PM India, Narendra Modi nyatakan, militernya menembak satelit orbit rendah dalam sebuah uji coba. Kemampuan India itu sulut kekhawatiran akan kemampuan senjata di angkasa, di tengah ketegangan yang meningkat di Pakistan.
Iklan
Rabu kemarin (27/03) Perdana Menteri India Narendra Modi mengatakan, angkatan bersenjata negaranya telah menembak jatuh sebuah satelit yang mengorbit rendah, sebagai bagian sebuah latihan.
Modi mengatakan, ia bangga akan para ilmuwannya dan mengucapkan selamat kepada mereka yang berada di balik misi. Ia mengatakan, latihan ini jadi bukti bahwa India menjadi "superpower angkasa" dan menjadi setara dengan AS, Rusia dan Cina.
Latihan yang diberi nama "Misi Sakti" tidak ditujukan terhadap negara manapun. Tetapi pengumumannya bisa menyebabkan ketegangan yang sudah terjadi antara India dan Pakistan makin memanas, menjelang pemilu menentukan.
Pakistan memberikan reaksi dengan menekankan aksi internasional terhadap ancaman militer di angkasa.
"Angkasa adalah warisan bagi semua orang dan setiap negara punya tanggungjawab untuk menghindari aksi yang bisa menjurus ke militarisasi area ini," demikian dikatakan Menteri Luar Negeri Pakistan dalam sebuah pernyataan.
PM Modi mengemukakan India menentang persenjataan di angkasa, dan menekankan, uji coba kemarin tidak melanggar hukum internasional.
India-Pakistan: Dulu Saudara Kini Seteru
Pada tanggal 15 Agustus 1947, Kemaharajaan Britania India terbagi jadi dua negara - India yang mayoritas Hindu dan Pakistan yang mayoritas Muslim. Kedua negara ini terus bermusuhan.
Foto: AP
Kelahiran dua bangsa
1947, Kemaharajaan Britania India terbagi dua - India dan Pakistan. Pendiri Pakistan Mohammad Ali Jinnah dan partainya All-India Muslim League pada awalnya menuntut otonomi untuk wilayah mayoritas Muslim di India dan kemudian negara terpisah untuk Muslim. Jinnah percaya bahwa umat Hindu dan Muslim tidak dapat terus hidup bersama, karena mereka "bangsa-bangsa" yang berbeda.
Foto: picture alliance/dpa/United Archives/WHA
Garis darah
Setelah kelahiran India dan Pakistan, kerusuhan komunal dimulai di banyak daerah barat, kebanyakan di Punjab. Sejarawan mengatakan bahwa lebih dari satu juta orang tewas dalam bentrokan dan jutaan lainnya bermigrasi dari India ke Pakistan dan dari Pakistan ke India.
Foto: picture alliance/dpa/AP Images
Perang tahun 1948
Segera setelah kemerdekaan, India dan Pakistan bentrok di Kashmir. Wilayah Kashmir yang mayoritas Muslim diperintah pemimpin Hindu, namun Jinnah menginginkannya menjadi wilayah Pakistan. Pasukan India dan Pakistan bertempur di Kashmir tahun 1948, dengan India menguasai sebagian besar lembah, sementara Pakistan menduduki wilayah yang lebih kecil.
Foto: picture alliance/dpa/AP Photo/M. Desfor
Seperti AS dan Kanada?
Sejarawan liberal mengatakan bahwa Jinnah dan Mahatma Gandhi menginginkan hubungan baik antara negara-negara baru merdeka. Jinnah, misalnya, percaya bahwa hubungan antara India dan Pakistan harus serupa dengan yang terjadi antara AS dan Kanada. Tapi setelah kematiannya pada tahun 1948, penerusnya mengikuti jalur yang bersebrangan dengan New Delhi.
Foto: AP
Menggambarkan satu sama lain sebagai 'musuh'
Sementara India menekankan gerakan kebebasan Kongres Nasional India melawan penguasa Inggris - dengan Gandhi sebagai arsitek utamanya - buku teks Pakistan berfokus pada "perjuangan" melawan penindasan Inggris dan Hindu." Propaganda negara di kedua negara saling melukiskan pihak satu sama lain sebagai "musuh" yang tidak bisa dipercaya.
