Dana Moneter Internasional IMF memperingatkan dampak negatif kebijakan Presiden Trump. Direktur IMF Christine Lagarde minta AS tidak jalan sendiri dan "bekerja secara konstruktif".
Iklan
IMF dalam laporan terbarunya yang dirilis di Washington hari Kamis (14/6) memperkirakan, kebijakan tarif impor baru Presiden Donald Trump dapat merusak sistem perdagangan global dan ekonomi AS.
Laporan itu memperingatkan bahwa sanksi bea masuk impor yang dikenakan AS terhadap beberapa negara dapat membahayakan pemulihan ekonomi dunia saat ini dengan memancing langkah balasan yang akhirnya mengganggu rantai pasokan global.
Direktur IMF Christine Lagarde (foto artikel) mendesak negara-negara lain sepetrti Kanada dan Jerman agar mempertimbangkan juga resiko tindakan pembalasan yang akan berdampak buruk terhadap ekonomi..
Laporan IMF menyimpulkan, sekalipun dampak ekonomi langsung perang tarif sulit untuk dihitung saat ini, konflik perdagangan dalam skala besar dapat merusak kepercayaan dan menyebabkan bisnis menahan investasi.
US and EU talk tough on trade
02:05
AS diminta bekerja secara konstruktif
Christine Lagard mendorong Amerika Serikat untuk "bekerja secara konstruktif" dengan mitra-mitra dagangnya untuk menyelesaikan sengketa perdagangan dan menahan diri dari penerapan sanksi tarif impor.
Laporan IMF menyebutkan, penerapan tarif impor kemungkinan akan membawa dunia menjauhi "sistem perdagangan yang terbuka, adil, dan berbasis aturan, dengan dampak buruk bagi ekonomi AS dan bagi mitra dagang."
IMF juga menyatakan tidak optimis tentang perkembangan ekonomi AS dalam jangka panjang. Laporan itu menyebutkan, pemotongan pajak memang akan membantu pertumbuhan mendorong pertumbuhan tahun ini dan tahun depan, tetapi pertumbuhan ini akan menurun mulai 2020 ke tingkat yang jauh lebih rendah daripada perhitungan Gedung Putih.
Foto Viral KTT G7 Dari Berbagai Perspektif
Foto Kanselir Jerman Angela Merkel sedang menceramahi Donald Trump selama KTT G7 di Kanada menjadi viral di media sosial. Padahal foto yang diunggah kepala negara lain memperlihatkan situasi yang berbeda.
Foto: Reuters/Prime Minister's Office/A. Scotti
Dunia Mengepung Trump
Gambar hasil jepretan fotografer kantor kekanseliran Jerman, Jesco Denzel, ini awalnya banyak dibagi di media sosial, terutama setelah jurubicara pemerintah Steffen Seibert memuatnya di Twitter. Foto ini mengesankan Presiden AS Donald Trump sedang dikepung oleh kepala negara G7. Terutama pose dominan Angela Merkel memperkuat kesan keterisolasian AS dalam hubungan trans-atlantik.
Foto: Reuters/Bundesregierung/J. Denzel
Perspektif Gedung Putih
Momen serupa terlihat berbeda dari sudut pandang lain. Foto ini dipublikasikan Jurubicara Gedung Putih Sarah Sanders sesaat sebelum pemerintah Jerman menerbitkan foto serupa. Berbeda dengan foto sebelumnya, dalam foto ini Trump terkesan seorang diri menceramahi kepala negara G7 lainnya.
Foto: twitter.com/PressSec
Arahan Dari Conte
Sebaliknya dalam gambar yang dipublikasikan Perdana Menteri Italia Guiseppe Conte ini Trump menghilang. Conte yang tampak pada bagian kiri gambar terlihat sedang memegang dokumen, sedangkan Presiden Perancis Emmanuel Macron dan PM Inggris Theresa May terkesan sedang mencoba mengikuti arahan sang perdana menteri.
