Imunisasi pasif dikembangkan dari serum darah pasien corona yang sembuh.
Iklan
Lebih 80.000 pasien di seluruh dunia sembuh dari infeksi COVID. Serum darah mereka mengandung sejumlah antibodi yang bisa mmerangi virus corona secara efektif.
Jika serum ini disuntikkan ke pasien yang terinfeksi virus corona, mereka mendapat imunisasi pasif. Dalam artian, ini bukan vaksinasi sebenarnya, karena tubuh pasien tidak memproduksi sendiri antibodi.
Keunggulan den efek negatif terapi serum
Seperti metode pengobatan lainnya, selain ada efek positif, tentu ada dampak negatif ikutannnya. Keuntungannya, tubuh pasien tidak perlu susah payah membentuk sistem kekebalan tubuh, yang melemahkan kondisi fisik, karena bibit penyakit bisa langsung diperangi.
Tapi efek negatifnya, keampuhan imunisasi pasif biasanya hanya bertahan beberapa minggu atau bulan. Tubuh pasien tidak mengembangkan kekebalan permanen terhadap patogen bersangkutan. Sementara kekebalan dari luar secara alami akan diurai dan dibuang oleh mekanisme tubuh dalam waktu 30 hari. Artinya, tubuh pasien bersangkutan tetap rentan terserang patogen yang sama, karena kekebalan tubuhnya tidak dikembangkan secara optimal.
Di Mana Sebenarnya Virus Corona Mengintai?
Khawatir tertular virus corona dari hewan peliharaan, kentang, atau bahkan kartu ulang tahun di samping tempat tidur? Anda tidak sendirian. Virus corona seolah ada di mana-mana. Benda apa saja yang aman dipegang?
Foto: picture-alliance/dpa/S. Gollnow
Gagang pintu bisa terkontaminasi?
Penelitian saat ini menyebukan, virus corona dapat bertahan hidup selama empat hingga lima hari pada permukaan benda seperti gagang pintu. Virus SARS-CoV-2 penyebab wabah corona juga dapat menyebar melalui tangan dan permukaan yang sering disentuh. Meski masih perlu dipelajari lebih lanjut, para ahli meyakini bahwa wabah COVID-19 mirip dengan virus corona jenis lainnya.
Perlu juga kewaspadaan ekstra sewaktu makan siang di kantin, jika kantin masih buka. Pada dasarnya, virus corona juga dapat menempel di peralatan makan seperti sendok dan piring lewat bersin atau batuk orang yang terinfeksi. Namun, Institut Federal Jerman untuk Penanganan Risiko, BfR, mengatakan bahwa sampai saat ini "belum diketahui ada infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebar lewat cara ini."
Foto: picture-alliance/dpa/J. Kalaene
Ragu terhadap barang impor?
Haruskah orang tua khawatir adanya kemungkinan infeksi dari mainan impor? Tidak, kata BfR. Sejauh ini, belum ada bukti adanya kasus penularan lewat mainan impor atau barang lainnya. Para ahli sejauh ini berasumsi bahwa virus sangat sensitif terhadap kondisi lingkungan. Namun patogen masih bisa menginfeksi selama beberapa hari, terutama dalam cuaca dingin dan kelembaban tinggi.
Foto: picture-alliance/dpa/S. Gollnow
Paket pos penuh virus?
Secara umum, virus corona yang menginfeksi manusia tidak bisa bertahan lama pada permukaan kering. Hidupnya virus di luar organisme manusia tergantung pada banyak faktor lingkungan seperti suhu dan kelembaban. BfR memperkirakan infeksi melalui pos "agak tidak mungkin." Namun, institut ini juga mengakui bahwa data yang lebih tepat tentang SARS-CoV-2 belum tersedia.
Foto: picture-alliance/dpa/M. Becker
Bisakah saya terinfeksi dari hewan peliharaan?
Dapatkah anjing saya menginfeksi saya atau saya menginfeksi anjing saya? Para ahli menganggap risiko hewan peliharaan terinfeksi virus corona sangat rendah, tetapi tidak menutup kemungkinannya. Hewan-hewan itu sendiri mungkin tidak menunjukkan gejala, sehingga tidak sakit. Namun, jika hewan terinfeksi, mungkin saja mereka menularkan virus corona melalui udara atau lewat kotoran.
Foto: picture-alliance/dpa/AP/A. Tarantino
Apakah buah-buahan berbahaya?
BfR mengatakan bahwa makanan yang terkontaminasi kemungkinan tidak mentransmisikan virus SARS-CoV-2. Sejauh ini, tidak ada kasus yang terbukti. Tentu saja orang harus mencuci tangan dengan teliti sebelum menyiapkan makanan, bahkan juga jika tidak ada wabah corona. Karena virus peka terhadap panas, memanaskan makanan dapat mengurangi risiko infeksi lebih lanjut.
Foto: picture-alliance/Kontrolab/IPA/S. Laporta
Kontaminasi dari makanan beku?
Meski virus corona penyebab SARS dan MERS dikenal tidak suka panas, patogen ini bisa bertahan di suhu dingin. Virus dapat tetap menular pada suhu -20 derajat Celsius, dan bertahan dalam status beku hingga dua tahun. Namun, BfR tetap menegaskan bahwa sejauh ini, belum ada bukti rantai infeksi SARS-CoV-2 melalui konsumsi makanan, termasuk makanan beku.
Foto: picture-alliance /imageBROKER/J. Tack
Jangan makan binatang liar!
Wabah COVID-19 setidaknya menghasilkan satu hal yang positif: Cina melarang konsumsi hewan liar. Bukti telah menunjukkan bahwa virus corona jenis baru ini ditransmisikan ke manusia oleh kelelawar. Kelelawar, tentu saja, tidak bisa disalahkan atas wabah ini. Mungkin, sebenarnya hewan ini juga tidak mau jadi santapan. (ae/as)
Foto: picture-alliance/Photoshot/H. Huan
8 foto1 | 8
Diterapkan saat perangi Ebola
Terapi Serum diterapkan saat pecahnya wabah Ebola di Afrika Barat tahun 2014. Metode imunisasi pasif ini diulang pada saat memerangi ebola di Republik Demokrasi Kongo tahun 2018. Ketika itu terbukti, bahwa obat yang berasal dari antibodi mencegah virus ebola menyerang lebih banyak sel dalam tubuh pasien. Tingkat kematian pasien ebola dengan itu bisa direduksi sekitar 30 persen
Kini para ilmuwan dari seluruh dunia juga akan memanfaatkan metode imunisasi pasif dari serum antibodi virus corona SARS- CoV-2. Sebuah perusahaan di Shanghai, Cina pada bulan Februari lalu, sudah mendirikan sebuah rumah sakit khusus untuk terapi serum antibodi ini.
Terapi serum sejak lebih 100 tahun
Terapi serum antibodi atau imunisasi pasif dipraktekkan sudah sejak tahun 1890 untuk melawan wabah. Emil von Behring pakar imunologi Jerman mengembangkan metode ini untuk melawan wabah difteri. Penyakit bakterial ini di awal abad 19 menjadi hantu pembunuh ribuan anak balita di Eropa.
Metodenya terbukti ampuh memerangi kematian akibat difteri. Emil von Behring dianugerahi hadiah Nobel perdamaian untuk kedokteran pada tahun 1901. Ini adalah hadiah Nobel kedokteran pertama yang diberikan untuk fisiologi dan kedokteran. (as/vlz)