Foto: picture alliance/dpa/AP Photo/M. Desfor
Memburuknya ikatan
Hubungan diplomatik antara India dan Pakistan tetap sengit selama tujuh dekade terakhir. Isu terorisme Islam merusak hubungan dalam beberapa tahun terakhir, dengan New Delhi menuduh Islamabad mendukung jihadis berperang di Kashmir yang dikendalikan India. India juga menyalahkan kelompok-kelompok di Pakistan karena telah meluncurkan serangan teror ke India. Islamabad membantah klaim tersebut.
Foto: Picture alliance/AP Photo/D. Yasin
Harapan terciptanya perdamaian
Banyak pemuda di India dan Pakistan mendesak pemerintah untuk memperbaiki hubungan bilateral. Pembuat film dokumenter Islamabad Wajahat Malik berpendapat bahwa cara terbaik bagi India dan Pakistan untuk mengembangkan hubungan yang lebih dekat adalah melalui interaksi yang lebih banyak antara masyarakat mereka. (Ed: Shamil Shams/ap/hp)
Foto: Getty Images/S. Barbour
7 foto1 | 7
Pakar angkasa India Ajay Lele menekankan apa yang dikatakan Modi, dan mengatakan, "India tidak menempatkan senjata di angkasa. Yang digunakan untuk menghancurkan satelit adalah sistem peluru kendali pencegat yang ditempatkan di bumi." Namun jika sebuah negara menempatkan satelit untuk menyulitkan India, negara itu kini punya kemampuan untuk menghancurkannya. Demikian ditambahkan Ajay Lele.
Modi memuji kesuksesan itu di Twitter, dan menyebutnya penting karena sepenuhnya hasil kerja India. Negara itu punya ambisi mengembangkan program angkasa, setelah meluncurkan roket ke bulan dan Mars, serta meresmikan rencana misi luar angkasa dengan astronot tahun 2022.
Pemberian suara segera dimulai
Pemberian suara akan dimulai di India beberapa hari mendatang, dan berlangsung selama enam pekan. Partai Bharatiya Janata yang dipimpin Modi kini menghadapi tantangan dari pemimpin oposisi Rahul Gandhi dari Partai Congress.
Analis menilai pidato terakhir Modi sesuai dengan isi kampanyenya, di mana ia menyampaikan tujuan-tujuan ambisius bagi India. Modi dikutip saat mengatakan "Saya memimpikan India yang berpikir dua langkah ke depan. Saya memimpikan India yang sepenuhnya bisa bergantung pada diri sendiri."
Derita Warga Kashmir Akibat Konflik Politik India-Pakistan
India dan Pakistan terus berseteru karena Kashmir, wilayah bergejolak yang telah dilanda pemberontakan bersenjata selama hampir tiga dekade. Banyak warga Kashmir yang sudah muak dengan Islamabad dan New Delhi.
Foto: Getty Images/AFP/T. Mustafa
Bahaya yang belum pernah ada sebelumnya?
Pada tanggal 27 Februari 2019, militer Pakistan mengatakan bahwa mereka telah menembak jatuh dua jet tempur India. Seorang juru bicara militer Pakistan mengatakan jet itu ditembak jatuh setelah mereka memasuki wilayah udara Pakistan. Ini adalah pertama kalinya dalam sejarah, di mana dua negara, yang memiliki senjata nuklir melakukan serangan udara terhadap satu sama lain.
Foto: Reuters/D. Ismail
India menjatuhkan bom di Pakistan
Militer Pakistan merilis gambar ini untuk menunjukkan bahwa pesawat tempur India menyerang wilayah Pakistan untuk pertama kalinya sejak kedua negara terlibat perang tahun 1971. India mengatakan serangan udara itu sebagai tanggapan terhadap serangan bom bunuh diri baru-baru ini terhadap pasukan India yang berbasis di Jammu dan Kashmir.
Foto: AFP/ISPR
Militer bukan solusi
Warga sipil India percaya bahwa pemerintah India tidak dapat membebaskan dirinya dari tanggung jawab dengan menuduh Islamabad menciptakan kerusuhan di lembah Kashmir. Sejumlah organisasi HAM menuntut agar pemerintahan Narendra Modi mengurangi jumlah pasukan di Kashmir dan membiarkan rakyat menentukan nasib mereka.
