Ilmuwan Temukan Bukti Amputasi Tertua di Kalimantan
8 September 2022
Sebelumnya, bukti amputasi paling awal adalah kerangka yang ditemukan di Prancis. Pemimpin tim peneliti mengatakan adanya penemuan terbaru di Kalimantan seperti "menulis ulang pemahaman kita" tentang pengetahuan medis.
Iklan
Kerangka berusia 31.000 tahun yang ditemukan di daerah terpencil di Indonesia mengubah sejarah awal prosedur medis pengobatan, menurut sebuah studi baru yang diterbitkan dalam jurnal ilmiah mingguan Nature, Rabu (07/09).
Para ilmuwan mengatakan bahwa kerangka orang dewasa muda yang ditemukan di sebuah gua di Kalimantan adalah contoh tertua dari amputasi anggota tubuh yang berhasil.
"Ini menulis ulang pemahaman kita tentang pengembangan pengetahuan medis," kata Tim Maloney, seorang peneliti di Universitas Griffith Australia, yang memimpin penelitian tersebut.
Penemuan terbaru mendahului bukti sebelumnya
Contoh amputasi anggota tubuh tertua yang diketahui sebelumnya adalah kerangka manusia berusia sekitar 7.000 tahun dari Prancis, di mana lengan kirinya telah diangkat melalui pembedahan, kemudian sebagian sembuh. Hal ini membuat para peneliti percaya bahwa operasi seperti ini terjadi di masyarakat dengan kehidupan pertanian yang mapan.
Iklan
Penemuan terbaru mengubah gagasan tersebut dan menunjukkan bahwa pemburu dan pengumpul di Zaman Batu memiliki pemahaman yang jauh lebih canggih tentang anatomi dan perawatan luka daripada yang diperkirakan sebelumnya.
Kerangka tersebut awalnya ditemukan tahun 2020 di gua Liang Tebo yang dikenal dengan contoh seni cadas kunonya yang berusia 40.000 tahun.
Koleksi Artefak Indonesia di Köln, Jerman
Museum Rautenstrauch-Joest merupakan salah satu museum antropologi terlengkap di Jerman. Di dalamnya, banyak ditemukan koleksi barang-barang yang berasal dari Indonesia.
Foto: DW/Joshua A. Ambagau
Alang Tana Toraja
Lumbung padi dari Tana Toraja (Alang) menjadi daya tarik utama yang dipajang di bagian tengah museum. Atapnya yang berbentuk perahu berfungsi sebagai pengingat bahwa leluhur orang Toraja datang ke Sulawesi menggunakan perahu. Dibuat dari kayu dan bambu, Alang ini diperkirakan sudah ada sejak tahun 1930-an lalu dibeli oleh museum pada tahun 1980-an.
Foto: DW/Joshua A. Ambagau
Dewa Langit "Lamiaha"
Simbol dewa langit "Lamiaha" dulu berdiri pada sebuah altar batu yang menyimbolkan dewi bumi, penggambaran persatuan suci antara kedua kekuatan kosmis. Patung dewa yang tebuat dari kayu ini berasal dari Desa Emroin di Kepulauan Babar, Maluku Barat dan didapatkan oleh Etnolog Jerman Wilhem Müller pada tahun 1913.
Foto: DW/Joshua A. Ambagau
Patung Lembu dalam Prosesi Ngaben
Dalam upacara Ngaben, jasad biasanya ditempatkan dalam patung lembu untuk dibakar. Patung Lembu biasanya menandakan seseorang yang memiliki kasta tinggi dalam kepercayaan setempat. Patung ini dibuat khusus untuk pameran permanen di bagian upacara kematian, penguburan & penghormatan yang ada di museum.
Foto: DW/Joshua A. Ambagau
Ansambel Gamelan
Di bagian depan museum, terdapat koleksi gamelan yang cukup lengkap, yang didapatkan dari seorang pedagang seni di London pada tahun 1997. Pengunjung bahkan dapat ikut kelas gamelan yang diselenggarakan tiap minggu di museum ini.
