape Town, Wei-yu Feng menentangnya. Feng yang bekerja untuk proyek Medusa, yang merencanakan "menangkap" sampah dan membawanya kembali ke Bumi, mengajukan argumen, ketimbang menambah risiko bahaya di luar angkasa, adalah lebih baik mengembalikan satelit mati ke orbit bumi, agar terbakar habis saat memasuki atmosfir.

Zulfikar Abbany (as/ap)

 

Lewatkan bagian berikutnya Topik terkait

Topik terkait

Tampilkan liputan lainnya