Menjaga kesehatan dan keselamatan keluarga hukumnya wajib, sementara pergi ke masjid dan salat Idul Fitri hukumnya sunah, ujar Imam Besar Masjid Istiqlal.
Iklan
Imam Besar Masjid Istiqlal KH Nasaruddin Umar mengajak umat Islam melaksanakan salat Idul Fitri 1441 H di rumah karena saat ini tengah dalam masa pandemi virus corona (COVID-19). Nasaruddin menekankan wajibnya menjaga kesehatan diri dan keselamatan keluarga.
"Kita tahu masjid tempat bermunajah. Saya ingatkan pergi ke masjid itu sunah, (salat) Idul Fitri sunah, tapi memelihara kesehatan dan keselamatan keluarga itu wajib," kata Nasaruddin dalam konferensi pers di saluran YouTube BNPB, Sabtu (23/05).
"Mari kita menghemat umur, berikhtiar, memilih takdir yang lebih prospektif inilah ajaran Islam sesungguhnya. Sekali lagi mari kita memilih takbir di rumah kemudian mari kita memilih salat Id di rumah. Petunjuknya sudah banyak di media sosial yang disebarkan MUI," katanya.
Nasaruddin juga menceritakan kala Rasulullah SAW pernah meminta sahabatnya tidak pergi ke masjid. Sebab, saat itu kota Madinah sedang hujan deras.
"Rasulullah SAW sewaktu di Madinah meminta sahabatnya untuk tidak ke masjid karena ini hujan deras. Itu hujan air, tapi di luar kita ini kan 'hujan' corona, hujan air saja Rasulullah SAW meminta kepada sahabatnya tidak perlu ke masjid, salatlah di rumah. Apalagi ini hujan virus corona yang sangat mematikan itu," ujar Nasaruddin.
Menag tegas minta warga solat di rumah
Sementara itu Menteri Agama (Menag) Fachrul Razi tegas meminta warga taat salat Id dan beribadah rumah. Perintah itu sesuai UU Kekarantinaan Kesehatan.
Bagaimana Dunia Merayakan Ramadan di Tengah Pandemi Corona
Umat Islam di dunia menjalankan ibadah Ramadan di tengah pandemi virus corona dan penerapan lockdown yang mewajibkan mereka tetap berada di rumah atau menjaga jarak aman di luar rumah.
Foto: Reuters/A. Uyanik
Indonesia: Menjangkau Jamaah Lewat Streaming
Imam Bambang Suprianto dari Jakarta mengandalkan telepon seluler dan infrastruktur internet untuk menjangkau jamaah. Di masjid Sunda Kelapa, Suprianto menyiarkan langsung pembacaan Al-Quran melalui platform media sosial. Dia juga memberikan contoh yang baik dengan mengenakan masker menutupi mulut dan hidungnya.
Foto: Reuters/W. Kurniawan
Jerman: Pembacaan Al-Quran Lewat Telepon
Imam Benjamin Idriz melafalkan Al-Quran melalui smartphone yang akan diunggah ke internet. Foto menunjukkan dia sebuah masjid di Forum Islam Penzberg, Bayern selatan. Masjid ini diresmikan tahun 2005 dan ketika itu memenangkan penghargaan arsitektur.
Foto: Reuters/A. Uyanik
Singapura: Shalat Ramadan di bangsal corona
Pusat konvensi di Singapura ini biasanya digunakan untuk pameran dagang. Tetapi karena kehidupan ekonomi dunia hampir berhenti di tengah-tengah lockdown, ruang ini sekarang diubah menjadi bangsal corona, lengkap dengan ruang khusus bagi umat Islam untuk shalat.
Foto: Reuters/M. Nasiruddin
Sri Lanka: Tetap Berbuka Puasa dengan Keluarga
Keluarga Sri Lanka di Malwana ini sedang berbuka puasa. Duduk berdekatan di sekitar berbagai hidangan, mereka berdoa sebelum menikmati makanan mereka. Dalam standar Eropa, pertemuan ini tidak sesuai aturan social distancing.
Foto: Getty Images/I. S. Kodikara
Israel: Shalat Pada Jarak yang Aman
Dilaporkan bahwa penduduk di Israel sangat memperhatikan social distancing. Pria-pria muslim ini misalnya berkumpul di tempat parkir dekat pantai Jaffa untuk melakukan shalat - tanda-tanda di lapangan parkir membantu mereka untuk menjaga jarak aman.
Foto: Getty Images/A. Gharabli
AS: Mengingatkan Ramadan dengan tulisan di luar masjid
Papan tanda di luar Masjid Al-Salaam di Dearborn Community Center, Michigan, berbunyi: "Ramadhan Kareem," yang dapat diartikan "semoga Ramadan berbaik hati padamu." Huruf-huruf tersebut ditempatkan oleh staf di depan masjid untuk mengumumkan awal bulan suci umat Islam.
Foto: Getty Images/E. Cromie
Nepal: Panggilan untuk Shalat
Muazin di ibu kota Nepal, Kathmandu, melafalkan azan, atau panggilan umat Islam untuk melakukan ibadah shalat. Sepanjang bulan Ramadan, panggilan akan terdengar beberapa kali sehari seperti yang biasa dilakukan.
Foto: Getty Images/P. Mathema
Turki: Pusat Kota yang Sepi
Ini adalah Menara Galata Istanbul di kawasan pusat kota Beyoglu. Biasanya daerah ini dipenuhi orang, namun saat ini Turki sedang menerapkan pembatasan untuk meredam pandemi corona. Kebanyakan warga menghindari tempat-tempat yang ramai. Masjid-masjid di seluruh negeri telah diperintahkan untuk tetap ditutup, juga di bulan suci Ramadan. (fs/hp)
Foto: Getty Images/B. Kara
8 foto1 | 8
"Kalau tadinya saya hanya mengeluarkan imbauan untuk salat Id di rumah, saya akan tambahkan seperti Bapak Menko Polhukam tadi sesuai hasil rapat kabinet, hendaknya semua kita taat pada pembatasan kegiatan keagamaan maupun pembatasan kegiatan di tempat maupun di fasilitas umum sesuai dengan Undang-Undang Nomor 6/2018 tentang Kekarantinaan Kesehatan," kata Fachrul usai rapat terbatas seperti yang disiarkan kanal YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (19/05).
Fachrul mengatakan sesuai dengan UU Kekarantinaan Kesehatan, kegiatan keagamaan sebaiknya dilakukan di rumah sendiri. Ia juga meminta masyarakat taat untuk tidak berkegiatan di tempat umum.
"Hendaknya kita semua taat dengan aturan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2018 itu tentang Kekarantiaan Kewilayahan, yang antara lain berbicara tentang pembatasan kegiatan keagamaan dilakukan di dalam rumah sendiri bersama keluarga inti, kemudian pembatasan kegiatan di tempat atau di fasilitas umum. Jadi dua hal ini harus kita taati," tegasnya.
Menurut Fachrul, permintaan agar warga salat Id di rumah itu didasarkan pada pertimbangan WHO dan prediksi BIN. (ae/)