Foto: twitter.com/GiuseppeConteIT
Macron Jadi Pusat Perhatian
Hanya beberapa menit setelah negara lain memublikasikan foto versi mereka, Perancis tidak ingin ketinggalan memosting foto ini di media sosial. Di dalamnya terlihat Emmanuel Macron sedang berbicara, sementara pemimpin lain mendengar. "Setelah bekerja sehari penuh dan terlibat dalam dialog langsung, kami secara aktif meracik sikap bersama yang ambisius," kicau Macron di Twitter.
Foto: twitter.com/EmmanuelMacron
Damai di G7
Foto ini diambil hanya beberapa detik sebelum atau sesudah fotografer Jerman Denzel mengabadikan momen tersebut. Penjepretnya adalah fotografer PM Kanada Justin Trudeau, Adam Scotti. Gambarnya memperlihatkan suasana pertemuan yang berlangsung santai, dengan Merkel tersenyum ke arah Trump.
Foto: Reuters/Prime Minister's Office/A. Scotti
5 foto1 | 5
Pemerintahan Trump yakin dengan agenda ekonominya
IMF memproyeksikan pertumbuhan ekonomi AS akan mencapai 2,9 persen tahun ini dan 2,7 persen tahun depan. Tetapi pertumbuhan akan melambat dan turun menjadi 1,4 persen pada 2023.
Pemerintahan Trump menanggapi laporan IMF dengan cepat dan membela agenda ekonominya. Departemen Keuangan AS mengatakan, perkiraan mereka berbeda "secara signifikan" dengan IMF.
Kementerian Keuangan menegaskan keyakinannya pada kebijakan pemerintah saat ini. Reformasi pajak dan peningkatan produktivitas akan menghasilkan pertumbuhan ekonomi yang lebih berkelanjutan, demikian disebutkan.
Isu-isu yang Bisa Picu Konflik AS Cina
Terutama kebijakan ekonomi Cina kerap diserang oleh Presiden AS Donald Trump. Berikut lima isu yang dapat menjadi pemicu sengketa AS Cina.
Foto: Reuters/T. Melville/M. Segar
Perdagangan Bilateral
Tema favorit Presiden AS Donald Trump adalah perdagangan bilateral AS-Cina Trump dalam pidatonya berulanghkali mengatakan, Cina akan merebut pekerjaan dari AS dan membuat negara Paman Sam itu merosot. Faktanya, Cina adalah negara pengutang terbesar bagi AS.dengan nilai lebih 1,2 trilyun US Dollar.
Foto: picture-alliance/dpa/Wang Chun
Sengketa Militer Korea Utara
Washington menuduh Beijing tidak berbuat banyak dan memainkan pengaruhnya untuk meredam ambisi militer penguasa di Pyongyang. Ujicoba terbaru misil Korut kembali menyulut nada tinggi dari Gedung Putih.
Foto: REUTERS/KCNA
Konflik Laut Cina Selatan
Dalam sengketa perebutan wilayah di Laut Cina Selatan, Amerika Serikat mendukung sejumlah negara yang berkonflik dengan Cina. Washington menuduh Beijing mencaplok kawasan kepulauan di Laut Cina Selatan untuk dijadikan pangkalan militer.
Foto: Reuters/ARMS Courtesy CSIS Asia Maritime Transparency Initiative/DigitalGlobe
Status Taiwan
Pemerintah di Beijing menegaskan sikap politiknya mengenai Taiwan yang disebut provinsinya yang membelot. Sebaliknya Washington mendukung independensi "Formosa" dari cengkraman Cina. AS baru-baru ini memasok persenjataan modern ke Taipeh yang dijawab dengan pengarahan rudal Cina ke Taiwan.
Foto: Reuters/T. Sue
Perlindungan Iklim dan Pemanasan Global
Cina belum lama ini melakukan manuver politik cantik, dengan meratifikasi konvensi perlindungan iklim Paris. Sementara Donald Trump dalam pesan twitter menuduh Cina memainkan isu pemanasan global untuk membuat manufaktur AS tidak kompetitif.