1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
Kesehatan

Obat Dari Antibodi Lawan Corona

23 Maret 2020

Imunisasi pasif dikembangkan dari serum darah pasien corona yang sembuh.

Coronavirus (2019-nCoV)
Foto: picture alliance/AA/A. Unal

Lebih 80.000 pasien di seluruh dunia sembuh dari infeksi COVID. Serum darah mereka mengandung sejumlah antibodi yang bisa mmerangi virus corona secara efektif.

Jika serum ini disuntikkan ke pasien yang terinfeksi virus corona, mereka mendapat imunisasi pasif. Dalam artian, ini bukan vaksinasi sebenarnya, karena tubuh pasien tidak memproduksi sendiri antibodi.

Keunggulan den efek negatif terapi serum

Seperti metode pengobatan lainnya, selain ada efek positif, tentu ada dampak negatif ikutannnya. Keuntungannya, tubuh pasien tidak perlu susah payah membentuk sistem kekebalan tubuh, yang melemahkan kondisi fisik, karena bibit penyakit bisa langsung diperangi.

Tapi efek negatifnya, keampuhan imunisasi pasif biasanya hanya bertahan beberapa minggu atau bulan. Tubuh pasien tidak mengembangkan kekebalan permanen terhadap patogen bersangkutan. Sementara kekebalan dari luar secara alami akan diurai dan dibuang oleh mekanisme tubuh dalam waktu 30 hari. Artinya, tubuh pasien bersangkutan tetap rentan terserang patogen yang sama, karena kekebalan tubuhnya tidak dikembangkan secara optimal.

Diterapkan saat perangi Ebola

Terapi Serum diterapkan saat pecahnya wabah Ebola di Afrika Barat tahun 2014. Metode imunisasi pasif ini diulang pada saat memerangi ebola di Republik Demokrasi Kongo tahun 2018. Ketika itu terbukti, bahwa obat yang berasal dari antibodi mencegah virus ebola menyerang lebih banyak sel dalam tubuh pasien. Tingkat kematian pasien ebola dengan itu bisa direduksi sekitar 30 persen

Kini para ilmuwan dari seluruh dunia juga akan memanfaatkan metode imunisasi pasif dari serum antibodi virus corona SARS- CoV-2. Sebuah perusahaan di Shanghai, Cina pada bulan Februari lalu, sudah mendirikan sebuah  rumah sakit khusus untuk terapi serum antibodi ini.

Terapi serum sejak lebih 100 tahun

Terapi serum antibodi atau imunisasi pasif dipraktekkan sudah sejak tahun 1890 untuk melawan wabah. Emil von Behring pakar imunologi Jerman mengembangkan metode ini untuk melawan wabah difteri. Penyakit bakterial ini di awal abad 19 menjadi hantu pembunuh ribuan anak balita di Eropa.

Metodenya terbukti ampuh memerangi kematian akibat difteri. Emil von Behring dianugerahi hadiah Nobel perdamaian untuk kedokteran pada tahun 1901. Ini adalah hadiah Nobel kedokteran pertama yang diberikan untuk fisiologi dan kedokteran. (as/vlz)

 

Lewatkan bagian berikutnya Topik terkait