India melaporkan kasus suspek Mpox pertama pada Minggu (09/09) dan memberikan jaminan bahwa mereka memiliki "langkah-langkah yang kuat” untuk mengatasi kasus ini, demikian menurut Kementerian Kesehatan India dalam sebuah pernyataan.
Dalam pernyataan itu disebutkan, "seorang pasien laki-laki muda, yang baru-baru ini melakukan perjalanan dari negara yang sedang mengalami penularan Mpox, telah diidentifikasi sebagai suspek kasus Mpox."
Varian baru, yang dijuluki Clade 1b, pertama kali terdeteksi di Republik Demokratik Kongo, yang kemudian mendorong Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk mengumumkan tingkat kewaspadaan internasional tertinggi pada 14 Agustus.
Varian baru dari penyakit ini telah menyebar ke Asia dan Eropa, tetapi hingga saat ini, belum ada kasus yang terkonfirmasi di India.
"Pasien telah diisolasi di sebuah rumah sakit yang ditunjuk dan saat ini dalam keadaan stabil,” kata kementerian tersebut, seraya menambahkan bahwa sampel-sampelnya ”sedang diuji untuk mengonfirmasi keberadaan Mpox.”
Kementerian Kesehatan India tidak mengungkapkan dari negara mana pria tersebut melakukan perjalanan.
"Negara ini sepenuhnya siap untuk menangani kasus terkait perjalanan yang terisolasi dan memiliki langkah-langkah yang kuat untuk mengelola dan mengurangi potensi risiko,” kata Kementerian Kesehatan India.
Virus tetap jadi ancaman kesehatan bagi manusia. Walaupun ilmuwan sudah berhasil temukan vaksin untuk sejumlah virus, beberapa tetap menjadi ancaman. Berikut 8 virus yang paling berbahaya.
Foto: Christian Ohde/CHROMORANGE/picture allianceVirus corona SARS-CoV-2 yang memicu pandemi Covid-19 tiba-tiba muncul di kota Wuhan, Cina pada akhir tahun 2019. Ketika itu ratusan orang diserang penyakit misterius mirip pneumonia dengan angka fatalitas sangat tinggi. Virus corona menyebar cepat ke seluruh dunia, menjadi pandemi yang mematikan. Hingga akhir Juli 2021, sedikitnya 205 juta orang terinfeksi dan 4,32 juta meninggal akibat Covid-19.
Foto: Christian Ohde/CHROMORANGE/picture allianceVirus paling berbahaya adalah virus Marburg. Namanya berasal dari kota kecil di sungai Lahn yang tidak ada hubungannya dengan penyakit tersebut. Virus Marburg adalah virus yang menyebabkan demam berdarah. Seperti Ebola, virus Marburg menyerang membran mukosa, kulit dan organ tubuh. Tingkat fatalitas mencapai 90 persen.
Foto: picture alliance/dpaAda lima jenis virus Ebola, yakni: Zaire, Sudan, Tai Forest, Bundibugyo dan Reston. Virus Ebola Zaire adalah yang paling mematikan. Angka mortalitasnya 90%. Inilah jenis yang pernah menyebar antara lain di Guinea, Sierra Leone dan Liberia. Menurut ilmuwan kemungkinan kalong menjadi hewan yang menyebarkan virus ebola zaire ke kota-kota.
Foto: picture-alliance/NIAID/BSIPVirus ini adalah salah satu yang paling mematikan di jaman modern. Sejak pertama kali dikenali tahun 1980-an, lebih dari 35 juta orang meninggal karena terinfeksi virus ini. HIV menyerang sistem kekebalan tubuh, dan melemahkan pertahanan terhadap infeksi dan sejumlah tipe kanker. (Gambar: ilustrasi partikel virus HIV di dalam darah.)
Foto: Imago Images/Science Photo LibraryDemam berdarah dengue (DBD) disebabkan oleh virus dengue. Ada beberapa jenis nyamuk yang menularkan virus tersebut. Demam dengue dapat membahayakan nyawa penderita. Antara lain lewat pendarahan, kebocoran pembuluh darah dan tekanan darah rendah. Dua milyar orang tinggal di kawasan yang terancam oleh demam dengue, termasuk di Indonesia.
Foto: picture-alliance/dpaVirus ini bisa diitemukan pada hewan pengerat seperti tikus. Manusia dapat tertular bila melakukan kontak dengan hewan dan kotorannya. Hanta berasal dari nama sungai dimana tentara AS diduga pertama kali terinfeksi virus tersebut saat Perang Korea tahun 1950. Gejalanya termasuk penyakit paru-paru, demam dan gagal ginjal.
Foto: REUTERSBerbagai kasus flu burung menyebabkan panik global. Tidak heran tingkat kematiannya mencapai 70 persen. Tapi sebenarnya, resiko tertular H5N1 cukup rendah. Manusia hanya bisa terinfeksi melalui kontak langsung dengan unggas. Ini penyebab mengapa kebanyakan korban ditemukan di Asia, di mana warga biasa tinggal dekat dengan ayam atau burung.
Foto: APSeorang perawat di Nigeria adalah orang pertama yang terinfeksi virus Lassa. Virus ini dibawa oleh hewan pengerat. Kasusnya bisa menjadi endemis, yang artinya virus muncul di wilayah khusus, bagian barat Afrika, dan dapat kembali mewabah di sana setiap saat. Ilmuwan memperkirakan 15 persen hewan pengerat di daerah Afrika barat menjadi pembawa virus tersebut. (Sumber tambahan: livescience, Ed.: ml)
Foto: picture-alliance/dpa 116 suspek Mpox ditemukan di Indonesia
Di Indonesia, pemerintah kembali menggencarkan pengawasan khususnya pada kelompok rentan. Dari hasil tracing, ditemukan 114 suspek Mpox.
Penemuan paling banyak dilaporkan dari DKI Jakarta yakni 45 suspek. Kabar baiknya, Kemenkes RI memastikan seluruhnya dinyatakan negatif.
"Tidak ada yang terkonfirmasi positif. Yang suspek setelah tanggal 14 bulan kemarin (Agustus) sebanyak 116, tapi semuanya negatif," ujar juru bicara Kemenkes RI Mohammad Syahril kepada detikhealth pada Senin (9/9).
Ayo berlangganan newsletter mingguan Wednesday Bite. Recharge pengetahuanmu di tengah minggu, biar topik obrolan makin seru!
Darurat Mpox di Kongo
Sementara itu, Kongo telah melaporkan lebih dari 18.000 suspek kasus Mpox sejauh ini, dengan setengah dari total kasus yang dilaporkan tersebut merupakan anak-anak, demikian menurut badan PBB untuk anak-anak, UNICEF.
Menurut UNICEF, sebanyak 629 orang telah meninggal dunia, dengan sebagian besar dari mereka adalah anak-anak.
Secara keseluruhan, Kongo akan menerima 200.000 dosis vaksin pada minggu ini, menurut CDC Afrika.
Otoritas Kongo mengatakan pada Sabtu (7/9) bahwa kampanye vaksinasi Mpox di Kongo diperkirakan akan dimulai pada tanggal 2 Oktober mendatang, dengan memprioritaskan tiga provinsi yang paling terkena dampak terlebih dahulu.
fr/gtp (AFP, Reuters, detikhealth)