Foto: DW/Joshua A. Ambagau
Perhiasan dari Pantai Sumatera
Perhiasan sepanjang lebih dari satu meter ini berasal dari daerah pantai Sumatera bagian barat daya. Digunakan sebagai penutup wajah perempuan bangsawan saat upacara pernikahannya. Museum mendapatkan koleksi ini pada tahun 2017.
Foto: DW/Joshua A. Ambagau
Barong dan Rangda
Barong dan Rangda merupakan dua figur utama simbol kebaikan dan kejahatan dalam mitologi Bali. Barong merupakan pemimpin pasukan kebaikan yang bertempur melawan ratu iblis, Rangda. Kedua benda ini dibuat khusus untuk pameran permanen bertemakan arwah & dunia akhirat museum, tanpa menyinggung adat setempat.
Foto: DW/Joshua A. Ambagau
Rumah untuk Lelaki Bujang
Bagian utama rumah Jew milik suku Asmat di Papua terbuat dari kayu dan bambu dilengkapi dengan ukiran berbentuk manusia pada batang-batang kayu yang ada. Rumah adat Jew terbilang unik, karena diperuntukkan kepada para lelaki yang belum menikah. Rumah ini dibawa dari Papua pada tahun 1993 dan disusun kembali di Köln, Jerman.
Foto: DW/Joshua A. Ambagau
Pakaian Adat Kepulauan Tanimbar
Pakaian bukan hanya kain yang menutupi tubuh, tapi juga sebagai penunjuk status sosial pemakainya. Hal ini ditemukan hampir di tiap budaya, termasuk bagi pakaian tradisional dari suku Nias. Koleksi ini didapatkan juga dari Wilhem Müller pada awal abad ke-20.
Foto: DW/Joshua A. Ambagau
Arca Kepala Buddha Candi Borobudur
Arca Kepala Buddha ini diperkirakan berasal dari Candi Borobudur dan merupakan salah satu dari 248 arca kepala yang hilang di candi peninggalan dinasti Syailendra dari abad ke-8. Arca ini dibeli dari suatu koleksi seni di Paris pada tahun 1944.
Foto: DW/Joshua A. Ambagau
Sesajen Hu-rainna Hu-tualinna
Hu-rainna Hu-tualinna adalah sosok leluhur pendiri keluarga Halupnu yang melambangkan kesuburan dan prinsip feminim di Pulau Leti, Maluku Barat. Garis keturunan di sana adalah matrilineal, yaitu berasal dari pihak ibu. Penduduk desa Luhuleli biasanya melakukan upacara pengorbanan di altar tengah desa. (ja/ha)
Foto: DW/Joshua A. Ambagau
10 foto1 | 10
Ketika kerangka tersebut ditemukan, diketahui bahwa bagian bawah kaki kirinya hilang, bersama dengan kaki kirinya. Setelah pemeriksaan lebih lanjut, ditemukan bahwa tulang-tulang itu tidak hanya hilang, tetapi telah dihilangkan. Bagian kaki kiri yang tersisa merupakan potongan bersih yang menunjukkan pertumbuhan kembali dan tidak memiliki bukti trauma seperti tertusuk atau pecah.
"Ini sangat rapi dan miring, Anda benar-benar dapat melihat permukaan dan bentuk sayatan melalui tulang," kata Maloney dalam konferensi pers.
Pasien hidup selama bertahun-tahun setelah amputasi
Para ilmuwan percaya amputasi dilakukan saat orang tersebut masih anak-anak ketika anggota badan diamputasi dan terus hidup selama enam sampai sembilan tahun sebagai orang yang diamputasi.
Sementara manusia telah beroperasi satu sama lain selama ratusan tahun, kompleksitas amputasi berarti bahwa dalam pengobatan Barat pasien baru mulai memiliki peluang yang masuk akal untuk bertahan hidup sekitar seratus tahun yang lalu.
Para ilmuwan belum dapat mengidentifikasi jenis alat yang digunakan untuk melakukan operasi tersebut, tetapi ada spekulasi operasi menggunakan batu yang diasah diikuti pengobatan dengan tanaman obat untuk membantu mencegah infeksi.