Foto: Getty Images/AFP/T. Mustafa
Kekerasan tiada akhir
Pada 14 Februari 2019, setidaknya 41 polisi paramiliter India tewas dalam serangan bom bunuh diri di wilayah Kashmir yang dikuasai India. Kelompok militan yang berbasis di Pakistan, Jaish-e-Mohammad, mengaku bertanggung jawab. Serangan itu meningkatkan ketegangan dan memicu kekhawatiran konfrontasi bersenjata antara dua negara yang memiliki kekuatan senjata nuklir.
Foto: IANS
Konflik yang pahit
Sejak tahun 1989, gerilyawan Muslim telah memerangi pasukan India di bagian Kashmir yang dikelola India. Wilayah ini berpenduduk 2 juta orang, dan sekitar 70 persen di antaranya adalah Muslim. Dua dari tiga perang antara India dan Pakistan sejak kemerdekaan tahun 1947 adalah karena sengketa wilayah Kashmir.
India menumpas pemberontakan militan
Pada Oktober 2016, militer India melancarkan serangan terhadap pemberontak bersenjata di Kashmir, yang mengepung sedikitnya 20 desa di distrik Shopian. New Delhi menuduh Islamabad mendukung militan, yang melintasi "Line of Control" Pakistan-India dan menyerang pasukan paramiliter India.
Foto: picture alliance/AP Photo/C. Anand
Kematian seorang separatis Kashmir
Situasi keamanan di Kashmir bagian India memburuk setelah peristiwa pembunuhan Burhan Wani, seorang pemimpin muda gerakan separatis Kashmir pada Juli 2016. Protes terhadap pemerintahan India dan bentrokan antara separatis dan tentara telah merenggut ratusan nyawa sejak saat itu.
Foto: Reuters/D. Ismail
Serangan Uri
Pada September 2016, militan Muslim membunuh setidaknya 17 tentara India dan melukai 30 lainnya di Kashmir India. Tentara India mengatakan para pemberontak telah menyusup ke bagian Kashmir India dari Pakistan. Investigasi awal menunjukkan bahwa gerilyawan itu adalah anggota kelompok Jaish-e-Mohammad yang bermarkas di Pakistan, yang telah aktif di Kashmir selama lebih dari satu dekade.
Foto: UNI
Pelanggaran HAM
Pihak berwenang India memblokir sejumlah situs media sosial di Kashmir setelah video yang menunjukkan pasukan India melakukan pelanggaran HAM berat menjadi viral di internet. Video-video itu menimbulkan kemarahan di media sosial. Salah satu video menunjukkan pemrotes Kashmir diikat pada jip tentara India, diduga digunakan sebagai tameng hidup.
Foto: Getty Images/AFP/
Demiliterisasi Kashmir
Mereka yang mendukung Kashmir untuk merdeka ingin Pakistan dan India membiarkan rakyat Kashmir menentukan masa depan mereka. "Sudah saatnya India dan Pakistan menarik pasukan mereka dari wilayah yang mereka kendalikan dan mengadakan referendum yang diawasi secara internasional," kata Toqeer Gilani, Presiden Front Pembebasan Jammu dan Kashmir, kepada DW.
Foto: picture-alliance/dpa/J. Singh
Tidak ada peluang untuk memisahkan diri
Sebagian besar pengamat Kashmir tidak melihat Kashmir merdeka dalam waktu dekat. Mereka mengatakan, meskipun sebagian strategi keras yang digunakan India untuk berurusan dengan militan dan separatis di Kashmir telah berhasil, cepat atau lambat New Delhi harus menemukan solusi politik untuk krisis ini. Perpisahan Kashmir, kata mereka, bukan bagian dari solusi. (Teks: Shamil Shams. Ed.: na/ap)
Foto: Getty Images/AFP/T. Mustafa
11 foto1 | 11
Ketegangan antara India dan Pakistan meletus dua bulan terakhir, setelah sebuah serangan militan menewaskan 40 polisi di kawasan Kashmir yang dikuasai India Februari lalu. Pakistan menampik tuduhan berada di belakang serangan. Tetapi India menjawab dengan serangan udara ke bagian Pakistan, ke lokasi yang disebut india kamp pelatihan militan.
Pakistan kemudian membalas tembakan dengan serangan udara dan menembak sebuah pesawat India di atas Kashmir.
Sejak itu Pakistan sudah menawarkan pembicaraan dengan India beberapa kali. Tetapi juga menuduh Modi berusaha mencari keuntungan dari perkembangan terakhir.